PENERAPAN KHURUJ FII SABILILLAH DALAM AKTIVITAS DAKWAH JAMAAH TABLIGH

Muhammad Nico Rafdy, . (2016) PENERAPAN KHURUJ FII SABILILLAH DALAM AKTIVITAS DAKWAH JAMAAH TABLIGH. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
1. cover.pdf

Download (65kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (278kB)
[img] Text
BAB 1 Latar Belakang.pdf

Download (298kB)
[img] Text
BAB 2 Kerangka Teoritik.pdf

Download (325kB)
[img] Text
BAB 3 Metodologi Penelitian.pdf

Download (236kB)
[img] Text
BAB 4 hasil penelitian.pdf

Download (526kB)
[img] Text
BAB 5 kesimpulan.pdf

Download (212kB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (267kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (144kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (208kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN MUHAMMAD NICO.pdf

Download (298kB)
[img] Text
SURAT PERNYATAAN.pdf

Download (83kB)
[img] Text
TENTANG PENULIS.pdf

Download (18kB)

Abstract

Jamaah tabligh merupakan gerakan dakwah yang berasal dari Gujarat yang dipelopori oleh Syeikh Maulana Muhammad Ilyas Al-Khandalawi sekitar tahun 1920 M di Mewat India. Di latar belakangi oleh maraknya pemurtadan yang dilakukan oleh misionaris Kristen dan Hindu. Jamaah tabligh terbilang baru masuk ke Indonesia. Mengalami perkembangan pesat sekitar tahun 1970 M. Terkenal dengan dakwah dengan bepergian dari kota ke kota, dari kampung ke kampung, berjalan beriringan dengan menggunakan pakaian khas negeri Arab yang disebut dengan khuruj fii sabilillah yang secara definitif diartikan keluar di jalan Allah dengan menggunakan harta, diri, dan waktu sendiri untuk berdakwah. Karena berbicara tentang khuruj berarti berbicara tentang kegiatan dakwah, maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana khuruj fii sabilillah jika dipandang berdasarkan kaidah dakwah yang ada di dalam Agama Islam yang berlandaskan Al-Qur’an. Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa ada kesinambungan antara kegiatan khuruj dengan kaidah dakwah dalam Islam yaitu dengan merujuk kepada Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 125, surat Fussilat ayat 33, dan surat Ali Imran ayat 110. Di dalam surat An-Nahl ayat 125 yang pada terjemahan ayat tersebut disebutkan bahwa dalam berdakwah harus dengan hikmah, dengan memberikan nasihat yang baik dan jika berdebat harus dengan cara yang terbaik. Jika melihat dari penjelasan tersebut bahwa di dalam kegiatan khuruj terdapat ketiga unsur tersebut, hanyasaja ditemukan kelemahan pada mujadalah billati hiya ahsan. Jika berdebat atau berdialog masih ditemukan anggota Jamaah tabligh yang kurang berkompeten sehingga terkadang keliru dalam menyampaikan argumen. Dan selama khuruj memang Jamaah tabligh dianjurkan oleh para Ulama nya untuk menghindari perdebatan baik dengan sesama anggota Jamaah tabligh maupun dengan masyarakat yang mempersoalkan aktivitas dakwah mereka. Tetapi jika memandang secara keseluruhan, kegiatan khuruj dapat dikategorikan kegiatan dakwah yang sudah sesuai dengan kaidah dakwah dalam Islam yang merujuk kepada Al-Qur’an.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: Filsafat, Psikologi & Agama > Islam (Ajaran Islam dan pendidikan Islam)
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Agama Islam
Depositing User: Users 29 not found.
Date Deposited: 06 Jan 2020 15:19
Last Modified: 06 Jan 2020 15:19
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/2570

Actions (login required)

View Item View Item