BERITA BOHONG TENTANG COVID-19 DALAM UNGGAHAN MEDIA SOSIAL: SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK

MASRIAH, . (2021) BERITA BOHONG TENTANG COVID-19 DALAM UNGGAHAN MEDIA SOSIAL: SEBUAH KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (940kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (593kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (952kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (705kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (433kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (693kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk unggahan tulisa berita bohong tentang Covid-19 di media sosial Facebook dengan melakukan kajian analisis linguistik forensik. Penyebaran berita bohong terjadi secara masif dan memiliki dampak negatif bagi publik. Kategori berita bohong yaitu misinformasi, disinformasi, dan malinformasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data purposive sampling. Adapun hasil penelitian ini terhadap 40 data berita bohong adalah 9 misinformasi, 28 disinformasi, dan 3 malinformasi. Sedangkan hukum pidana yang berpotensi menjerat berita bohong paling banyak ada pada Pasal 14 ayat 1, dan Pasal 15 Undang-Undang No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana karena unggahan memenuhi unsur penyebaran berita bohong. Disinformasi menjadi kategori hoaks yang mendominasi. Adapun misinformasi semestinya tidak tergolong hoaks. Kata Kunci: berita bohong; media sosial; linguistik forensik; misinformasi; disinformasi. *********** This study aims to find out how fake news about Covid-19 is uploaded Facebook as social media by conducting a forensic linguistic analysis study. The categories of hoax are misinformation, disinformation, and malinformation. The research method used is descriptive qualitative with purposive sampling data collection techniques. The results of this study on 40 hoax data are 9 misinformation, 28 disinformation, and 3 malinformation. While the criminal law that has the potential to ensnare fake news is at most Pasal 14 ayat 1, and Pasal 15 UU No. 1 tahun 1946 concerning Criminal Law Regulations because uploads fulfil the elements of spreading hoax. As for misinformation, it shouldn’t be a hoax.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Drs. Krisanjaya, M.Hum. ; 2). Dr. Miftahulkhairah Anwar, M.Hum.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Linguistik
Bahasa dan Kesusastraan > Semiotik dan Semantik
Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions: FBS > S1 Sastra Indonesia
Depositing User: Users 12394 not found.
Date Deposited: 07 Sep 2021 04:14
Last Modified: 07 Sep 2021 04:14
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/19375

Actions (login required)

View Item View Item