MUHAMMAD BAGUS APRILIANTO, . (2017) POLITIK BUDI UTOMO : DARI MODERAT KE RADIKAL (1918-1920). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
2. Lembar Pengesahan Skripsi.pdf Download (281kB) |
|
Text
4. Abstract.pdf Download (12kB) |
|
Text
3. Abstrak.pdf Download (111kB) |
|
Text
1. Lembar Pernyataan.pdf Download (332kB) |
|
Text
0. Cover.pdf Download (95kB) |
|
Text
7. Bab 1.pdf Download (0B) |
|
Text
8. Bab 2.pdf Download (179kB) |
|
Text
5. Motto, Persembahan, Kata Pengantar.pdf Download (78kB) |
|
Text
9. Bab 3.pdf Download (170kB) |
|
Text
6. Daftar Isi, Daftar Istilah, Daftar Singkatan.pdf Download (93kB) |
|
Text
11. Bab 5.pdf Download (102kB) |
|
Text
12. Daftar Pustaka.pdf Download (105kB) |
|
Text
13. Lampiran.pdf Download (151kB) |
|
Text
10. Bab 4.pdf Download (282kB) |
|
Text
14. Surat Kabar.pdf Download (3MB) |
|
Text
15. Riwayat Hidup.pdf Download (190kB) |
Abstract
Skripsi yang berjudul “Politik Budi Utomo : Dari Moderat Ke Radikal (1918- 1920)” mengkaji tentang sejarah sosial politik yang berkaitan dengan dinamika organisasi Budi Utomo pada masa pergerakan nasional. Penelitian skripsi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih luas terkait kiprah organisasi Budi Utomo di ranah politik dan radikal selama periode 1918-1920 khususnya dalam pembelajaran sejarah di sekolah. Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode sejarah, yakni terdiri dari pengumpulan sumber, verifikasi/kritik sejarah, intepretasi, dan historiografi. Dalam tahap pengumpulan sumber penulis mengumpulkan sumber penulisan baik sumber primer semisal surat kabar sezaman dan arsip milik Pemerintah Hindia-Belanda dan Budi Utomo pada periode 1908-1920 dan juga sumber sekunder seperti buku. Setelah data terkumpul, data tersebut diverifikasi secara kritik intern maupun ekstern. Setelahnya adalah interpretasi fakta dalam rangka menafsirkan berbagai sumber yang telah diuji keakuratannya. Hingga pada tahap akhir dilakukan penulisan dalam bentuk skripsi. Penelitian ini disajikan secara deskriptif analisis dengan menggunakan teori perilaku kolektif. Penggunaan teori tersebut akan memberikan penjelasan yang lebih mendalam hingga ke struktur- struktur kecil dalam organisasi Budi Utomo terkait bagaimana sikap anggota Budi Utomo dalam mempengaruhi kebijakan para pimpinan Budi Utomo. Kajian dalam skripsi ini membahas tentang bagaimana Budi Utomo mengalami perubahan sikap selama periode 1918-1920 dari moderat menjadi radikal terhadap pemerintah Hindia Belanda. Kiprah radikal tersebut dilakukan Budi Utomo pada arena Volksraad dengan bergabung ke dalam Radicale Concentratie sebagai sarana politik untuk mengkritik kebijakan pemerintah Hindia Belanda. Penelitian ini menjelaskan secara kronologis bagaimana Budi Utomo berkiprah dalam bidang politik dan mengalami perubahan sikap dari moderat menjadi radikal akibat empat faktor. Empat faktor tersebut antara lain : sikap reaktif Budi Utomo terhadap kebijakan politik kolonial yang semakin bertentangan dengan politik etis, fokus organisasi yang berupaya untuk mencari massa justru membuat unsur yang lebih radikal di dalam Budi Utomo mendapat pengaruh yang lebih besar, pergeseran kepemimpinan Budi Utomo dari kalangan istana Pakualaman (Yogyakarta) ke Kasunanan (Surakarta) dan yang terakhir kedekatan ideologi salah satu pimpinan Budi Utomo yaitu Dwidjosewodjo dengan tokoh-tokoh sosialis Belanda. Meskipun perubahan sikap yang dialami Budi Utomo dari moderat ke radikal tidak berlangsung lama karena Budi Utomo memutuskan keluar dari Radicale Concentratie tahun 1920, tapi periode dua tahun menjadi radikal tersebut membawa berbagai pengaruh di bidang sosial politik bagi perkembangan organisasi khususnya setelah tahun 1920-an. Dua dampak sosial politik dari perubahan sikap yang dianut oleh Budi Utomo yaitu orientasi organisasi yang semakin radikal dan revolusioner setelah tahun 1920 serta menurunnya pamor Budi Utomo di masyarakat. Dua dampak tersebut membuat Budi Utomo kehilangan semangat serta jati diri organisasi dan akhirnya Budi Utomo dibubarkan akibat fusi ke dalam Partai Indonesia Raya (Parindra) tahun 1935. The research entitled "Politics Budi Utomo: From Moderate to Radical (1918- 1920)" examines the socio-political history associated with Budi Utomo's dynamical organization during the national movement era in Dutch East Indies. This research aims to provide a broader understanding of Budi Utomo's organizational gait in the political and radical realm during the period 1918-1920, especially in the historical learning at school. The research method used in this study is the historical method, which consists of source collection, historical verification / critique, interpretation, and historiography. In the collection source stage the authors collect the source of the writing both primary sources such as contemporary and archival newspapers of the Dutch East Indies Government and Budi Utomo during 1908-1920 period as well as secondary sources such as books. Once the source is collected, the source is verified internally or externally. Thereafter is the interpretation of facts in order to interpret the various sources that have been tested for its accuracy. Until the final stages of writing in the form of a research. This research presented descriptive analysis by using theory of collective behavior. The use of the theory will provide a more profound explanation to the small structures in the organization Budi Utomo related to how the attitude of members of Budi Utomo in influencing the policy of the leaders of Budi Utomo. The study in this research discusses how Budi Utomo experienced a change of attitude during the 1918-1920 period from moderate to radical against the Dutch East Indies government. Radical gait is done Budi Utomo in the arena of the Volksraad by joining the Radicale Concentratie as a political means to criticize the policy of the Dutch East Indies government. This research explains chronologically how Budi Utomo works in politics and changes attitude from moderate to radical due to four factors. The four factors are: Budi Utomo's reactive attitude towards colonial political policy which is increasingly contradictory with ethical politics, the focus of the organization that seeks to search for the masses actually makes the more radical elements within Budi Utomo get greater influence, the shift of leadership of Budi Utomo from Palace Pakualaman (Yogyakarta) to Kasunanan (Surakarta) and the last ideological proximity of one of the leaders of Budi Utomo is Dwidjosewodjo with Dutch socialist figures. Although Budi Utomo's moderate-to-radical attitude change did not last long because Budi Utomo decided to leave Radicale Concentratie in 1920, but the two- year period of being radical brought various social-political influences for organizational development especially after the 1920s. Two socio-political impacts of Budi Utomo's change of attitude were the increasingly radical and revolutionary organizational orientation after 1920 and the decline of Budi Utomo's prestige in society. Two of these impacts made Budi Utomo lose spirit and the identity of the organization and finally Budi Utomo dissolved due to fusion into the Partai Indonesia Raya (Parindra) in 1935.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) M. Hasmi Yanuardi, SS, M.Hum 2) Drs. Abrar, M.Hum |
Subjects: | Sejarah Dunia > Sejarah |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sejarah |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 13 Apr 2022 07:08 |
Last Modified: | 13 Apr 2022 07:08 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/26495 |
Actions (login required)
View Item |