LIA SETIAWATI, . (2017) PERBANDINGAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS ANTARA SISWA YANG BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF, LEARNING CYCLE-5E, DAN KONVENSIONAL DI SMP NEGERI 99 JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
1. 3115136321 Lia Cover.pdf Download (93kB) |
|
Text
3. 3115136321 Lia Lembar Persembahan.pdf Download (129kB) |
|
Text
4. 3115136321 Lia Abstrak.pdf Download (90kB) |
|
Text
2. 3115136321 Lia Lembar Persetujuan.pdf Download (144kB) |
|
Text
7. 3115136321 Lia Daftar Tabel.pdf Download (7kB) |
|
Text
6. 3115136321 Lia Daftar Isi.pdf Download (95kB) |
|
Text
5. 3115136321 Lia Kata Pengantar.pdf Download (198kB) |
|
Text
8. 3115136321 Lia Daftar Gambar.pdf Download (6kB) |
|
Text
11. 3115136321 Lia BAB II.pdf Download (386kB) |
|
Text
12. 3115136321 Lia BAB III.pdf Download (630kB) |
|
Text
9. 3115136321 Lia Daftar Lampiran.pdf Download (92kB) |
|
Text
10. 3115136321 Lia BAB I.pdf Download (472kB) |
|
Text
14. 3115136321 Lia BAB V.pdf Download (94kB) |
|
Text
15. 3115136321 Lia Daftar Pustaka.pdf Download (208kB) |
|
Text
16. 3115136321 Lia Lampiran.pdf Download (4MB) |
|
Text
13. 3115136321 Lia BAB IV.pdf Download (376kB) |
|
Text
4. 3115136321 Lia Abstract (English).pdf Download (7kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan rata-rata kemampuan penalaran matematis antara siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran generatif, learning cycle-5E, dan konvensional. Model pembelajaran konvensional yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekspositori. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 99 Jakarta pada kelas VII semester genap tahun pelajaran 2016-2017 pada materi pokok aritmetika sosial. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment. Pengambilan sampel menggunakan teknik two stage sampling. Tahap pertama adalah purposive sampling, dalam hal ini dipilih lima kelas yang diajar oleh guru yang sama. Kemudian tahap kedua adalah cluster random sampling, lima kelas yang berdistribusi normal, homogen, dan memiliki kesamaan rata-rata dipilih tiga kelas secara acak yang selanjutnya ditetapkan sebagai kelas eksperimen I (model pembelajaran generatif), eksperimen II (model learning cycle-5E), dan eksperimen III (model pembelajaran ekspositori). Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes akhir kemampuan penalaran matematis pada materi pokok aritmetika sosial sebanyak 6 butir soal uraian. Sebelum digunakan, instrumen tersebut telah diuji validitas isi, validitas konstruk, validitas empiris, dan reliabilitas. Perhitungan reliabilitas dilakukan menggunakan rumus Alpha Chronbach dan diperoleh koefisien reliabilitas sebesar 0,742959 yang termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian, kelas eksperimen I, kelas eksperimen II, dan kelas eksperimen III masing-masing berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnya uji homogenitas menunjukkan bahwa ketiga kelas memiliki varians yang sama sehingga pengujian hipotesis menggunakan statistik uji ANOVA Satu Arah. Diperoleh nilai Fhitung = 12,819536 > Ftabel = 3,085465 sehingga H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan pada ketiga kelas eksperimen. Kemudian uji lanjut yang digunakan adalah uji scheffe. Hasil perhitungan uji scheffe kelas eksperimen I dan II diperoleh S12 = 5,95035 < MD12 = 6,10556 sehingga H0 ditolak. Artinya rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar menggunakan model generatif lebih tinggi dibandingkan learning cycle-5E. Kelas eksperimen I dan III diperoleh S13 = 5,99456 < MD13 = 12,21732 sehingga H0 ditolak. Artinya rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar menggunakan model pembelajaran generatif lebih tinggi dibandingkan ekspositori. Kelas eksperimen II dan III diperoleh S23 = 6,03601 < MD23 = 6,11176 sehingga H0 ditolak. Artinya rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa yang belajar menggunakan model learning cycle-5E lebih tinggi dibandingkan ekspositori. This study aims to determine the comparison of average mathematical reasoning ability among students who learn using generative learning model, learning cycle-5E, and conventional. The conventional learning model used in this research is expository. This research was conducted at State Junior High School 99 Jakarta in class VII even semester of academic year 2016-2017 on the subject of social arithmetic. The research method used is quasi experiment. Sampling using two stage sampling technique. The first stage is purposive sampling, in this case selected five classes that are taught by the same teacher. Then the second stage is cluster random sampling, the five classes are normally distributed, homogeneous, and have the same average randomly selected three classes which are then specified as experimental class I (generative learning model), experiment II (learning cycle-5E model), and experiment III (expository learning model). The research instrument used is the final test of mathematical reasoning ability on the subject matter of social arithmetic as much as 6 item description. Prior to use, the instrument has been tested for content validity, construct validity, empirical validity, and reliability. Calculation of reliability is done using Alpha Chronbach formula and obtained reliability coefficient of 0.742959 included in the high category. Based on the calculation of research data, experimental class I, experiment class II, and experiment class III are each derived from normally distributed populations. Furthermore homogeneity test shows that the three classes have the same variance so that hypothesis testing using One Way ANOVA test statistic. Obtained value Fcount = 12,819536 > Ftable = 3.085465 so that H0 is rejected, it means there is a significant average difference in the three experiment classes. Then the further test used is scheffe test. The result of scheffe test of experimental class I and II is obtained S12 = 5,95035 < MD12 = 6,10556 so that H0 is rejected. This means that the average mathematical reasoning ability of students who learn to use generative model is higher than learning cycle-5E. The experimental class I and III obtained S13 = 5.99456 < MD13 = 12.21732 so that H0 is rejected. This means that the average mathematical reasoning ability of students who learn to use generative learning model is higher than expository. The experimental class II and III obtained S23 = 6.03601 < MD23 = 6,11176 so that H0 is rejected. This means that the average mathematical reasoning ability of students who learn to use learning-cycle model 5E is higher than expository
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dra. Suprakarti, M.Pd 2) Dra. Widyanti Rahayu, M.Si |
Subjects: | Sains > Matematika |
Divisions: | FMIPA > S1 Pendidikan Matematika |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 08 Apr 2022 06:58 |
Last Modified: | 08 Apr 2022 06:58 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/26120 |
Actions (login required)
View Item |