TUBAGUS MULIHAT : KIPRAH PEJUANG KEMERDEKAAN DI BOGOR 1942-1945

ANGGAS IGA SAPUTRA, . (2021) TUBAGUS MULIHAT : KIPRAH PEJUANG KEMERDEKAAN DI BOGOR 1942-1945. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf.pdf

Download (483kB)
[img] Text
BAB 1.pdf.pdf

Download (461kB)
[img] Text
BAB 2.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (471kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (450kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (622kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf.pdf

Download (332kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (309kB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang Kiprah Tubagus Muslihat sebagai Pejuang Kemerdekaan di Bogor pada tahun 1942-1945. Peran Tubagus sebagai pejuang Kemerdekaan cukup besar bagi Kota Bogor tetapi masih kurang mendapat perhatian di tingkat nasional. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti tentang bagaimana kiprah Tubagus Muslihat di Bogor pada masa Jepang dan pada masa Revolusi Kemerdekaan. Skripsi ini juga membahas mengenai biografi Tubagus Muslihat dan kiprah Tubagus Muslihat sebagai pejuang Kemerdekaan di Bogor pada tahun 1942-1945. Hasil skripsi ini menunjukan bahwa Tubagus Muslihat merupakan pejuang yang perannya di Bogor sangat besar sebagai pejuang Kemerdekaan. Tetapi pada kenyataanya masih banyak yang belum mengetahui bagaiamana kiprah Tubagus Muslihat selama di Bogor. Tubagus Muslihat selama berkiprah di Bogor , banyak diberikan Tugas untuk memimpin pertempuran di Bogor melawan Jepang dan Inggris, salah satunya, Tubagus meminta Jepang untuk menyerahkan Gedung Bogor Shucokan dengan tujuan untuk mengganti bendera Jepang kemudian mengibarkan bendera Indonesia. Tubagus Muslihat memimpin pasukannya untuk menyerang markas Jepang di leuwiliang Bogor. Pada penyerangan ini Tubagus Muslihat berhasil merebut berbagai fasilitas dan senjata yang akan digunakan untuk melakukan penyerangan ke markas Inggris dan kemudian Tubagus Muslihat melanjutkan penyerangan ke markas Inggris yang berada disekitaran stasiun Bogor. Penyerangan ini berhasil merebut fasilitas umum yang saat itu dikuasai oleh Jepang dan Inggris berhasil di ambil kembali dan dijadikan tempat untuk kepentingan RI. Fasilitas itu diantaranya Gedung Bogor Shucokan yang merupakan gedung Keresidenan Bogor, dan kantor Polisi di sekitaran Bogor. Pada pertempuran di sekitaran stasiun Bogor merupakan pertempuran terakhir Tubagus Muslihat karena ia tertembak dibagian perut. Tubagus Muslihat sebenarnya sempat dibawa ke rumahnya di Jalan Panaragan Kidul akan tetapi karena lukanya terlalu parah sehingga nyawanya tidak tertolong. Tubagus Muslihat sebelum wafat sempat memberikan wasiat kepada Istrinya yang sedang mengandung anaknya, jika anaknya nanti laki-laki untuk diberikan nama Tubagus Merdeka. Tubagus Muslihat juga sempat menitipkan uang tabungannya kepada Dr. Marzuki Mahdi untuk disedekahkan kepada fakir miskin dan rekan-rekan seperjuangannya. Kata Kunci : Tubagus Muslihat, Bogor Shucokan, Pejuang Bogor ********* This thesis examines the Gait Tubagus Muslihat as a Freedom Fighter in Bogor in 1942-1945. The role of Tubagus as a fighter for independence is quite large for the City of Bogor but still lacks attention at the national level. This thesis aims to examine how the action of Tubagus Muslihat in Bogor during the Japanese era and during the Independence Revolution. This thesis also discusses the biography of Tubagus Muslihat and the progress of Tubagus Muslihat as a fighter for independence in Bogor in 1942-1945. The results of this thesis show that Tubagus Muslihat is a fighter whose role in Bogor is very big as a fighter for independence. But in fact, there are still many who do not know how Tubagus Muslihat performed while in Bogor. Tubagus Muslihat while working in Bogor, was given many tasks to lead the battle in Bogor against the Japanese and British, one of which, Tubagus asked Japan to hand over the Bogor Shucokan Building with the aim of changing the Japanese flag and then raising the Indonesian flag. Tubagus Muslihat led his troops to attack the Japanese headquarters at leuwiliang Bogor. In this attack Tubagus Muslihat succeeded in seizing various facilities and weapons that would be used to attack the British headquarters and then Tubagus Muslihat continued the attack on the British headquarters around Bogor station. This attack succeeded in seizing public facilities which at that time were controlled by the Japanese and British and were successfully taken back and made into a place for the interests of Indonesia. These facilities include the Bogor Shucokan Building which is the Bogor Residency building, and a Police station around Bogor. The battle around Bogor station was Tubagus Muslihat's last battle because he was shot in the stomach. Actually, Tubagus Muslihat was brought to his house on Jalan Panaragan Kidul, but because his wound was too bad, his life was not saved. Before his death, Tubagus Muslihat gave a will to his wife, who was pregnant with her child, if the child was a boy to be named Tubagus Merdeka. Tubagus Muslihat also had time to leave his savings with Dr. Marzuki Mahdi to be donated to the poor and his compatriots. Keywords: Tubagus Muslihat, Bogor Shucokan, Pejuang Bogor

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Kurniawati, M.Si. ; 2). Sri Martini, SS, M.Hum.
Subjects: Ilmu Sejarah > Kronologis Sejarah
Ilmu Sejarah > Biografi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 9310 not found.
Date Deposited: 05 Mar 2021 04:42
Last Modified: 05 Mar 2021 04:42
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/14305

Actions (login required)

View Item View Item