EVA OCTAVIA AMBARITA, . (2017) PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION, THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN KONVENSIONAL DI SMPN 99 JAKARTA TIMUR. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
BAB III.pdf Download (441kB) |
|
Text
BAB V.pdf Download (94kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Download (318kB) |
|
Text
BAB II.pdf Download (449kB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (329kB) |
|
Text
Daftar Lampiran.pdf Download (98kB) |
|
Text
Daftar Isi.pdf Download (94kB) |
|
Text
Abstrak dan Kata Pengantar.pdf Download (176kB) |
|
Text
Daftar Gambar.pdf Download (141kB) |
|
Text
Lembar Persembahan.pdf Download (40kB) |
|
Text
Surat Pernyataan Keaslian Skripsi.pdf Download (284kB) |
|
Text
Daftar Tabel.pdf Download (87kB) |
|
Text
Daftar Pustaka.pdf Download (227kB) |
|
Text
Lampiran 1.pdf Download (385kB) |
|
Text
Abstrak B.Inggris.pdf Download (78kB) |
|
Text
Abstrak B.Indonesia.pdf Download (9kB) |
|
Text
BIODATA PENULIS.pdf Download (26kB) |
|
Text
Cover.pdf Download (100kB) |
|
Text
Lembar Persetujuan.pdf Download (339kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang diberikan model pembelajaran TAI lebih tinggi daripada siswa dengan model TAPPS dan konvensional. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 99 Jakarta pada kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2016/2017 pada pokok bahasan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV). Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Pengambilan sampel menggunakan teknik two stage sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes akhir kemampuan pemecahan masalah matematis pada pokok bahasan SPLDV sebanyak 5 butir soal uraian. Sebelum digunakan, instrumen tersebut telah melalui uji validitas isi, konstruk, dan empiris. Perhitungan realibilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien realibilitas sebesar 0.636 yang termasuk dalam kategori cukup. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian, kelas eksperimen I (model TAI), kelas eksperimen II (model TAPPS), dan kelas kontrol masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Kemudian uji homogenitas menunjukan bahwa ketiga kelas memiliki varians yang sama atau homogen. Oleh karena itu, pengujian hipotesis menggunakan statistik uji Analisis Varian Satu Arah. Dari hasil perhitungan, diperoleh Fhitung = 12.484 dan Ftabel = 3.09. Oleh karena Fhitung > Ftabel dan H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan rata-rata pada ketiga kelas eksperimen, maka perlu dilakukan uji lanjutan untuk mengetahui kelas mana yang memiliki rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis paling tinggi. Uji lanjutan menggunakan uji-t. Hasil perhitungan uji-t antara kelas eksperimen I dan eksperimen II diperoleh thitung = 2.179, hasil perhitungan antara kelas eksperimen I dan kontrol diperoleh thitung = 3.364 dan hasil perhitungan antara kelas eksperimen II dan kontrol diperoleh thitung = 2.182 dengan nilai ttabel = 1.99. Dari data tersebut diperoleh thitung > ttabel, maka H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan model pembelajaran TAI lebih tinggi daripada siswa dengan model pembelajaran TAPPS dan konvensional, serta rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dengan model pembelajaran TAPPS lebih tinggi daripada model pembelajaran konvensional. This study aims to determine whether the mathematical problem solving ability among students given TAI learning model is higher than students with TAPPS and conventional models. This research was conducted at SMPN 99 Jakarta in class VIII even semester of academic year 2016/2017 on subject matter of Two Variable Linear Equation System (SPLDV). The research method used is quasi experiment. Sampling using two stage sampling technique. The research instrument used is the final test of mathematical problem solving ability on the subject of SPLDV 5 items description. Prior to use, the instrument has passed the content, construct, and empirical validity test. Calculation of reliability is done by using Alpha Cronbach formula and obtained the reliability coefficient of 0.636 which is included in the category enough. Based on the calculation of the research data, the experimental class I (TAI models), the experimental class II (TAPPS models), and the control class are each from a normally distributed population. Then the homogeneity test shows that the three classes have the same variance. Therefore, hypothesis testing uses One Way Anova test statistic. From the calculation result, obtained Fcount = 12.484 and Ftabel = 3.09. Since Fcount > Ftable and H0 are rejected, it means that there is an average difference in the three experimental classes, it is necessary to test further to know which class has the highest average problem solving ability. The follow-up test uses the t-test. Result of t-test calculation between experiment class I and experiment II obtained tcount = 2.179, calculation result between experiment class I and control obtained tcount = 3.364 and calculation result between experiment class II and control obtained tcount = 2.182 with ttable value = 1.99. From the data obtained tcount > ttable, then H0 rejected. It can be concluded that the mean of students’ mathematical problem solving ability with TAI learning model is higher than students with TAPPS and conventional learning model, and the mean of students’ mathematical problem solving ability with TAPPS model is higher than conventional learning model.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dra. Suprakarti, M.Pd 2) Vera Maya Santi, M.Si |
Subjects: | Sains > Matematika |
Divisions: | FMIPA > S1 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 17 Mar 2022 07:05 |
Last Modified: | 17 Mar 2022 07:05 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/24821 |
Actions (login required)
View Item |