ARI MUSLIM NUR PRININGRAT, . (2017) KEPEMIMPINAN PRAWOTO MANGKUSASMITO DALAM YAYASAN ASRAMA PELAJAR ISLAM (1952-1962). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Skripsi Ari Muslim Nur P (4415122329).pdf Download (9MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pendirian Yayasan Asrama Pelajar Islam dan perkembangan Yayasan Asrama Pelajar Islam di bawah kepemimpinan Prawoto Mangkusasmito pada tahun 1952-1962. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah historis dengan pendekatan deskriptif- naratif. Sumber data diperoleh dari dokumen-dokumen yang didapatkan di Perpustakaan Universitas Negeri Jakarta, Perpustakaan Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Arsip Nasional, Perpustakaan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, wawancara sumber dengan tokoh yang dekat dengan Prawoto Mangkusasmito dan terlibat aktif dalam Yayasan Asrama Pelajar Islam. Hasil penelitian menunjukan bahwa proses pendirian Yayasan Asrama Pelajar Islam tidak lepas dari adanya program pembenahan kesatuan-kesatuan tentara pelajar/ pelajar pejuang yang dikenal dengan istilah demobilisasi. Demobilisasi terhadap kesatuan-kesatuan tentara pelajar/ pelajar pejuang dilakukan setelah terjadinya penyerahan kedaulatan pemerintah Belanda kepada Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949. Setelah diadakan demobilisasi, pelajar dan mahasiswa yang tergabung dalam kesatuan-kesatuan tentara pelajar/ pelajar pejuang memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan. Namun, ketika dalam melanjutkan pendidikan tentara pelajar/ pelajar pejuang yang didemobilisasi memiliki beberapa masalah. Salah satu masalah yang dihadapi tentara pelajar/ pelajar pejuang adalah permasalahan tempat tinggal untuk melanjutkan pendidikan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Prawoto Mangkusasmito mendirikan Yayasan Asrama Pelajar Islam atau YAPI pada tanggal 26 Mei 1952. Setelah Yayasan Asrama Pelajar Islam didirikan pada tanggal 26 Mei 1952, Prawoto Mangkusasmito terpilih menjadi Ketua Umum Pertama YAPI. Jabatan Ketua Umum diduduki Prawoto Mangkusasmito pada 26 Mei 1952- 16 Januari 1962. Selama menjadi Ketua Umum Yayasan Asrama Pelajar Islam, Prawoto Mangkusasmito memiliki perhatian besar terhadap proses pendidikan kaderisasi pelajar dan mahasiswa Islam sebagai alat untuk mendidik dan mencetak para calon pemimpin berpengaruh suatu umat dan bangsa di masa depan. Pendidikan kaderisasi dilakukan Prawoto Mangkusasmito melalui pendirian asrama-asrama pelajar dan mahasiswa Islam. Pendirian asrama pertama yang dibangun oleh Prawoto Mangkusasmito adalah Asrama Jalan Bunga atau Asrama Gunung Jati pada 26 Mei 1952. Kemudian, pada tahun 1953 dibeli tanah di daerah Rawamangun yang kemudian didirikan pula Asrama Sunan Giri yang diresmikan pada tanggal 7 April 1962, sebagai asrama kedua yang didirikan di bawah kepemimpinan Prawoto Mangkusasmito. Selain bertujuan untuk mendidik dan mencetak para calon pemimpin berpengaruh suatu umat dan bangsa di masa depan, YAPI yang didirikan Prawoto Mangkusasmito memiliki tujuan politik lain yang tidak dimuat dalam Anggaran Dasar YAPI. Tujuan tersebut adalah untuk membentengi diri umat Islam, khususnya pelajar dan mahasiswa dari pengaruh gerakan komunis dan membantu Partai Masjumi dalam usaha pemenangan pemilihan umum tahun 1955 di Jakarta. Kepemimpinan Prawoto Mangkusasmito dalam Yayasan Asrama Pelajar Islam berakhir pada tanggal 16 Januari 1962. Berakhirnya kepemimpinan Prawoto Mangkusasmito dalam Yayasan Asrama Pelajar Islam bertepatan dengan surat perintah penangkapan dan penahanan dari Presiden Soekarno. Presiden Soekarno memerintahkan Jendral Abdul Harris Nasution untuk melakukan penangkapan dan penahanan terhadap tokoh-tokoh politik yang menentang jalannya demokrasi terpimpin. This study aims to to explain the establishment of foundation dormitory students Islam and the development of foundation dormitory students Islamic under the leadership of Prawoto Mangkusasmito in the 1952-1962. The results of the study show that the process of the establishment of the foundation Islamic boarding students can not be separated from the fact that the improvement program soldiers student/ student fighters known as the term the demobilisation. The demobilisation against soldiers student/ student fighters conducted after the occurrence of the surrender of sovereignty the governments of the Netherlands to Indonesia on the 27th of December 1949. After held demobilisation, students and college students who joined in soldiers student/ student fighters have a desire to continue their studies. But, when in continuing education soldiers student/ students fighter who in demobilisation have a few problems. One of the problems facing soldiers students/ students fighters is the problem a residence for the former army fighters students/ students fighter who was continuing education. To overcome the problems, Prawoto Mangkusasmito establish foundation dormitory students Islamic practices or YAPI on the 26 May in 1952. After foundation dormitory students Islamic founded in on 26 May in 1952, Prawoto Mangkusasmito was elected to the chairman of first YAPI. Chairman common occupied Prawoto Mangkusasmito on 26 May 16 1952- 16 January 1962. During their the chairman of foundation dormitory students Islamic, Prawoto Mangkusasmito having the attention of crimes against the process of education regeneration students and muslim students as a means to educate and scored potential leaders influential a community and the people in the future. Education regeneration done Prawoto Mangkusasmito through the establishment of dormitorys student and muslim students. The establishment of dormitory first built by Prawoto Mangkusasmito is dormitory the way of flowers or boarding Gunung Jati on 26 May in 1952. Then, in 1953 bought land in the Rawamangun who then established also dormitory Sunan Giri who consecrated on the april 7 1962, as dormitory second established under the leadership of Prawoto Mangkusasmito. Besides aimed at to educate and scored potential leaders influential a community and the people in the future, YAPI founded Prawoto Mangkusasmito having political ends other not contained in the articles of association YAPI. The purpose is to fortify ourselves muslims, especially students and college students from the influence of movement communist and assist the party masjumi in an effort to winning elections 1955 in Jakarta. Leadership Prawoto Mangkusasmito in foundation dormitory students Islamic ended in january 16 1962. The end of leadership Prawoto Mangkusasmito in foundation dormitory students Islamic coinciding with a warrant arrest and detention of of President Soekarno. President Soekarno ordered general Abdul Harris Nasution to make the arrest and detention of to political figures who oppose the way guided democracy.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dra. Yasmis, M.Hum 2) Dr. Kurniawati, M.Si |
Subjects: | Sejarah Dunia > Sejarah |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 24 Mar 2022 06:32 |
Last Modified: | 24 Mar 2022 06:32 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25316 |
Actions (login required)
View Item |