MUHAMMAD IRVAN MARYONO, . (2022) Dimensi budaya YORISHIRO dan POLENG pada periode 1990-2019. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Cover.pdf Download (3MB) |
|
Text
Bab 1.pdf Download (3MB) |
|
Text
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (437kB) | Request a copy |
|
Text
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (1MB) |
|
Text
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (374kB) | Request a copy |
Abstract
Makalah ini ditulis dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan antara kebudayaan Yorishiro dan Poleng, serta pergeseran nilai yang terjadi kepada kedua kebudayaan tersebut. Hal ini didasari dari kemiripan kebudayaan yang terletak pada Yorishiro dan Poleng sebagai rumpun Austronesia. Teori yang digunakan untuk penelitian ini adalah teori Dimensi budaya menurut Geert Hofstede yang merupakan teori untuk mengukur sebuah kultur di masyarakat lintas Negara. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah Deskriptif Analisis dan studi pustaka karena mengacu pada fenomena-fenomena yang ada dalam masyarakat. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa inti dari persamaan kedua kebudayaan terletak pada nilai Animisme dan Dinamisme yang dianut antara kebudayaan Yorishiro dan Poleng, sedangkan untuk perbedaanya terletak pada subtansi dari dasar nilai yang dianut dari kedua kebudayaan. Pada Yorishiro subtansi nilainya adalah penyembahan yang didasari pada penghormatan dan kekaguman, sedangkan pada Poleng subtansi nilainya adalah penyembahan yang didasari pada penghormatan dan rasa takut. Selanjutnya untuk pergeseran nilai pada kedua kebudayaan tersebut, pada Yorishiro walaupun dikramatkan dan secara nilai dan norma masih dipegang teguh, tapi tidak disembah dan hanya dijadikan sebagai norma atau peninggalan budaya. Pada Poleng tidak terjadi pergeseran nilai yang terjadi adalah pertambahan nilai yaitu sebagai nilai wisata. The purpose of this paper is to understand the cultural differences and similarities between Yorishiro and Polen, and the changes in values that have occurred between the two. This is based on the cultural similarities that lie between Yorishiro and Polen as a culture related to belief. The theory used in this study is Geert Hofstede's theory of cultural dimensions, which is a theory used to measure culture in societies across countries(1980). The methodology used in this study is descriptive analysis and literature review as it refers to the phenomena that exist in the society. The results of this study show that the essence of the similarities between the two cultures lies in the values of animism and dynamism adopted by the Yori and Polen cultures, while the differences lie in the substance of the basic values adopted by the two cultures. In Yoritomo, the substance of value is worship based on respect and longing, whereas in Polen, the substance of value is worship based on respect and fear. Furthermore, the value shift in both cultures is that even though the Yoritomo is sacred and the values and norms are still firmly in place, it is not worshipped, but merely used as a norm or cultural heritage. In Pollen, it is not a value shift, but an added value of tourism.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1. Dr. Frida Philiyanti, M.Pd |
Subjects: | Geografi, Antropologi > Budaya, Adat Istiadat Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jepang |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jepang |
Depositing User: | Users 13735 not found. |
Date Deposited: | 07 Mar 2022 04:07 |
Last Modified: | 07 Mar 2022 04:07 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/22948 |
Actions (login required)
View Item |