CYBERSEX DI ERA DIGITAL (Studi Kasus: Perilaku Sexting Pada Empat Mahasiswa Pengguna Aplikasi Tinder)

DENA DIANA PUTRI, . (2017) CYBERSEX DI ERA DIGITAL (Studi Kasus: Perilaku Sexting Pada Empat Mahasiswa Pengguna Aplikasi Tinder). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI DENA DIANA PUTRI PENDIDIKAN SOSIOLOGI 2013.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk m endeskripsikan motivasi pengguna aplikasi Tinder, bentuk dari aktivitas cybersex yang dilakukan oleh pengguna aplikasi Tinder dan juga dampak yang dihasilkan dari aktivitas cybersex. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara mendalam dan studi dokumen. Subjek penelitian ini adalah empat orang informan mahasiswa pengguna aplikasi Tinder dengan rentang waktu penggunaan aplikasi antara 4-10 bulan. Konsep yang diajukan dalam penelitian ini adalah cybersex, sexting, perilaku sosial, media baru sebagai era digital, dan penyimpangan seksual sebagai perilaku menyimpang. Penelitian ini dinalisis dengan menggunakan teori Differential Association yang dijabarkan oleh Sutherland. Hasil dari penelitian ini adalah motivasi dari informan dalam menggunakan aplikasi Tinder adalah sebagai bentuk eksistensi diri, mencari teman dalam lingkup virtual maupun lingkup nyata (real life ), dan juga menemukan pasangan yang dianggap potensial untuk melampiaskan hasrat seksual. Bentuk dari aktivitas cybersex yang dilakukan oleh keempat informan adalah sexting. Sexting merupakan proses menerima dan mengirim pesan seks yang berguna merangsang hasrat seksual. Sexting yang dilakukan oleh keempat informan tersebut berbentuk dalam aktivitas mengirim kata dan kalimat, foto atau gambar, dan juga video yang mengandung unsur sensual. Dari hasil penelitian juga terdapat dampak dari aktivitas cybersex dalam bentuk sexting, yaitu adanya perilaku hiperseksual. Perilaku hiperseksual yang terdapat dalam informan berupa keinginan terus menerus mengakses pornografi, melakukan sexting dan kecenderungan hasrat berhubungan seks secara bebas. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sexting merupakan sebuah paradoksal ditengah kebutuhan komunikasi dalam era digital. Selain itu, berdasarkan hasil analisis menggunakan teori Differential Association, sexting merupakan suatu bentuk perilaku yang menyimpang yang dipelajari dan berasal dari interaksi yang bersifat intim. Pendidikan seks sejak dini yang sesuai dengan kebutuhan anak dan pemahaman etika dan etiket dalam menggunakan media sosial dan aplikasi sangat dibutuhkan dalam menanggulangi fenomena pornografi dan cybersex di era digital. This study to describe the user's motivation Tinder application, the form of cybersex activity performed by Tinder application users and also the impact result from cybersex activity. This research used qualitative approach with case study method. Data collection techniques used in this study are observation, in-depth interviews and document studies. The subjects of this study were four students of application users Tinder application with the application usage time span between 4- 10 months. The concepts put forward in this study are cybersex, sexting, social behavior, new media as the digital era, and sexual deviance as deviant behavior. This study was analyzed using the Differential Association theory described by Sutherland. The result of this research is the motivation of the informant in using Tinder application is as a form of self-existence, looking for friends in virtual sphere and real life scope, and also find a partner that is considered potential to vent sexual desire. The form of cybersex activity performed by the four informants is sexting. Sexting is the process of receiving and sending useful sex messages that stimulate sexual desire. Sexting conducted by the four informants is shaped in the activity of sending words and sentences, photographs or images, and also videos containing sensual elements. From the results of research also there are effects of cybersex activity in the form of sexting, namely the existence of hypersexual behavior. Hypersexual behavior contained in the informant in the form of a continuous desire to access pornography, sexting and the tendency of sexual desire freely. The results of the analysis in this study indicate that sexting is a paradox in the midst of communication needs in the digital era. In addition, based on the results of the analysis using Differential Association theory, sexting is a form of deviant behavior that is learned and derived from interactions that are intimate. Early sex education in accordance with the needs of children and understanding of ethics and etiquette in the use of social media and applications is needed in overcoming the phenomenon of pornography and cybersex in the digital era.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dr. Ikhlasiah Dalimoenthe, M. Si 2) Syaifudin, M. Kesos
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 04 Apr 2022 04:07
Last Modified: 04 Apr 2022 04:07
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/25748

Actions (login required)

View Item View Item