STRATEGI MELESTARIKAN BUDAYA BETAWI NGASOSI (NGAJI, SHOLAT, SILAT) di MASYARAKAT BETAWI KAMPUNG CILUNGUP, DUREN SAWIT

AIDA FITRIA, . (2017) STRATEGI MELESTARIKAN BUDAYA BETAWI NGASOSI (NGAJI, SHOLAT, SILAT) di MASYARAKAT BETAWI KAMPUNG CILUNGUP, DUREN SAWIT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI AIDA FITRIA - 4715137092.pdf

Download (8MB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi keingintahuan peneliti dalam mengetahui strategi atau upaya-upaya melestarikan budaya betawi NGASOSI (NGAJI, SHOLAT, SILAT) di masyarakat betawi kampung cilungup. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, yaitu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi, Wawancara dengan beberapa tokoh masyarakat betawi kp.cilungup, wawancara dengan beberapa masyarakat betawi Kp.Cilungup yang telah terbiasa melaksanakan kegiatan NGASOSI (NGAJI, SHOLAT, SILAT). Selain itu, untuk memperkuat data , penulis menyebarkan beberapa angket kepada masyarakat betawi Kp.Cilungup. Teori mengenai upaya- upaya pelestarian budaya yang digunakan berasal dari buku Ilmu sosial budaya dasar oleh Arnicun Aziz dan Hartomo tahun 1999. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat betawi Kp.Cilungup dalam melestarikan budaya betawi NGASOSI dengan menumbuhkan kesadaran, melaksanakan, dan mensosialisasikan dalam mengaji, sholat, silat yaitu dengan masyarakat betawi Kp.Cilungup yang masih melestarikan nilai-nilai islami kebetawian dalam kegiatan ngaji, sholat, silat. Mengaji Al-Qur’an dilaksanakan setiap hari dengan metode iqro, Guru masih menggunakan pakaian betawi saat mengajar mengaji di Majlis. Selain itu dengan adanya hadroh semakin membuat masyarakat betawi Kp Cilungup lebih tertarik karena membawakan sholawat- sholawat Nabi Muhammad SAW memuji Nabi. Pembiasaan mengaji yang dilakukan oleh keluarga , lebih tepatnya karena faktor dari kedua orang tua. Kegiatan masyarakat betawi yang selalu dilaksanakan ibadah sholat secara berjamaah sebelum melaksanakan pengajian. Kegiatan masyarakat betawi Kp.Cilungup melaksanakan silat rutin setiap seminggu sekali, setiap sebulan sekali dan diajarkan palang pintu agar silat menjadi tertarik. Kegiatan silat dengan nilai-nilai khas betawi masih dilaksanakan oleh masyarakat betawi KpCilungup. Beberapa masyarakat mensosialisasikan ngaji, sholat, dan silat kepada usia yang lebih muda. Dengan banyaknya kegiatan Silat yang selalu di diakhiri dengan sholawat sehingga masyarakat betawi Kp.Cilungup tertarik untuk selalu mempelajari silat. The background of this research is curiosity of researchers in strategies or efforts to preserve Betawi culture NGASOSI (Koran, PRAYER, SILAT) in the village cilungup Betawi community. The author uses descriptive qualitative research method, the researchers used data collection techniques with descriptive observation activities as Identity Ngasosi Cilungup Kampung Betawi community, interviews with some community leaders betawi kp.cilungup, interviews with some of the people who participated in the betawi Kp.Cilungup NGASOSI (Koran , SHOLAT, SILAT). In addition, to strengthen the data, the authors disseminate some questionnaires to the Betawi community Kp.Cilungup. The theory of cultural preservation efforts used comes from the book of Basic Social and Cultural Sciences by Arnicun Aziz and Hartomo in 1999. The results Research showed that Kp.Cilungup Betawi community in preserving Betawi culture NGASOSI to raise awareness, implement, and socialize in the Koran, prayer, ie by public silat Betawi Kp.Cilungup which still preserve Islamic values kebetawian in the activities of the Koran, prayer, silat . To study the Qur'an is carried out everyday by the iqro method, Master still uses the Betawi clothing while teaching in the Majlis. In addition to the hadroh increasingly making people more interested Cilungup betawi Kp for bringing sholawat- sholawat Nabi Muhammad SAW praised the Prophet. The studying habit is done by the family, more precisely because of the factors of both parents. Betawi community activities are always performed worship in congregation before conducting pengajian. Community activities betawi Kp.Cilungup carry out martial arts routine every week once, once a month and taught the doorstop for silat to be interested. Silat activities with typical values of betawi still implemented by the Betawi community KpCilungup. Some societies socialize the ngaji, prayer, and silat to a younger age. With so many activities Silat always ending with sholawat so that people Betawi Kp.Cilungup interested to always learn martial arts.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Sari Narulita, Lc,M.Si. 2) Firdaus Wajdi, PhD
Subjects: Filsafat, Psikologi & Agama > Islam (Ajaran Islam dan pendidikan Islam)
Divisions: FIS > S1 Ilmu Agama Islam
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 23 Mar 2022 06:08
Last Modified: 23 Mar 2022 06:08
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25179

Actions (login required)

View Item View Item