HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG SEBAGAI BENTUK SINKRETISME ISLAM DAN BUDAYA LOKAL MASYARAKAT PONDOK RANGGON, JAKARTA TIMUR

Tamma Sofiyatul Banat, . (2016) HAJAT BUMI KRAMAT GANCENG SEBAGAI BENTUK SINKRETISME ISLAM DAN BUDAYA LOKAL MASYARAKAT PONDOK RANGGON, JAKARTA TIMUR. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
BAB I.pdf

Download (357kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (477kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (399kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (16kB)
[img] Text
Abstract.pdf

Download (60kB)
[img] Text
Cover.pdf

Download (12kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (95kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (79kB)
[img] Text
Kata Pengantar.pdf

Download (84kB)
[img]
Preview
Image
LEMBAR PENGESAHAN.jpg

Download (1MB) | Preview

Abstract

Artikel ini mendeskripsikan budaya sedekah bumi di Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Pada umumnya, ritual tersebut melekat pada masyarakat agraris di wilayah pedesaan Jawa. Uniknya, budaya tersebut tampil pada masyarakat kota Jakarta yang khas dengan masyarakat industri yang berbudaya modern, rasionalistis, individualis, dan materialistis. Penelitian ini penting dilakukan guna menggali budaya lokal masyarakat Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah masyarakat Pondok Ranggon. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Hajat Bumi Kramat Ganceng merupakan bentuk sinkretisme Islam dengan budaya lokal. Bentuk sinkretis dapat dilihat dari keseluruhan rangkaian acara yang terdiri dari dua prosesi, yaitu adat dan agama. Dinamika sejarah kepercayaan masyarakat Pondok Ranggon turut mempengaruhi intepretasi dan pemaknaan simbolik masyarakat terhadap ritual tersebut. Hajat Bumi Kramat Ganceng hadir sebagai bentuk integratif yang efektif dari struktur sosial yang mengandaikan ikatan primer antar keluarga sebagai keakraban pemukiman. Sebagai hasil interseksi identitas agama dan budaya, ritual tersebut tetap menjunjung local geniusdengan tetap menampilkan ciri khas masyarakat Pondok Ranggon yang memiliki dua budaya, yaitu Sunda dan Betawi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Yuanita Aprilandini, M.Si ; 2). Abdi Rahmat, M.Si
Divisions: FIS > S1 Sosiologi
Depositing User: Users 29 not found.
Date Deposited: 09 Oct 2020 12:29
Last Modified: 09 Oct 2020 12:29
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/11270

Actions (login required)

View Item View Item