Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Besaran Resapan Air Di Sub Das Serayu Kejajar Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo

MUHAMMAD KHAIRUL ANWAR, , (2012) Pengaruh Penggunaan Lahan Terhadap Besaran Resapan Air Di Sub Das Serayu Kejajar Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (27kB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (51kB)
[img] Text
BAB II.pdf

Download (69kB)
[img] Text
BAB III.pdf

Download (237kB)
[img] Text
BAB IV.pdf

Download (79kB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (44kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (50kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (8kB)
[img] Text
Judul.pdf

Download (21kB)
[img] Text
Foto skripsi.pdf

Download (100kB)
[img] Text
LAMPIRAN TABEL, PETA DAN GRAFIK.pdf

Download (208kB)
[img] Text
Peta Skripsi.pdf

Download (920kB)
[img] Text
RIWAYAT HIDUP.pdf

Download (16kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lahan terhadap besaran resapan air pada area sub das Serayu di Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Penelitian ini dilaksanakan Kecamatan Kejajar pada awal Maret 2012. Metode penelitian menggunakan deskripsi kualitatif dengan pendekatan survey. Populasi dalam penelitian ini adalah area Sub Das Serayu Kecamatan Kejajar Kabupaten Wonosobo. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling yakni sebanyak 8 titik yang beratasdasarkan penggunaan lahan. Sampel yang telah diambil kemudian dibawa ke laboratorium untuk diuji. Teknis analisi data menggunakan dengan mendeskripsikan hasil uji laboratorium dan uji lapangan (laju infiltrasi). Hasil penelitian menunjukkan Pola penggunaan lahan ladang pada daerah Sub DAS Serayu, untuk jenis tanaman kentang dan kubis banyak yang menggunakan pola strip crouping (memotong garis kontur) serta ada beberapa pola pertanian pada jenis tanaman tersebut menanam dengan mengikuti garis kontur. Besaran laju infiltrasi pada pada penggunaan lahan ladang dengan jenis tanaman kentang pada sampel 1 (satu) memiliki tingkatan laju infiltrasi agak cepat yakni 6,3 mm/jam, hal ini disebabkan karena sistem pengolahan pertanian mengikuti garis kontur. Sedangkan pada penggunaan lahan ladang dengan jenis tanaman kentang pada sampel 2 (dua) dan 4 (empat) memiliki tingkatan laju infiltrasi yang sama yakni 3,5 mm/jam masuk kedalam kategori sedang. Hal ini disebabkan karena pengolahan pertanian yang memotong lereng. Penggunaan lahan sampel 3, 6 dan 7 yakni pemukiman memiliki tingkatan laju infiltrasi sedang, agak cepat dan sedang. Untuk kriteria sedang hal ini dikarenakan daerah tersebut memang hanya diperuntukkan untuk lahan pemukiman saja sedangkan pada sampel 6 yang memiliki tingkatan laju infiltrasi agak cepat dikarenakan banyak disekitar pekarangan rumahnya masih dingunakan untuk lahan pertanian. Penggunaan lahan ladang dengan jenis tanaman kubis yakni pada sampel 5 dan 8 memiliki tingkatan laju infiltrasi cepat dan sedang. Untuk tingkatan laju infiltrasi cepat dikarenakan pengolahan pertanian ini mengikuti kontur sedangkan yang laju infiltrasi sedang menggunakan pola tanam mengikuti kontur dan memotong kontur dalam satu area tanam. Dengan adanya penggunaan ladang dan pemukiman di area Sub DAS Serayu menyebabkan pengaruh tidak maksimalnya tingkatan laju infiltrasi serta tingginya run off (aliran bungan air). Hal ini disebabkan karena banyaknya terbukanya lahan penutup tanah pada area Sub DAS Serayu. Sehingga memunculkan dampak baru yakni erosi (pengikisan tanah).

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1.) Drs. M. Muchtar, M.Si 2.) Drs. Parwata
Subjects: Geografi, Antropologi > Geografi
Geografi, Antropologi > Geografi Fisik
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Geografi
Depositing User: putra putra putra
Date Deposited: 27 Nov 2019 12:13
Last Modified: 27 Nov 2019 12:13
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/1906

Actions (login required)

View Item View Item