HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELINCAHAN DENGAN HASIL BELAJAR BANTINGAN PADA MAHASISWA KOP GULAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

YOLANDA PUTRA, . (2016) HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KELINCAHAN DENGAN HASIL BELAJAR BANTINGAN PADA MAHASISWA KOP GULAT UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
1. COVER YOLANDA REVISI.pdf

Download (107kB)
[img] Text
2. LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG SKRIPSI YOLANDA.pdf

Download (75kB)
[img] Text
3. RINGKASAN DAN KATA PENGANTAR YOLANDA REVISI.pdf

Download (416kB)
[img] Text
4. DAFTAR ISI YOLANDA REVISI.pdf

Download (127kB)
[img] Text
5. BAB I YOLANDA REVISI.pdf

Download (131kB)
[img] Text
6. BAB II YOLANDA REVISI - (OKE).pdf

Download (301kB)
[img] Text
7. BAB III YOLANDA REVISI.pdf

Download (591kB)
[img] Text
8. BAB IV YOLANDA REVISI.pdf

Download (218kB)
[img] Text
9. BAB V YOLANDA REVISI.pdf

Download (110kB)
[img] Text
10. DAFTAR PUSTAKA YOLANDA REVISI.pdf

Download (130kB)

Abstract

Kegiatan olahraga tidak dapat dipisahkan dalam konteks dunia pendidikan, salah satunya adalah melalui lembaga universitas. Universitas negeri Jakarta merupakan salah satu universitas yang memiliki Fakultas ilmu keolahragaan yang merupakan pusat pembinaan seluruh cabang olahraga melalui kegiatan Kuliah Olahraga Prestasi (KOP), yang sudah menjadi program pembinaan mahasiswa dari tahun ke tahun. Sampai sekarang lebih dari 20 cabang olahraga yang menjadi pembinaan kuliah olahraga prestasi. Salah satu kegiatan kuliah olahraga prestasi (KOP) yang ada di Fakultas Ilmu keolahragaan adalah cabang olahraga gulat. KOP gulat merupakan sarana bagi mahasiswa FIK UNJ untuk lebih dalam memahami dan lebih mempelajari tentang olahraga yang digelutinya. KOP gulat memberikan kesempatan kepada mahasiswa FIK UNJ untuk mengembangkan kemampuan diri. Pemberian program latihan yang baik, pembelajaran untuk melatih, pembelajaran untuk berorganisasi, perwasitan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan olahraga. Berdasarkan pengamatan penulis pada KOP gulat FIK UNJ, hasil belajar teknik bantingan pada mahasiswa yang tergabung dalam KOP gulat masih rendah bila dibandingkan dengan kemampuan menggulung, padahal jika seorang pegulat dapat menguasai teknik bantingan maka akan lebih mudah memperoleh nilai. Rendahnya kemampuan membanting dalam olahraga gulat dipengaruhi diantaranya adalah mahasiswa baru yang baru bergabung pada KOP gulat, tidak efektifnya proses pembelajaran dan latihan di KOP gulat FIK UNJ, minimnya kajian-kajian ilmiah tentang gulat sehingga kurangnya referensi dalam mendukung proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakan pembinaan cabang olahraga gulat di Universitas Negeri Jakarta? 2. Keterampilan apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pegulat? 3. Apakah komponen fisik mempengaruhi keterampilan dalam teknik gulat? 4. Bagaimanakah hasil belajar bantingan pada mahasiswa KOP gulat Universitas Negeri Jakarta? 5. Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dengan hasil belajar bantingan pada mahasiswa KOP gulat Universitas Negeri Jakarta? 6. Apakah terdapat hubungan antara kelincahan dengan hasil belajar bantingan pada mahasiswa KOP gulat Universitas Negeri Jakarta? 7. Apakah terdapat hubungan antara kekuatan otot lengan dan kelincahan secara bersama-sama dengan hasil belajar bantingan pada mahasiswa KOP gulat Universitas Negeri Jakarta? Belajar merupakan proses aktif dalam mengasismilasikan dan menghubungkan pengalaman yang dipelajari baik secara sengaja maupun tidak. Melalui kegiatan belajar akan menambah pengalaman, pemahaman dan merubah perilaku seseorang terhadap sesuatu yang diwujudkan dalam hasil belajar. Selajutnya bahwa belajar adalah segala proses dimana suatu organisme brubah perilakunya sebagi akibat dari pengalaman.1 Seperti pendapat Slameto belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.2 Sementara menurut Djamara dan Zain, belajar merupakan proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.3 Gulat merupakan salah satu cabang olahraga tertua di dunia dan sudah dipertandingkan sejak olympiade kuno sampai olympiade modern. Dalam Buku Petunjuk dan Data Nasional dijelaskan bahwa salah satu peninggalannya adalah berupa gambar-gambar yang menunjukkan teknik-teknik bergulat yang terdapat pada dinding Raja Bani Hasan. Selain itu sejarah juga menunjukkan bahwa Negara-negara lainpun terdapat suatu jenis perkelahian yang serupa dengan bentuk-bentuk bergulat, seperti sumo di Jepang, glima di Iceland, sohwingen di Swiss, Lancashire di Scotch, gumberland di Irish, catehras chath can di Amerika Serikat dan Greco roman di Yunani . Kekuatan otot adalah komponen yang sangat penting guna meningkatkan kondisi fisik seseorang secara keseluruhan. Kekuatan otot adalah kemampuan badan dalam menggunakan daya. Serabut otot yang ada dalam otot akan memberikan respon apabila dikenakan beban dalam latihan. Respon ini akan membuat otot lebih efisien dan mampu memberikan respon lebih baik kepada sistem urat syaraf pusat. Dalam keterampilan bantingan gulat komponen fisik selain keseimbangan adalah kelincahan. Kelincahan merupakan faktor yang paling utama dalam peningkatan prestasi bagi seorang atlet. Komponen kondisi fisik merupakan syarat penting yang harus dimiliki oleh siswa atau atlet dalam usaha dan mengembangkan meningkatkan prestasi. Keterampilan yang harus dimiliki oleh setiap pemain gulat adalah keterampilan fisik untuk dapat menunjang dan mendukung penampilan dalam bermain gulat di suatu pertandingan. Secara daya tarik dalam bermain gulat adalah keterampilan para pemain untuk dapat mengatur serangan dengan menghasilkan angka serta mampu bertahan dan kembali menyerang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji: 1. Hubungan antara kekuatan otot lengan (X1) dengan hasil belajar bantingan (Y) pada mahasiwa KOP gulat Universitas Negeri Jakarta. 2. Hubungan antara kelincahan (X2) dengan hasil belajar bantingan (Y) pada mahasiwa KOP gulat Universitas Negeri Jakarta. 3. Hubungan antara kekuatan otot lengan (X1) dan kelincahan (X2) secara bersama-sama dengan hasil belajar bantingan (Y) pada mahasiwa KOP gulat Universitas Negeri Jakarta.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Prof. Dr. Firmansyah Dlis, M.Pd. ; 2). Eva Yulianti, SE, M.sc.
Subjects: Olah Raga dan Seni Pertunjukan > Pendidikan Olah Raga
Divisions: FIO > Ilmu Keolahragaan
Depositing User: hartati .
Date Deposited: 28 Nov 2019 11:03
Last Modified: 28 Nov 2019 11:03
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/1936

Actions (login required)

View Item View Item