ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA TANGERANG, PROVINSI BANTEN

AYU INDAH PUSPITASARI, . (2017) ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA TANGERANG, PROVINSI BANTEN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Skripsi Ayu Indah P.pdf

Download (5MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan RTH di Kota Tangerang berdasarkan tiga parameter yaitu luas wilayah, jumlah penduduk dan kebutuhan oksigen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi data sekunder ke instansi terkait serta studi pustaka dari literatur dan dokumen yang ada. Kebutuhan RTH dihitung dengan pendekatan luas wilayah yang mengacu pada Undang-Undang Penataan Ruang Nomor 26 Tahun 2007 yaitu 30% dari luas wilayah administrasi, kebutuhan penduduk akan RTH ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 05/PRT/2008 yaitu 20m2per jiwa, dan kebutuhan oksigen yang dihitung menggunakan metode Gerarkis. Analisis kebutuhan RTH dilakukan dengan membandingkan antara ketersediaan RTH eksisting dengan kebutuhan RTH di Kota Tangerang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan analisis penggunaan lahan, jumlah RTH eksisting Kota Tangerang 4.873,24 hektar sedangkan kebutuhan RTH di Kota Tangerang berdasarkan luas wilayah adalah 4.936,5 hektar, berdasarkan jumlah penduduk 4.094,16 hektar dan berdasarkan kebutuhan oksigen 208.225,93 hektar. Kebutuhan RTH berdasarkan oksigen melampaui luas wilayah Kota Tangerang, sehingga tidak dapat dipenuhi. Tingginya kebutuhan luasan RTH yang melebihi luas Kota Tangerang juga merupakan indikasi bahwa perluasan RTH tidak dapat menjadi solusi tunggal dalam masalah ketercukupan oksigen bagi Kota Tangerang.Secara umum kebutuhan RTH Kota Tangerang berdasarkan luas wilayah dan jumlah penduduk terpenuhi, kecuali Kecamatan Ciledug, Kecamatan Larangan dan Kecamatan Karawaci. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah pemukiman penduduk di ketiga wilayah tersebut. Sedangkan di wilayah yang masih tercukupi luasan RTH nya, dikarenakan masih banyaknya kawasan pertanian di wilayah-wilayah tersebut. This study aims to analyze the needs of green open space in Tangerang City based on three parameters that is the area, number of population and the necessary for oxygen. This study uses descriptive method that is more directed to the disclosure of a problem or situation as it is and also reveal the facts. Data collection is done by observation of secondary data to related institution and literature study from existing literature and document. The need for green open space is calculated based on the wide area approach which refers to the Spatial Planning Law Number 26 Year 2007 which is 30% of the administrative area, the population requirement for green open space is stipulated in Regulation of Minister of Public Works No. 05 / PRT / 2008 which is 20 m2 per person, and The oxygen demand calculated using the Gerarkis method. Analysis of green open space needs is done by comparing the availability of existing green open space with the needs of green open space in Tangerang City. The results of this study indicate that based on the analysis of land use, the existing green open space exists Tangerang City 4,873.24 hectares while the open green space requirement in Tangerang City based on the area is 4,936.5 hectares, based on the total population of 4,094.16 hectares and based on the need of oxygen 208,225.93 hectares. The need for green space based on oxygen exceeds the total area of Tangerang City, so it can not be fulfilled.The high demand for green open space exceeding the area of Tangerang City is also an indication that the expansion of green open space can not be a single solution in the problem of oxygen adequacy for Tangerang City. In general, the needs of green open space inTangerang City based on the area and the population is fulfilled, except District of Ciledug, District of Larangan and District of Karawaci. This is due to the increasing number of settlements in the three areas, while in areas that are still covered by the area of green space, due to the still large number of agricultural areas in these areas.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dr. Rudi Iskandar, M.Si 2) Dra. Asma Irma S, M.Si
Subjects: Geografi, Antropologi > Geografi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Geografi
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 28 Mar 2022 02:30
Last Modified: 28 Mar 2022 02:30
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25410

Actions (login required)

View Item View Item