DINAMIKA DEMOKRASI INDONESIA PASCA ORDE BARU DALAM PERSPEKTIF DEMOKRASI DELIBERATIF (Studi Analisis Pemerintahan B.J Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo)

MAULANA MALIK IBRAHIM, . (2021) DINAMIKA DEMOKRASI INDONESIA PASCA ORDE BARU DALAM PERSPEKTIF DEMOKRASI DELIBERATIF (Studi Analisis Pemerintahan B.J Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (851kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (284kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (326kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (202kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (644kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (239kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (146kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

ABSTRAK Maulana Malik Ibrahim, Dinamika Demokrasi Indonesia Pasca Orde Baru dalam Perspektif Demokrasi Deliberatif (Studi Analisis Pemerintahan B.J Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Joko Widodo). Skripsi. Jakarta: Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2021. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dinamika demokrasi Indonesia pasca orde baru menggunakan perspektif demokrasi deliberatif Jurgen Habermas, meliputi; Etika Diskursus, Ruang Publik Politis, dan Kedaulatan Diskursif Populer. Penelitian ini difokuskan untuk membahas pemerintahan Habibie, SBY, dan Jokowi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif-analisis. Sumber data primer diperoleh dari buku, jurnal, dan koran berita yang masih memiliki relevansi dengan setiap peristiwa yang terjadi di masa Habibie, SBY, dan Jokowi. Data sekunder diperoleh melalui wawancara mendalam dengan Expert Opinion melalui metode deep elaborate. Teknik pengumpulan data menggunakan riset kepustakaan/studi pustaka dan wawancara. Teknik keabsahan data dengan menggunakan triangulasi peneliti, wawancara Expert Opinion, serta kecukupan referensial. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa di masa orde baru terjadi depolitisasi massa dan penggunaan aparatus represif yang cenderung menciptakan penghilangan terhadap hak sosial-politik masyarakat warga. Pada era Habibie, demokrasi mengalami kebangkitan disebabkan keterbukaan dalam seluruh aspek yang memberikan ruang publik bagi masyarakat dan diserapnya deliberasi publik sebagai konsiderasi kebijakan. Pada era SBY, demokrasi Indonesia mengalami stagnasi akibat adanya fenomena demokrasi biaya tinggi, setengah terbukanya ruang publik politis, serta pelembagaan lembaga negara dan oposisi yang kurang maksimal dalam mendukung upaya iklim demokratisasi secara penuh. Pada era Jokowi, demokrasi mengalami kemunduran dengan kemunculan berbagai fenomena yang mengancam ruang publik politis dan deliberasi publik, seperti penggunaan instrumen koersif terhadap oposisi pemerintahan, terbentuknya kartelisme dan oligarki politik yang sangat kuat, serta mandeknya deliberasi publik masyarakat-warga dalam arena ruang publik politis. Hal ini merupakan fenomena keterpurukan demokrasi pasca orde baru dan memiliki implikasi pada kembalinya pemerintahan otoriter dalam negara demokrasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dinamika demokrasi Indonesia pada masa Habibie mengalami satu fase transisi demokrasi, pada masa SBY mengalami stagnasi, dan pada masa Jokowi mengalami regresi. Hal ini dilihat dari analisis yang dihasilkan berdasarkan perspektif demokrasi deliberatif, dengan menggunakan variabel proses etika diskursus, arena ruang publik politis, dan kedaulatan diskursif populer. Kata Kunci : Demokrasi, Pemerintahan, Ruang Publik Politis ABSTRACT Maulana Malik Ibrahim, The Dynamics of Indonesian Democracy After the New Order in a Deliberative Democracy Perspective (Analytical Study of the Governments of B.J Habibie, Susilo Bambang Yudhoyono, and Joko Widodo). Thesis. Jakarta: Pancasila and Citizenship Education Study Program, Faculty of Social Sciences, State University of Jakarta, 2021. This research aims to analyze the dynamics of Indonesian democracy after the new order using Jurgen Habermas's deliberative democratic perspective, including; Discourse Ethics, Political Publicspehere, and Popular Discursive Sovereignty. This research was focused on discussing the government of Habibie, SBY, and Jokowi. This research uses a qualitative approach, using a descriptive-analytical method. The primary data source is obtained from books, journals, and news newspapers that still have relevance to every event that occurred in the time of Habibie, SBY, and Jokowi. Secondary data is obtained through in-depth interviews with Expert Opinion through deep elaborate methods. Data collection techniques using library research/library studies and interviews. Data validity techniques using researcher triangulation, Expert Opinion interviews, and referential adequacy. The findings result showed that during the new order era, mass depoliticization and the use of repressive apparatuses occurred which the to create a loss of socio-political right of the citizens. In Habibie era, democracy experienced a revival due to openness in all aspects that provided political publicsphere the community and the absorption of public deliberation as a policy consideration. In the SBY era, Indonesian democracy stagnated due to the phenomenon of high-cost democracy, half-opening of political publicsphere and the less than optimal institutionalization of state institutions and opposition in supporting effort to fully democratize climate. In the Jokowi era, democracy experienced a setback with the emergence of various phenomena that threatened the political publicsphere and public deliberation, such as the use coercive instruments against opposition, the formation of cartelism and very strong political oligarchy, and the stagnation of public deliberation of citizens in the arena publicspehere. This is a phenomenon of the decline of democracy after the new order and has implications for the return of authoritarian rule in a democratic country. This research concludes that the dynamics of Indonesian democracy during the Habibie era experienced a phase of democratic transition, during the SBY era stagnation, and during the Jokowi period there is regression. This is seen from the analysis produced based on the perspective of deliberative democracy, using the process variables of discourse ethics, the arena of political publicspehere, and popular discursive sovereignty. Keywords: Democracy, Government, Political Publicspehere

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Prof. Dr. Komarudin, M.Si 2) Mohammad Maiwan, Ph.D
Subjects: Ilmu Politik > Ilmu Politik (umum)
Ilmu Politik > Teori Politik
Ilmu Politik > Institusi politik (Indonesia)
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Depositing User: Users 11367 not found.
Date Deposited: 27 Aug 2021 02:58
Last Modified: 27 Aug 2021 02:58
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/17565

Actions (login required)

View Item View Item