PENERJEMAHAN KALIMAT MAJEMUK DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA (Analisis Isi dalam Novel Terjemahan “Wuthering Height” Karya Emily Bronte oleh A. Rahartati Bambang Haryo)

HARSONO, . (2015) PENERJEMAHAN KALIMAT MAJEMUK DARI BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA (Analisis Isi dalam Novel Terjemahan “Wuthering Height” Karya Emily Bronte oleh A. Rahartati Bambang Haryo). Magister thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
1 - JUDUL - TESIS - HARSONO.pdf

Download (20kB)
[img] Text
2 - ABSTRAK TESIS - BAHASA INDONESIA - HARSONO.pdf

Download (19kB)
[img] Text
3 - ABSTRAK TESIS - BAHASA INGGRIS - HARSONO.pdf

Download (25kB)
[img] Text
13 - BAB I - PENDAHULUAN - HARSONO.pdf

Download (45kB)
[img] Text
14 - BAB II - KAJIAN TEORETIK - HARSONO.pdf

Download (176kB)
[img] Text
15 - BAB III - METODOLOGI PENELITIAN - HARSONO.pdf

Download (52kB)
[img] Text
16 - BAB IV - HASIL PENELITIAN - HARSONO.pdf

Download (207kB)
[img] Text
17- BAB V - PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN - HARSONO.pdf

Download (47kB)
[img] Text
18 - BAB VI - SIMPULAN DAN REKOMENDASI - HARSONO.pdf

Download (21kB)
[img] Text
19 - DAFTAR PUSTAKA - TESIS - HARSONO.pdf

Download (25kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam tentang penerjemahan kalimat majemuk dalam novel terjemahan “Wuthering Height” karya Emily Bronte oleh A. Rahartati Bambang Haryo. Gambaran ini meliputi aspek kesepadanan terjemahan, strategi penerjemahan, keakuratan terjemahan, keberterimaan terjemahan, dan keterbacaan terjemahan. Penulis mengambil 30 (tiga puluh) sampel data dalam teks sumber (BSu) yang terdiri dari 10 (sepuluh) kalimat majemuk setara bertingkat (KMSB), 10 (sepuluh) kalimat majemuk bertingkat (KMB), dan 10 (sepuluh) kalimat majemuk setara (KMS) beserta terjemahannya dalam teks sasaran (BSa) yang dipilih secara acak pada Chaper 1, Chapter 2, Chapter 3, Chapter 4, dan Chapter 5 masing-masing 2 (dua) kalimat majemuk untuk setiap kategorinya. Dari hasil analisis, penulis menemukan bahwa penerjemahan dari ketiga puluh sampel data tersebut (100%) berorientasi pada kesepadanan dinamis. Sementara itu, penulis mengidentifikasi 9 (sembilan) jenis strategi penerjemahan yang digunakan oleh penerjemah, yaitu transposisi, modulasi, parafrase, perluasan, reduksi, kompensasi, kesepadanan budaya, sinonimi, dan transferensi. Salah satu bentuk strategi transposisi yang nampak mencolok bagi penulis adalah bentuk pemecahan satu kalimat teks sumber (BSu) menjadi 2 (dua) atau lebih kalimat teks sasaran (BSa). Pada kategori KMSB, sepuluh sampel data (100%) diterjemahkan dengan cara dipecah menjadi 2 (dua), 3 (tiga) atau 4 (empat) kalimat. Pada kategori KMB, hanya ada 2 (dua) kalimat (20%) yang diterjemahkan dengan cara memecahnya menjadi 2 (dua) kalimat. Sementara itu, pada kategori KMS juga hanya ada 2 (dua) kalimat (20%) yang diterjemahkan dengan cara memecahnya menjadi 2 (dua) kalimat. Ada 7 (tujuh) sampel data (23%) yang diterjemahkan secara kurang akurat. Seluruh terjemahan dari sampel data (100%) masuk dalam kategori terjemahan berterima. Sementara itu, terdapat 2 (dua) sampel data (7%) yang terjemahannya masuk dalam kategori kurang terbaca. ********* This research was aimed to find the picture of the translation of complex sentences from English into Bahasa Indonesia in the translated Emily Bronte’s novel “Wuthering Height” by A. Rahartati Bambang Haryo. The picture consisted of translation equivalences, translation strategies, translation accuracy, translation acceptability, and translation readability. The author took 30 (thirty) ‘complex’ sentences as the data of this research consisting of 10 complex-compound sentences, 10 complex sentences, and 10 compound sentences. Those were randomly taken by the author from Chapter 1, Chapter 2, Chapter 3, Chapter 4, and Chapter 5 of the novel, each of which the author took 2 complex-compound sentences, 2 complex sentences, and 2 compound sentences. From the analysis, the author found that the translation of all data (100%) were dynamic equivalnce. Besides, the author identified 9 (nine) translation strategies which were transposition, modulation, praphrase, expansion, reduction, compensation, cultural equivalnce, synonim, and tranference. In terms of transposition strategy, there was one outstanding fact. The fact was that all 10 (ten) complex-compound sentences (100%) were translated by breaking each source text (ST) into 2 (two) or more sencetences in the target text (TT); 2 (two) complex sentences (20%) were trasnlated by breaking each source text (ST) into 2 (two) sentences in target text (TT); and 2 (two) compound sentences (20%) were translated by breaking each source text (ST) into 2 (two) sentences in target text (TT). There were 7 (seven) sentences (23%) in the source text (TT) which were less-accurately translated. The translation of all sentences (100%) were categorized as acceptable. Two sentences (7%) were translated in lessreadable category.

Item Type: Thesis (Magister)
Additional Information: 1). Prof. Dr. Emzir, M.Pd. ; 2). Dr. Aceng Rahmat, M.Pd.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Inggris
Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions: PASCASARJANA > S2 Linguistik Terapan
Depositing User: Rima Safitri .
Date Deposited: 29 May 2021 07:01
Last Modified: 29 May 2021 07:01
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/16178

Actions (login required)

View Item View Item