“BANDOENG LAOETAN API” DAN PERAN MOHAMMAD TOHA PADA PELEDAKAN GUDANG MESIU DI DAYEUHKOLOT 1945 - 1946

MOHAMAD LUTHFI HERLAMBANG, . (2021) “BANDOENG LAOETAN API” DAN PERAN MOHAMMAD TOHA PADA PELEDAKAN GUDANG MESIU DI DAYEUHKOLOT 1945 - 1946. Sarjana thesis, UNIVERSITA NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf.pdf

Download (520kB)
[img] Text
BAB 2.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (491kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (529kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (472kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf.pdf

Download (463kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini mengkaji tentang Peran Mohammad Toha yang merupakan pelaku dari peledakan gudang mesiu di Dayeuhkolot pada peristiwa Bandung Lautan Api. Skripsi ini bertujuan untuk meneliti tentang bagaimana perjalanan Mohammad toha sebagai pemuda militan yang bergabung dalam organisasi militer serta bagaimana perjalanan Toha dalam melawan tentara Sekutu pada periode 1945 hingga 1946. Skripsi ini juga menjelaskan mengenai sejarah peristiwa Bandung Lautan Api pada tahun 1945 hingga peledakan gudang mesiu oleh Mohammad Toha di Dayeuhkolot pada 1946. Skripsi ini menggunakan metode historis dengan teknik penulisan deskriptif naratif. Sumber yang digunakan dalam skripsi ini berupa pustaka, film dan lisan. Sumber pustaka yang digunakan adalah buku-buku yang berhubungan mengenai peristiwa Bandung Lautan Api dan Peran Mohammad Toha. Sumber film yang digunakan adalah film mengenai peristiwa Bandung Lautan Api. Penulis menggunakan sumber lisan dengan mewawancarai langsung dengan alm. Pak Nana Kana, Pak H.M. Djuhiya dan Pak Unu Suparta sebagai pelaku sejarah dalam peristiwa Bandung Lautan Api. Selain itu pula, penulis melakukan wawancara dengan Pak Hendrik sebagai Sejarahwan dari Anggota Monumen Perjuangan (Monju) Jawa Barat. Hasil skripsi ini menunjukan bahwa Mohammad Toha lahir sekitar tahun 1927 di Desa Suniaradja, Bandung. Toha menempuh Pendidikan di Sekolah Rakyat Babatan Kota Bandung tahun 1940. Kemudian Toha bergabung dalam organisasi Seinedan guna mempelajari ilmu militer. Perjalanan militer Tohapun berlanjut dengan bergabung dalam Barisan Rakyat Indonesia (BRI) dan sekarang berubah nama menjadi Barisan Banteng Rakyat Indonesia (BBRI). Toha di amanatkan sebagai Komandan dari Seksi I Penggempur, dalam tugasnya Toha diberikan mandat untuk melawan tentara Sekutu pada tahun 1946 serta melaksanakan misinya untuk meledakan gudang mesiu milik Belanda. Pada 10 Juli 1946 Toha berhasil memasuki wilayah gudang mesiu ini dan membuat gudang persenjataan Belanda habis terbakar dengan bom granat hingga menyebabkan lumpuhnya kekuatan Belanda dikarenakan hangusnya persenjataan mereka. Namun, hal ini menyebabkan tewasnya Toha akibat peledakan gudang tersebut dan menyebabkan berakhirnya peristiwa Bandung Lautan Api. This thesis examines the role of Mohammad Toha who was the perpetrator of the explosion of the gunpowder warehouse in Dayeuhkolot in the Bandung Lautan Api incident. This thesis aims to examine how Mohammad Toha's journey as a militant youth joined a military organization and how Toha's journey against the Allied troops from 1945 to 1946 was. Mohammad Toha in Dayeuhkolot in 1946. This thesis uses the historical method with descriptive narrative writing techniques. The sources used in this thesis are literature, film and oral. The library sources used are books related to the events of Bandung Lautan Api and the role of Mohammad Toha. The source of the film used is a film about the events of Bandung Lautan Api. The author uses oral sources by interviewing directly with the late. Mr. Nana Kana, Mr. H.M. Djuhiya and Pak Unu Suparti as historical actors in the Bandung Sea of Fire incident. In addition, the author conducted an interview with Pak Hendrik as a historian from the West Java Struggle Monument (Monju) member. The results of this thesis show that Mohammad Toha was born around 1927 in Suniaradja Village, Bandung. Toha studied at the Babatan People's School in Bandung in 1940. Then Toha joined the Seinedan organization to study military science. Tohapun's military journey continued by joining the Indonesian People's Front (BRI) and now changing its name to the Indonesian Banteng People's Front (BBRI). Toha was mandated as Commander of Section I Penggempur, in his duties Toha was given the mandate to fight the Allied troops in 1946 and carry out his mission to blow up the Dutch gunpowder warehouse. On July 10, 1946 Toha managed to enter the area of this gunpowder warehouse and burnt the Dutch armory with a grenade bomb, causing the Dutch forces to cripple due to the scorching of their weapons. However, this led to the death of Toha due to the explosion of the warehouse and led to the end of the Bandung Ocean of Fire incident.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1.) Dr. Kurniawati, M.Si. ; 2.) Sri Martini, S.S., M.Hum.
Subjects: Ilmu Sejarah > Aneka Ragam Sejarah dan Teori Sejarah
Ilmu Sejarah > Kumpulan Peristiwa Tertentu
Ilmu Sejarah > Sejarah Perjanjian Diplomatik
Ilmu Sejarah > Kronologis Sejarah
Ilmu Sejarah > Biografi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 10937 not found.
Date Deposited: 23 Aug 2021 10:07
Last Modified: 23 Aug 2021 10:07
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/16947

Actions (login required)

View Item View Item