RULIANA, . (2017) STUDI KARAKTERISTIK BIOAVTUR DARIMINYAK NYAMPLUNG (Calophyllum Inophyllum Linn Oil)DENGAN METODEHYDROCRACKING KATALITIK. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
Ruliana - 3225130894 .pdf Download (4MB) |
Abstract
Telah dilakukan penelitian dalam pembuatan bioavtur berbahan dasar minyak nyamplung dengan menggunakan metode hydrocracking katalitik. Proses hydrocrackingmerupakan proses pemutusan rantai karbon panjang menjadi rantai karbon yang lebih pendek. Proses hydrocracking ini dapat digunakan untuk mengkonversi asam lemak bebas (free fatty acid) yang terdapat dalam minyak nyamplung menjadisenyawa hidrokarbon yang setara dengan avtur, yaitu yang memiliki jumlah rantai karbon antara C7-C15. Pada penelitian ini, proses hydrocracking dilakukan dengan memanfaatkan katalis NiMo/Al2O3 yang di proses di dalam reaktor batch dengan memvariasikan suhu pemanasan (325,350dan 375oC), tekanan hidrogen awal ( 10, 20, 30 dan 40 bar), waktu proses (60, 105, 150, 195, dan 240 menit) dan jumlah presentase katalis yaitu 0% katalis (tanpa menggunakan katalis), 0.5% katalis (w/w), 1.5% katalis (w/w), 2% katalis (w/w), dan 2.5% katalis (w/w). Karakteristik masing masing produk kemudian dianalisa nilai kalor (calorific value). Produk dengan spesifikasi terbaik kemudian diuji (massa jenis dan titik beku) berdasarkan standar ASTM International untuk melihat kelayakan produk bioavtur yang di teliti. Selain itu, produk terbaik juga dilakukan analisa GC-MS untuk mengetahui komposisi produk yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, kondisi terbaik yang diperoleh dari proses hydrocracking yaitu pada suhu 375oC, dengan tekanan hidrogen awal 40 bar yang di proses selama 150 menit dan jumlah persentase katalis sebanyak 2% (w/w). Bedasarkan analisa GC-MS, pada kondisi tersebut telah terbentuk senyawa hidrokarbon C9 -C15 sebanyak 21.86%. Besarnya nilai kalor yang dihasilkan dari produk terbaik yaitu mencapai 43.2 MJ/kg, dimana nilai ini telah memenuhi standar spesifikasi bahan bakar avtur yang dipersyaratkan yaitu minimal 42.8 MJ/kg. Sedangkan massa jenis dan titik beku yang terukur masing-masing sebesar 848 kg/m3 dan -22oC. dimana hasil pengujian massa jenis dan titik beku cenderung lebih tinggi dari standar spesifikasi avtur yang dipersyaratkan yaitu minimal 775 – 840 kg/m3 dan -47oC. Research studies related to the characteristics of bioavtur made from nyamplung oil was investigated by using hydrocracking catalytic method.Hydrocracking is a process of termination of long carbon chains into shorter carbon chains. This method can be used to convert the free fatty acids of nyamplung oil ( ) into hydrocarbon compounds equivalent to aviation fuel (C7-C15). In this study, process of hydrocracking is carried out in a batchreactor using a catalyst NiMo/Al2O3by varying the heating temperature (325, 350 and 375oC), initial hydrogen pressure (10, 20, 30 and 40 bar) , time processing (60, 105, 150, 195, and 240 minutes) and the percentage amount of the catalyst is0%, 0.5%, 1.5%, 2% and 2.5% catalyst (w/w). The characteristics of each product was analyzed refers to thecalorific value using elemental analysis.Products with the best specification, then tested (freezing point and density) based on ASTM International standards to assess the feasibility bioavtur products are examined. In addition, best product also tested by GC-MS analysis to determine the composition of product. Based on research, the best condition from hydrocrackingprocess are achieved at a temperature of 375°C, with initial hydrogen pressure 40 bar for 150 minutes and the total percentage of the catalyst as much as 2% (w/w).GC-MS analysis showed that bioavtur products (C9-C15) formed as much as 21.86%.Based on the test results, the calorific valueof the best product reaches 43.2 MJ/kg, where this value has met the standard aviation fuel specification required at least 42.8 MJ/kg. While the density and freezing point which measured respectively by 848 kg / m3 and -22°C. in which the density of the test results and the freezing point tends to be higher than the required standard jet fuel specification maximum 840 kg/m3 and -47oC.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dr. Cecep E.Rustana, PhD 2) Dr. Dieni Mansur, M.Eng |
Subjects: | Sains > Fisika |
Divisions: | FMIPA > S1 Fisika |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 14 Apr 2022 05:36 |
Last Modified: | 14 Apr 2022 05:36 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/26654 |
Actions (login required)
View Item |