Petrus S. Sianturi, . (2019) FENOMENA SIRANG SO SIRANG SEBAGAI UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK KELUARGA (Studi Deskriptif terhadap Suku Batak Toba Kristen yang Mengalami Sirang so Sirang di Jakarta Timur). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
1. COVER.pdf Download (193kB) |
|
Text
2. ABSTRAK.pdf Download (173kB) |
|
Text
3. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (429kB) |
|
Text
4. PERNYATAAN ORISINALITAS.pdf Download (319kB) |
|
Text
5. PERSETUJUAN PUBLIKASI.pdf Download (406kB) |
|
Text
7. KATA PENGANTAR.pdf Download (154kB) |
|
Text
8. DAFTAR ISI.pdf Download (100kB) |
|
Text
11. BAB I.pdf Download (219kB) |
|
Text
12. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (256kB) |
|
Text
13. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (295kB) |
|
Text
14. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (469kB) |
|
Text
15. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (179kB) |
|
Text
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (182kB) |
Abstract
Sirang so Sirang adalah suatu fenomena yang terjadi pada keluarga Suku Batak Toba. Suku yang berasal dari Sumatera Utara ini sebahagian besar tidak melakukan perceraian untuk mengatasi konflik keluarga yang kerap kali mengguncang ikatan sebuah keluarga. Penelitian ini memiliki pertanyaan penelitian apakah penyebab dan akibat terjadinya Sirang So Sirang pada Suku Batak Toba Kristen di Jakarta Timur dan Bagaimana Sirang so Sirang sebagai upaya penyelesaian konflik keluarga Suku Batak Toba Kristen di Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif karena masalah yang diteliti bersifat sensitif. Sumber data diperoleh dengan metode wawancara mendalam dan observasi terhadap 6 informan yang mengalami Sirang so Sirang, sedangkan studi kepustakaan diperoleh dari buku, jurnal maupun sumber internet yang relevan dengan objek yang diteliti. Setelah data dianalisis maka diperoleh informasi bahwa faktor penyebab terjadinya Sirang so Sirang di Jakarta Timur yaitu karena adanya kebiasaan buruk pasangan, adanya pihak ketiga, dan masalah ekonomi keluarga. Ketiga hal ini masing-masing dialami oleh ke-6 informan yang peneliti wawancarai, sedangkan akibat yang ditimbulkan oleh Sirang so Sirang yaitu trauma yang mendalam baik bagi anak maupun orang tuanya, ketidakjelasan status, ketidakseimbangan dalam keluarga, dan putusnya hubungan dari dua keluarga besar yang telah mempersatukan mereka. Dapat disimpulkan bahwa Sirang so Sirang tidak dapat menyelesaikan konflik keluarga, sehingga orang tua, tokoh adat, dan penatua gereja harus ikut ambil bagian dalam permasalahan ini agar Sirang so Sirang tidak lagi menjadi pilihan apabila sebuah keluarga mengalami konflik. Hal ini dikarenakan Sirang so Sirang tidak dapat menyelesaikan konflik keluarga yang mereka alami, melainkan hanya memberi harapan untuk rujuk dan juga meminimalisir pertengkaran yang terjadi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Komarudin, M.Si., ; 2). Yasnita Yasin,S.Pd., M.Si., |
Subjects: | Ilmu Sosial > Wanita,Pernikahan dan Keluarga |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Users 10553 not found. |
Date Deposited: | 02 Dec 2021 03:57 |
Last Modified: | 02 Dec 2021 03:57 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/21688 |
Actions (login required)
View Item |