UJI KUAT TEKAN BATA BETON UNTUK PASANGAN DINDING DENGAN CAMPURAN LIMBAH STYROFOAM

EGA RISMANA, . (2021) UJI KUAT TEKAN BATA BETON UNTUK PASANGAN DINDING DENGAN CAMPURAN LIMBAH STYROFOAM. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (383kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (994kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (613kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (820kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (412kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (351kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Ega Rismana. Uji Kuat Tekan Bata Beton Untuk Pasangan Dinding Dengan Campuran Limbah Styrofoam. Skripsi. Jakarta : Pendidikan Teknik Bangunan, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta 2021. *ABSTRAK* Pertumbuhan penduduk saat ini menjadikan kebutuhan timpat tinggal semakin meningkat. Akibat dari pertumbuhan penduduk, jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya semakin meningkat dan bertambah banyak, perlu adanya kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan mengelola sampahnya dengan baik. Material bangunan yang sering ditemui dalam membangun tempat tinggal yaitu bata. Dari statistik jumlah sampah di DKI Jakarta, sampah plastik berada pada peringkat ketiga setelah sampah organik dan kertas. Maka inovasi material bata menggunakan sampah dapat menjadi solusi untuk memanfaatkan dan mengelola sampah plastik. Inovasi bata beton styrofoam yang akan dibuat diperkuat dengan papan kalsium silikat pada kedua sisinya. Bata beton styrofoam akan digunakan sebagai pasangan bata pada dinding partisi. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian dimensi, bobot isi, kuat lentur dan kuat tekan pada bata beton untuk pasangan dinding. Material utama pembuatan bata beton yaitu semen, agregat halus dan air. Sampah styrofoam akan digunakan sebagai bahan pengganti agregat halus dengan variasi persentase yang digunakan yaitu 0%, 10%, 20% dan 30%. Styrofoam akan diserut atau dicacah hingga menjadi butiran halus seperti agregat halus pasir. Ukuran styrofoam yang lolos saringan nomor 4 akan digunakan sebagai campuran.Benda uji yang akan dibuat sebanyak 40 bata beton dengan masing-masing variasi sebanyak 10 bata beton. Untuk meningkatkan mutu bata beton, digunakan papan kalsium silikat yang dipasang pada kedua sisi. Papan kalsium silikat yang digunakan memiliki ketebalan 4 mm. Menggunakan benda uji berbentuk balok dengan panjang 390 mm, lebar 90 mm dan tebal 100 mm. Faktor air semen 0,4. Pengujian benda uji pada umur 28 hari. Masa perawatan dilakukan dengan menutup benda uji dengan karung goni basah dan plastik sesuai dengan prosedur penelitian. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan penggunaan styrofoam sebagai bahan pengganti agregat halus, membuat bata beton menjadi lebih ringan. Hasil pengujian dimensi pada semua variasi telah memenuhi syarat. Kuat tekan bata beton rata-rata dengan variasi campuran styrofoam 0%, 10%, 20% dan 30% pada umur 28 hari secara berturut-turut adalah 74,87 kg/cm2, 42,28 kg/cm2, 44,28 kg/cm2 dan 35,45 kg/cm2. Kuat lentur bata beton rata-rata dengan variasi campuran styrofoam 0%, 10%, 20% dan 30% pada umur 28 hari secara berturut-turut adalah 1,204 N/mm2, 0,473 N/mm2, 0,705 N/mm2 dan 0,962 N/mm2. Kuat tekan optimum terdapat pada persentase 20% dan kuat lentur optimum terpadat pada persentase 30%. Dipilih persentase styrofoam 30% sebagai bata beton untuk pasangan dinding pastisi bagian dalam ruangan untuk pemanfaatan limbah styrofoam agar dapat didaur ulang kembali dalam jumlah yang besar. Kata Kunci : Bata Beton, Kuat Tekan, Kuat Lentur, Bobot Isi Ega Rismana. Compressive Strength Test of Concrete Brick For Wall Pairs With Styrofoam Waste Mixture. Thesis. Jakarta: Building Engineering Education Study Program, Faculty of Engineering, Jakarta State University 2021. *ABSTRACT* The current population growth makes the need for housing is increasing. As a result of population growth, the amount of waste produced every day is increasing and increasing, there is a need for public awareness in protecting the environment and managing waste properly. The building material that is often found in building a residence is brick. From statistics on the amount of waste in DKI Jakarta, until plastic is in the third rank after organic waste and paper. So the innovation of brick material using waste can be a solution to utilize and manage plastic waste. The innovation of the styrofoam concrete brick to be made is reinforced with calcium silicate boards on both sides. Styrofoam concrete bricks will be used as masonry on the walls of the partition. In this study, the dimensions, bulk weight, flexural strength and compressive strength of concrete bricks for wall pairs will be tested. The main materials for making concrete bricks are cement, fine aggregate and water. Styrofoam waste will be used as a substitute for fine aggregate with variations in the percentages used, namely 0%, 10%, 20% and 30%. Styrofoam will be shaved or chopped into fine grains such as fine aggregate of sand. The size of the Styrofoam that passed the number 4 filter will be used as a mixture. The test objects to be made are 40 concrete bricks with 10 variations of each concrete brick. To improve the quality of concrete bricks, calcium silicate boards are used which are installed on both sides. The calcium silicate board used has a thickness of 4 mm. Using the test object in the form of a beam with a length of 390 mm, a width of 90 mm and a thickness of 100 mm. Water cement factor 0.4. Testing the test object at the age of 28 days. The treatment period was carried out by covering the test object with wet burlap and plastic sacks according to the research procedure. The results obtained in this study indicate the use of styrofoam as a substitute for fine aggregate, making concrete bricks lighter. Dimensional test results on all variations have met the requirements. The average compressive strength of concrete bricks with variations of 0%, 10%, 20% and 30% styrofoam mixture at the age of 28 days, respectively, is 74,87 kg/cm2, 42,28 kg/cm2, 44,28 kg/ cm2 and 35,45 kg/cm2. The average flexural strength of concrete bricks with variations of 0%, 10%, 20% and 30% styrofoam mixtures at the age of 28 days, respectively, is 1,204 N/mm2, 0,473 N/mm2, 0,705 N/mm2 and 0,962 N/mm2. The optimum compressive strength is at a percentage of 20% and the optimum flexural strength is densest at a percentage of 30%. The percentage of styrofoam 30% was chosen as concrete brick for the interior wall pair for the use of styrofoam waste so that it can be recycled in large quantities. Keywords: Concrete Brick, Compressive Strength, Flexural Strength, Filling Weight

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Kusno Adi Sambowo, ST, Ph.D 2) Sittati Musalamah, MT.
Subjects: Teknologi dan Ilmu Terapan > Teknik Sipil
Teknologi dan Ilmu Terapan > Konstruksi Bangunan
Divisions: FT > S1 Pendidikan Teknik Bangunan
Depositing User: Users 12478 not found.
Date Deposited: 13 Sep 2021 10:59
Last Modified: 13 Sep 2021 10:59
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/20311

Actions (login required)

View Item View Item