AKSESIBILITAS FASILITAS PUBLIK COMMUTER LINE BAGI PENYANDANG DISABILITAS PADA STASIUN KERETA API RUTE JAKARTA-BOGOR

APRILIA RAHMAWATI, . (2017) AKSESIBILITAS FASILITAS PUBLIK COMMUTER LINE BAGI PENYANDANG DISABILITAS PADA STASIUN KERETA API RUTE JAKARTA-BOGOR. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Skripsi Aprilia.pdf

Download (12MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi ketersediaan dari fasilitas pelayanan publik KRL Commuter Line, yaitu yang terdapat di stasiun kereta api, serta mengetahui kondisi fasilitas tersebut dalam peruntukkannya bagi penyandang disabilitas. Penelitian dilakukan dilima stasiun sepanjang rute perjalanan Commuter Line jurusan Jakarta-Bogor, yaitu Stasiun Jakarta (Kota), Stasiun Manggarai, Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Citayam, dan Stasiun Bogor mulai dari Juli 2016-Juli 2017. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan survey. Penelitian ini mengambil sampel yang terdiri dari lima stasiun, antara lain Stasiun Jakarta (Kota), Stasiun Manggarai, Stasiun Tanjung Barat, Stasiun Citayam, dan Stasiun Bogor. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah penarikan sampel secara nonprobabilita, dan sampel diambil berdasarkan stasiun yang termasuk ke dalam kelompok stasiun kelas besar. Responden dipilih secara random dilima stasiun yang menjadi tempat penelitian. Teknik analisis dalam penelitian ini yaitu deskriptif. Hasil analisis menunjukkan rata-rata ketersediaan fasilitas dilima stasiun, yaitu sebesar 77,5%. Di mana secara umum fasilitas yang masih belum terpenuhi yaitu kondisi fasilitas di dalam peturasan, keberadaan jalur pemandu atau guiding block, serta papan informasi perjalanan kereta api yang ditulis dengan huruf braile. Stasiun yang tergolong ke dalam kelas stasiun Besar A, dapat dikatakan menjamin ketersediaan dari kelengkapan fasilitas stasiun yang lebih baik bila dibandingkan dengan kelas stasiun Besar B dan Besar C. Akan tetapi tidak menjamin kondisi fasilitas yang lebih baik, dengan kata lain baik dan mudah digunakan oleh penyandang tuna netra. Hal ini terbukti dari persentase yang ditunjukkan pada kondisi fasilitas di stasiun Besar C yang lebih besar bila dibandingkan dengan stasiun Besar A dan Besar B. Artinya, jika dilihat dari ketersediaan fasilitas, memang stasiun kelas ini berada di bawah stasiun Besar A dan Besar B, namun jika dilihat dari sudut pandang penyandang tuna netra sebagai pengguna, stasiun Besar C justru menjamin kondisi fasilitas yang lebih baik. Penilaian dari keseluruhan responden terhadap kondisi fasilitas baik yang berada di dalam stasiun maupun di dalam KRL Commuter Line yaitu sebesar 72,8% dengan terdiri dari 8 komponen subindikator penilaian. Dengan demikian, kondisi fasilitas tersebut dapat dikatakan sudah dalam kategori baik. Artinya, dengan kondisi fasilitas yang baik, akan memudahkan bagi penyandang tuna netra untuk dapat mengakses fasilitas-fasilitas yang telah disediakan sebagai bentuk pelayanan yang diberikan oleh PT. KAI. The objective of this research is to identify the availability of public service facility of Commuter Line, which is located at railway station, and to know the condition of the facility in its designation for person with disabilities. The research was conducted by five stations along the Commuter Line route of Jakarta-Bogor, such as Jakarta (Kota) Station, Manggarai Station, Tanjung Barat Station, Citayam Station, and Bogor Station from July 2016-July 2017. The method used is descriptive method with survey approach. The sample of this study consists of five stations, including Jakarta (Kota) Station, Manggarai Station, Tanjung Barat Station, Citayam Station, and Bogor Station. The sampling technique was conducted on a nonprobabilita basis, and samples were taken on the basis of stations belonging to the large class group of stations. Respondents were chosen randomly in the five stations that became the research sites. Analysis technique in this research is descriptive. The result of analysis shows the average availability of facility in five stations, that is 77,5%. In general the facilities that are still not fulfilled are the condition of facilities in the toilet, the existence of guidance lane or guiding block, and train travel information board written in braille. A station belonging to a large class A station can be said to ensure the availability of a better station facility when compared to the B class station and the large Class C station. However, it does not guarantee better facility conditions, in other words is good and easy to use by the blind. This is evident from the percentage shown in the condition of the facility in the larger C class station larger when compared to the large class A station and the large class B station. Means, if viewed from the availability of facilities, it is the station of this class is under a large class A station and a large class B station, but if viewed from the point of view of the blind as a user, a large class C station actually ensures better facility conditions. Assessment of all respondents to the condition of facilities both inside the station and in the Commuter Line that is equal to 72.8% consisting of 8 components subindicator assessment. Thus, the condition of the facility can be said to have been in good category. That is, with good facilities condition, will make it easier for the blind people to be able to access the facilities that have been provided as a form of service provided by PT. KAI.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Drs. Eko Tri Rahardjo, M. Pd. 2) Rayuna Handawati, S. Si.
Subjects: Geografi, Antropologi > Geografi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Geografi
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 24 Mar 2022 05:34
Last Modified: 24 Mar 2022 05:34
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25292

Actions (login required)

View Item View Item