PENERAPAN OMOTENASHI DALAM PELAYANAN TAMU DI JEPANG

LAMBOK WILLIAM FIRMANDIAN, . (2022) PENERAPAN OMOTENASHI DALAM PELAYANAN TAMU DI JEPANG. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (253kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (249kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (329kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (400kB) | Request a copy

Abstract

Salah satu kunci kesuksesan Jepang pada sektor pariwisata adalah omotenashi. Omotenashi adalah suatu budaya di Jepang yang bisa diterjemahkan secara kasar menjadi keramahtamahan yang sepenuh hati. Penerapan Omotenashi bisa dalam bentuk ungkapan maupun dalam bentuk pelayanan. Menurut Al-alsheikh omotenashi mempunyai 3 elemen yaitu shitsurai, furumai, dan shikake. Shitsurai berarti lingkungan fisik tempat atau fasilitas layanan akan diberikan atau dilakukan. Furumai berarti persiapan dari staf, dan tanggung jawab staf terhadap tamu, serta melihat kebutuhan tamu. Shikake memiliki arti tamu berpartisipasi dan dilibatkan untuk mengikuti budaya tempat tersebut. Pengumpulan data untuk makalah ini melalui studi pustaka yang bersumber dari buku, artikel, jurnal daring dan website. Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan omotenashi dalam pelayanan tamu di Jepang. Penerapan omotenashi pada pelayanan pelanggan di restoran, penerapan omotenashi pada pelayanan tamu di ryokan, dan penerapan omotenashi pada pelayanan pengunjung di tempat-tempat umum / fasilitas umum, maupun di Edokko dalam penerapannya ada kemiripan. Unsur yang paling menarik dalam omotenashi adalah unsur shikake. One of the keys to Japan's success on the tourism sector is omotenashi. Omotenashi is a culture in Japan that can roughly translate into heartfelt hospitality. The implementation of Omotenashi can be in the form of expression as well as in the form of service. According to Al-alsheikh omotenashi has 3 elements which are shitsurai, furumai, and shikake. Shitsurai means the physical environment of the place or facility the service will be provided or performed. Furumai means the preparation of the staff, and the responsibility of the staff toward the guests, as well as seeing the needs of the guests. Shikake has the meaning of guests participating and engaging to follow the culture of the place. Data collection for this paper is through library studies sourced from books, articles, online journals and websites. This paper aims to find out how omotenashi implemented for guest service in Japan. There are similarities in the implementation of omotenashi for guest service in restaurants, the implementation of omotenashi for guest service in ryokan, and the implementation of omotenashi for guest service in public places / public facilities, as well as in Edokko. The most interesting element in omotenashi is the shikake element.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Nur Saadah Fitri Asih, M.Pd.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jepang
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: Users 13783 not found.
Date Deposited: 07 Mar 2022 03:07
Last Modified: 21 Apr 2022 01:13
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/23200

Actions (login required)

View Item View Item