PUTRI SINDY TAUREZA, . (2016) PENGARUH EFIKASI DIRI DAN STRES TERHADAP KINERJA GURU SMK NEGERI DI KOTA TANGERANG. Magister thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
PUTRI SINDY TAUREZA.pdf Download (5MB) |
Abstract
Self-efficacy merupakan suatu bentuk keyakinan dalam diri seseorang atas kemampuannya, yang dibutuhkan dalam upaya melaksanakan tugas-tugas tertentu. Hal ini dijelaskan oleh Jason A. Colquitt, J. LePine dan Michel J. Wesson mengatakan bahwa, “self-efficacy defined as the belief that a person has the capabilities needed to the behaviors required on some task success”. Merupakan suatu keyakinan bahwa seseorang memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang diperlukan dengan sukses Pendapat ini di perkuat oleh Don Hellriegel, John W. Slocum, JR, “if employees have low self efficacy, they believe that no matter how hard they try, something will happen to prevent them from reaching the desired level of performance. selfefficacy influences people choices of tasks and how long they will spend trying lessons to reach their goals”. Jika karyawan memiliki self-efficacy rendah, mereka percaya bahwa tidak peduli seberapa keras mereka mencoba, sesuatu akan terjadi untuk mencegah mereka mencapai tingkat kinerja yang diinginkan. self-efficacy mempengaruhi orang pilihan tugas dan berapa lama mereka akan menghabiskan mencoba pelajaran untuk mencapai tujuan mereka. Menurut pendapat yang diungkapkan oleh Cohen et. al., diungkapkan bahwa, “at any stage of life, stress can be a factor affecting performance”. Pendapat ini dapat diartikan bahwa, pada setiap tahap kehidupan, stres dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja Dikemukakan oleh Hellriegel dan Slocum yaitu:, “effects of work stress have important implications for organizational behavior and organizational effectiveness. these effects in terms of health and performance, including job burnout”. Dapat dijelaskan bahwa pengaruh dari stres kerja memiliki implikasi penting bagi perilaku organisasi dan efektivitas organisasi. Beberapa pengaruh ini yaitu pada kesehatan, kinerja, dan termasuk kelelahan kerja. Fred luthans mengatakan self-eficacy memiliki pengaruh terhadap stress:, “vulnerability to stress (e.g, those with low self-efficacy tend to experience stress and burnout because they expect failure, whereas those with high self-efficacy enter into potentially stressful situations with confidence and assurance and thus are able to resist stressful reactions”. Kerentanan terhadap stres misalnya, pegawai dengan self-efficacy yang rendah cenderung mudah mengalami stres dan kelelahan dalam bekerja dan tidak sesuai dengan harapan pegawai yang berujung kepada kegagalan, sedangkan pegawai tinggi self-efficacy yang tinggi masuk ke dalam situasi yang menegangkan dengan keyakinan dan jaminan dan dengan demikian mampu menahan efek stress. iv Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey dengan analisis data secara inferensial. Hasil uji coba instrumen kinerja dari 35 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 30 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,949. Hasil uji coba instrumen self-efficayc dari 35 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 33 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,958 Hasil uji coba instrumen desain pekerjaan dari 40 butir pernyataan yang di ujicobakan terdapat 33 butir yang valid dengan koefisien reliabilitas instrumen sebesar 0,913. Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar 0,245 dan nilai koefisien thitung sebesar 3,50. Nilai koefisien ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,60. Ini berarti self-efficay berpengaruh secara langsung terhadap kinerja. Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar koefisien jalur sebesar -0,230 dan nilai koefisien thitung sebesar -3,28. Nilai koefisien ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,60. Ini berarti stress berpengaruh secara langsung terhadap kinerja. Hasil uji signifikansi koefisien jalur sebesar -0,226 dan nilai koefisien thitung sebesar -3,16. Nilai koefisien ttabel untuk α = 0,01 sebesar 2,60. Ini berarti self-efficay berpengaruh secara langsung terhadap stress dapat diterima Dengan hasil tersebut, maka implikasinya adalah kinerja dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki selfefficay dan stress. Kesimpulan: 1)Self-efficacy berpengaruh langsung positif terhadap kinerja. Artinya keseusaian self-efficacy yang dimiliki guru mengakibatkan peningkatan kinerja guru SMK Negeri di Kota Tangerang. 2) Stress berpengaruh langsung negatif terhadap kinerja. Artinya peningkatan stress guru mengakibatkan penurunan kinerja guru SMK Negeri di Kota Tangerang. 3) Self-efficacy berpengaruh langsung negatif terhadap stress. Artinya rendahnya self-efficacy yang dimiliki guru akan mengakibatkan penurunan kinerja guru SMK Negeri di Kota Tangerang. Saran: 1) Bagi kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, untuk membantu meningkatkan kualitas kerja guru SD Negeri di Kecamatan Cakung dengan membantu mengeluarkan kebijakan mengenai pengurangan beban jam mengajar yang dirasakan sangat tinggi dan perhatian dari government terhadap stres nya guru dalam bekerja, untuk mengurangi dilakukanlah tes kejiwaan setiap guru secara rutin. 2) Bagi kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja dengan memperhatikan setiap pekerjaan guru dengan me redisain kembali pekerjaan yang sudah ada dengan tujuannya melakukan penyegaran untuk mengurangi tingkat stres kerja 3) Bagi peneliti lain, dapat dijadikan bahan rujukan dalam rangka peneliti lebih lanjut terkait dengan self-efficacy dan stres terhadap kinerja.
Item Type: | Thesis (Magister) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Dwi Deswary, M. Pd ; 2). Dr. Nurjannah, M.Pd |
Subjects: | Pendidikan > Kualifikasi dan Profesionalitas Guru |
Divisions: | PASCASARJANA > S2 Manajemen Pendidikan |
Depositing User: | Users 29 not found. |
Date Deposited: | 18 Dec 2019 16:34 |
Last Modified: | 18 Dec 2019 16:34 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/2395 |
Actions (login required)
View Item |