PENGGUNAAN GULA PASIR SEBAGAI PLASTICIZER TERHADAP KELECAKAN (WORKABILITY) DAN KUAT TEKAN BETON

AUDI ARYNA TAMBUNAN, . (2019) PENGGUNAAN GULA PASIR SEBAGAI PLASTICIZER TERHADAP KELECAKAN (WORKABILITY) DAN KUAT TEKAN BETON. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (170kB)
[img] Text
2. ABSTRAK DAN ABSTRACT.pdf

Download (257kB)
[img] Text
3. LEMBAR PERSETUJUAN.pdf

Download (439kB)
[img] Text
4. LEMBAR ORISINALITAS.pdf

Download (379kB)
[img] Text
6. KATA PENGANTAR.pdf

Download (88kB)
[img] Text
7. DAFTAR ISI.pdf

Download (98kB)
[img] Text
11a. BAB I.pdf

Download (195kB)
[img] Text
11b. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (565kB)
[img] Text
11c. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (956kB)
[img] Text
11d. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (420kB)
[img] Text
11e. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (91kB)
[img] Text
12. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (239kB)

Abstract

Beton merupakan bahan konstruksi yang banyak digunakan hingga kini. Namun seringkali terjadi keterlambatan beton segar tiba di lokasi konstruksi yang menyebabkan beton sudah mengalami pengikatan awal dan menjadi sukar untuk dikerjakan, sehingga dibutuhkan bahan tambah kimia yang berfungsi sebagai plasticizer. Pada saat bahan tambah kimia tidak tersedia ketika dibutuhkan, maka gula pasir merupakan bahan tambah yang dipilih sebagai plasticizer oleh 83,3% responden yang bekerja di bidang konstruksi selama kurang lebih 5 tahun. Gula pasir mengandung glukosa yang menyebabkan beton memiliki waktu lebih lama untuk berhidrasi, dan mengandung lignin yang meningkatkan kemampuan mengikat C-S-H yaitu faktor utama kekuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan nilai Slump dan kuat tekan maksimum beton normal dengan menggunakan bahan tambah gula pasir sebagai plasticizer. Penelitian ini menggunakan benda uji berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm. Bahan tambah gula pasir digunakan dengan variasi 0%, 0,1%, 0,2%, dan 0,3% dari berat semen. Kuat tekan rencana f’c 30 MPa, nilai faktor air semen 0,454, dan Slump 75-150 mm. Benda uji mendapat perlakuan dengan cara pelepasan cetakan setelah 3 hari pembuatan di udara terbuka, dan kemudian direndam pada air bersih selama 25 hari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin banyak gula pasir yang ditambahkan pada adukan beton akan menghasilkan nilai Slump yang semakin besar. Nilai Slump pada variasi gula pasir 0%, 0,1%, 0,2%, dan 0,3% dari berat semen, secara berturut-turut adalah 104 mm, 143 mm, 188 mm, dan 207 mm. Selain itu, perawatan beton selama 3 hari di ruang terbuka dan terekspos udara secara langsung mengakibatkan kuat tekan yang dicapai hanya 81,74% dari kuat tekan rencana, yaitu sebesar 24,552 MPa. Maka itu, beton dengan kadar gula 0% digunakan sebagai beton kontrol. Kuat tekan rata-rata beton dengan variasi gula pasir 0,1%, 0,2%, dan 0,3% dari berat semen, secara berturut-turut mencapai 27,882 MPa, 30,087 MPa, dan 28,86 MPa. Meskipun kuat tekan rencana tidak tercapai, mutu beton dalam penelitian ini masih termasuk ke dalam beton struktural yang banyak digunakan di konstruksi.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Kusno Adi Sambowo, Ph.D ; 2). Anisah, M.T
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Konstruksi Bangunan
Divisions: FT > S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User: hartati .
Date Deposited: 18 Jan 2021 11:01
Last Modified: 18 Jan 2021 11:01
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/12396

Actions (login required)

View Item View Item