MUHAMMAD ARIF FACHRURIZQI, . (2017) FUNGSI FESTIVAL CIPEDAK 09 SEBAGAI PELESTARIAN BUDAYA BETAWI DALAM PERSPEKTIF MALINOWSKI (Studi di Kampung Cipedak RW 09, Srengseng Sawah). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Muhammad Arif Fachrurizq.skripsi.pdf Download (2MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fungsi pelaksanaan Festival Cipedak 09 dan proses pelestarian budaya Betawi yang ada pada Festival Cipedak 09. Festival Cipedak 09 dilaksanakan di RW 09, Kampung Cipedak, Kelurahan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Metodologi yang digunakan oleh peneliti yaitu pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dokumentasi dan studi kepustakaan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah enam informan yang terdiri dari Ketua Panitia Festival Cipedak 09 bernama Ir. H. Rudi Saputra, Tokoh Betawi Kampung Cipedak Indra Sutisna, satu orang Pakar Budaya Betawi dari Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), dan tiga orang masyarakat yang terlibat dalam Festival Cipedak 09, serta Ketua RW 09, Ir. Matamin. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret sampai dengan Mei 2017. Teknik analisis menggunakan konsep fungsionalisme. Penelitian ini juga menggunakan data sekunder untuk memperkuat temuan data di lapangan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Festival Cipedak 09 menampilkan unsur budaya Betawi pada masyarakat Kampung Cipedak yang masih berada dalam kawasan Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan. Festival Cipedak 09 dilaksanakan guna menyambut hari ulang tahun Kota Jakarta dan mendukung Peraturan Daerah tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, serta menjadi ajang pelestarian budaya Betawi bagi masyarakat Kampung Cipedak. Konsep yang digunakan adalah fungsionalisme dari Branislow Malinowski. Menurut Malinowski, budaya dibentuk untuk memenuhi tujuh kebutuhan pokok, yaitu nutrition, reproduction, bodily comforts, relaxation, safety, movement, dan growth. Ketujuh unsur tersebut dapat dilihat melalui pelaksanaan Festival Cipedak 09. This study aims to describe the function of Festival Cipedak 09 and the Betawi Culture preservation process that existed at Festival Cipedak 09. Cipedak 09 Festival was held in RW 09, Kampung Cipedak, Srengseng Sawah, Jagakarsa, South Jakarta. The methodology used by the researcher is a qualitative approach, with observation data collection techniques, interviews, documentation and literature study. The unit of analysis in this study were six informants consisting of the Chairman of the Festival Committee Cipedak 09 named Ir. H. Rudi Saputra, Betawi Village Cipedak Indra Sutisna, Betawi Cultural Expert from Betawi Culture Institution (LKB), and three people involved in Festival Cipedak 09, and RW 09 Chairman, Ir. Matamin. The study time begins in March to May 2017. The analytical technique uses the concept of functionalism. This study also uses secondary data to strengthen the findings of data in the field. The results of this study found that the Festival Cipedak 09 featuring elements of Betawi culture in the community of Kampung Cipedak still in the area of Betawi Culture Village (PBB) Setu Babakan. Festival Cipedak 09 is held to welcome the anniversary of Jakarta and support the Regional Regulation on Betawi Cultural Preservation, and become a place for preservation of Betawi culture for Kampung Cipedak community. The concept used is functionalism from Branislow Malinowski. According to Malinowski, culture is formed to meet the seven basic needs, namely nutrition, reproduction, bodily comforts, relaxation, safety, movement, and growth. The seven elements can be seen through the implementation of Festival Cipedak 09.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dian Rinanta Sari, S.Sos, M.A.P 2) Ahmad Tarmiji, M. Si s |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 13 Apr 2022 06:59 |
Last Modified: | 13 Apr 2022 06:59 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/26492 |
Actions (login required)
View Item |