UPAYA MENGATASI STEREOTIPE MUSIK KLASIK SEBAGAI ALAT REPRODUKSI SOSIAL KAUM ELITE (STUDI KASUS KOMUNITAS SANGGAR MUSICASA DI GAJAH MADA, JAKARTA PUSAT)

JOSEPH PESAH OBEDNEGO, . (2021) UPAYA MENGATASI STEREOTIPE MUSIK KLASIK SEBAGAI ALAT REPRODUKSI SOSIAL KAUM ELITE (STUDI KASUS KOMUNITAS SANGGAR MUSICASA DI GAJAH MADA, JAKARTA PUSAT). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (820kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (941kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (794kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (690kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (352kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (585kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf

Download (802kB)

Abstract

Stereotipe dapat diartikan sebagai suatu konsep pemikiran yang klise mengenai sifat, nilai ataupun golongan tertentu berdasarkan prasangka yang tidak tepat dan bersifat subjektif. Dalam penelitian ini akan melihat upaya yang dilakukan oleh Sanggar Musicasa untuk mengurangi reproduksi sosial pada pertunjukan musik klasik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan habitus pada musik klasik dalam lembaga Sanggar Musicasa. Selain itu, penelitian ini akan mendeskripsikan kiat-kiat yang dilakukan oleh Sanggar Musicasa untuk mengubah reproduksi sosial pada pertunjukan musik klasik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus yang merujuk pada tujuan penelitian ini untuk secara mendalam mengetahui habitus pada Sanggar Musicasa. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, dokumentasi, penelitian terdahulu, dan wawancara mendalam secara langsung maupun online (daring) kepada 6 informan dalam penelitian. Subjek penelitian berjumlah 6 orang yang terdiri dari 1 penikmat dari Sanggar Musicasa yaitu Inayah, 4 murid dari Sanggar Musicasa yaitu Darwis, Michael, Angel, dan Eveline serta 1 pendiri dari Sanggar Musicasa yaitu Joseph Kristanto. Penelitian ini berlangsung sejak Januari 2021 - Maret 2021. Penelitian ini menggunakan konsep habitus yang melihat bahwa suatu produksi budaya dapat dikonsumsi dari salah satu stratifikasi sosial. Namun dalam penelitian ini dimana musik klasik merupakan suatu produk budaya yang bernilai tinggi itu sulit untuk diubah. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa habitus yang ditunjukan oleh Sanggar Musicasa ini masih melanggengkan reproduksi sosial. Hal tersebut dilihat bahwa kegiatan dan konser yang dilakukan masih belum cukup bisa dikonsumsi oleh kalangan menengah ke bawah. Maka upaya yang telah dilakukan hingga saat ini oleh Sanggar Musicasa dengan merubah konsep pertunjukan dan harga iuran yang lebih murah dari sanggar lainnya masih sulit untuk merubah reproduksi sosial yang berkembang di dalam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan adanya salah satu pengaruh dari konsep habitus yang menjelaskan bahwa ekonomi kapital juga mempengaruhi suatu produksi budaya yang dikonsumsi oleh masyarakat. Stereotype can be interpreted as a clichéd concept of thinking about certain traits, values or groups based on inappropriate and subjective judgments. In this study, the concept of habitus is used which can be interpreted as a thought, perception scheme, and action that lasts for a long time. And this research will look at the efforts made by Sanggar Musicasa to reduce social reproduction in classical music performances. This study aims to describe the habitus of classical music in the Sanggar Musicasa institution. In addition, this study will describe the tips used by Sanggar Musicasa for social change in classical music performances. This study uses a qualitative descriptive approach with a case study method that refers to the purpose of this study to find out in depth about the habitus of the Musicasa Studio. Data collection techniques through observation, documentation, previous research, and in-depth interviews directly and online to 6 informants in the study. The subjects studied were 6 people consisting of 1 connoisseur of the Musicasa Studio, namely Inayah, 4 students from the Musicasa Studio, namely Darwis, Michael, Angel, and Eveline and 1 founder of the Musicasa Studio, Joseph Kristanto. This research took place from January 2021 - March 2021. This study uses the concept of habitus which sees that a cultural production can be consumed from one of the social stratifications. However, in this study, classical music is a cultural product that deserves to be changed. The results of this study indicate that the habitus shown by Sanggar Musicasa is still perpetuating social reproduction. It is seen that the activities and concerts carried out are still not enough to be enjoyed by the lower middle class. Therefore, the efforts that have been made to date by the Musicasa Studio by changing the concept of performances and fees that are cheaper than other studios, are still difficult to change the social reproduction that develops in society. This is due to the influence of the habitus concept which explains that the capital economy also affects a cultural production that is consumed by the community.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Robertus Robet, M.A ; 2). Achmad Siswanto, M.Si
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Sosiologi
Depositing User: Users 10627 not found.
Date Deposited: 20 Aug 2021 03:04
Last Modified: 20 Aug 2021 03:04
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/16864

Actions (login required)

View Item View Item