MUHAMAD RIDWAN HARDANI, . (2020) POTENSI, PEMANFAATAN, DAN PERMASALAHAN LINGKUNGAN LAHAN GAMBUT DI KALIMANTAN. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
COVER.pdf Download (3MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (479kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 3.pdf Download (473kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (346kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Download (341kB) |
Abstract
Gambut Indonesia memiliki potensi sebagai penyedia pasokan makanan. Luas lahan gambut di Indonesia diperkirakan 20,6 juta hektar atau sekitar 10,8 persen dari luas daratan Indonesia. Dari luasan tersebut sekitar 5,7 juta ha atau 27,8% terdapat di Kalimantan. Gambut memiliki potensi yang besar terutama gambut Kalimantan. Telah dimanfaatkan di perkebunan, pertanian (pangan dan berkebun), persawahan dan pemukiman, dengan luas 1.562.436 hektar (10,5%), 780.333 hektar (5,3%), 341.122 hektar (2,3%) dan 64.752 hektar (0,4%). Lahan gambut juga memiliki fungsi yang bernilai dalam melindungi dan memelihara penyeimbang area kehidupan, baik bagaikan reservoir air, rosot serta penyimpanan karbon, perubahan iklim dan keanekaragaman biologi yang sekarang ini keberadaannya semakin terancam. Oleh karena itu, pengelolaan yang bijak harus memperhatikan semua aspek fungsi sosial, ekonomi, budaya dan ekologi, sehingga kelestarian hutan rawa gambut dapat terjamin dan tidak menyebabkan masalah lingkungan seperti proyek Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalimantan Tengah yang menyebabkan permasalahan lingkungan salah satunya adalah kebakaran lahan gambut di sekitarnya pada tahun 1997 dan 2002. Tulisan ini menggambarkan tentang potensi dan pemanfaatan lahan gambut serta permasalahan lingkungan gambut Kalimantan yang disebakan karena pengelolaan lahan gambut yang kurang tepat sehingga perlu untuk dilakukan proses rehabilitasi lahan. Indonesian peat has potential as a food supply provider. The area of peatland in Indonesia is estimated at 20.6 million hectares or about 10.8 percent of Indonesia's land area. Of this area, about 5.7 million ha or 27.8% are in Kalimantan. Peat has great potential, especially Kalimantan peat. It has been used in plantations, agriculture (food and gardening), rice fields and settlements, with an area of 1,562,436 hectares (10.5%), 780,333 hectares (5.3%), 341,122 hectares (2.3%) and 64,752 hectares ( 0.4%). Peatlands also have a valuable function in protecting and maintaining a balance of living areas, such as water reservoirs, carbon sinks and storage, climate change and biological diversity, which are now increasingly threatened. Therefore, wise management must pay attention to all aspects of social, economic, cultural and ecological functions, so that the sustainability of peat swamp forests can be guaranteed and does not cause environmental problems such as the Peatland Development (PLG) project in Central Kalimantan which causes environmental problems, one of which is fires in the surrounding peatlands in 1997 and 2002. This paper describes the potential and utilization of peatlands as well as the environmental problems of Kalimantan's peatlands caused by inadequate management of peatlands, so it is necessary to carry out a land rehabilitation process.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Additional Information: | 1. Dr.Muzani, M.Si |
Subjects: | Sains > Geologi |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Geografi |
Depositing User: | Users 8892 not found. |
Date Deposited: | 01 Mar 2021 05:51 |
Last Modified: | 01 Mar 2021 05:51 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/13439 |
Actions (login required)
View Item |