PEMBELAJARAN SEJARAH di SMAN 97 JAKARTA (Studi Kasus di Kelas XI Ilmu-Ilmu Sosial)

JHON PETER, . (2015) PEMBELAJARAN SEJARAH di SMAN 97 JAKARTA (Studi Kasus di Kelas XI Ilmu-Ilmu Sosial). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (90kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (297kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (136kB)
[img] Text
COVER JUDUL.pdf

Download (96kB)
[img] Text
BAB 1 & 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (363kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (4MB)
[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (93kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (118kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (132kB)
[img] Text
RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Registered users only

Download (91kB)
[img] Text
SURAT PERNYATAAN.pdf

Download (5kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data empiris tentang bagaimana pembelajaran sejarah yang berlangsung di SMA Negeri 97 Jakarta, tahun ajaran 2014-2015. Penelitian ini dilakukan selama empat bulan, yaitu dari bulan Agustus-November 2014 di kelas XI Ilmu-ilmu Sosial 1, XI Ilmu-ilmu Sosial 2, XI Ilmu-ilmu Sosial 3, XI Ilmu-ilmu Sosial 4, XI Ilmu-ilmu Sosial 5,dan XI Ilmu-ilmu Sosial 6. SMA Negeri 97 berlokasi di Jalan Briegief II Ciganjur, Jakarta Selatan. SMA Negeri 97 memiliki visi unggul dalam bidang akademik dan non akademik bertitik tolak pada iman dan taqwa dengan berbasis teknologi informatika mampu bersaing ditingkat Nasional. Dengan visinya SMA Negeri 97 selalu berupaya mengoptimalkan sarana prasarana sekolah guna meningkatkan kualitas pembelajaran yang berlangsung di sekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Kualitatif. Data yang diperoleh melalui pengamatan langsung, penelaahan dokumen, serta wawancara. Peneliti menggunakan teknik kalibrasi keabsahan data dengan triangulasi. Peneliti mengecek dan membandingkan dokumen berupa perangkat pembelajaran, pengamatan baik di dalam kelas maupun di luar kelas, dan wawancara dengan informan kunci dan informan inti. Dalam penelitian ini, yang menjadi informan kunci adalah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, sedangkan yang menjadi informan inti adalah guru mata pelajaran sejarah peminatan kelas XI Ilmu-ilmu Sosial dan siswa kelas XI Ilmu-ilmu Sosial. Berdasarkan studi pustaka dan kajian ilmiah yang dilakukan, penelitian berangkat dari penerapan kurikulum 2013 di sekolah. Kurikulum merupakan suatu hal yang penting dalam dunia pendidikan. Seiring dengan tujuan pendidikan yang semakin kompleks, dituntut selalu sesuai dengan perubahan jaman, maka iii kurikulum harus disusun secara strategis dan dirumuskan menjadi program- program yang dapat mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Penerapan kurikulum 2013 yang terhitung masih baru dalam pelaksanaannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan bukan semata-mata hanya menghasilkan suatu bahan pelajaran. Kurikulum tidak hanya memperhatikan perkembangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga mengarahkan perhatian ke masa depan. Didalam kurikulum 2013 pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan Scientific atau pendekatan ilmiah. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dalam pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan yaitu pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student centered approach) dan pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered approach). Pendekatan Scientific atau pendekatan ilmiah adalah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa, menuntut keterlibatan peserta didik secara aktif membangun pengetahuannya sendiri melalui aktivitas ilmiah (5M) yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengkomunikasikan. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada umumnya hanya menyampaikan materi yang berupa fakta-fakta sejarah dengan metode ceramah. Hal ini menunjukan bahwa guru belum menerapkan pendekatan scientific, pendekatan pembelajaran yang digunakan didalam penerapan kurikulum 2013. Guru belum memaksimalkan kemampuan siswa untuk belajar mandiri, merekonstruksi sendiri pemahamannya terhadap peristiwa sejarah. Hal ini didukung dengan pemberian tugas-tugas soal pertanyaan yang berbentuk tes pilihan ganda. Menurut guru pembelajaran sejarah ditingkat SMA belum pada tahap analisis seperti pada tingkat perkuliahan sedangkan dalam pendekatan scientifik proses menalar sesuai dengan konsep Konstruktivisme yaitu konsep yang menuntut siswa untuk menyusun dan membangun makna atas pengalaman baru yang didasarkan pada pengetahuan tertentu. Pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Strategi pemerolehan pengetahuan lebih diutamakan dibandingkan dengan seberapa banyak siswa mendapatkan atau mengingat pengetahuan. Selain itu pembelajaran juga harus dikemas menjadi proses “mengkonstruksi” bukan menerima pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah yang berlangsung di SMAN 97 Jakarta belum efektif. Seperti yang dikutip dalam Hariyono bahwa dalam pembelajaran sejarah yang efektif peserta didik tidak hanya dijejali dengan berbagai kisah atau fakta sejarah tetapi peserta didik dirangsang untuk mengenali dan mengkaji peristiwa sejarah secara utuh dengan melakukan restrukturisasi pengetahuan dan kesadaran yang dimiliki.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dra. Budiarti, M.Pd. ; 2). Drs. Setiadi Sulaeman.
Subjects: Ilmu Sejarah > Aneka Ragam Sejarah dan Teori Sejarah
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: Users 8922 not found.
Date Deposited: 21 Apr 2022 04:15
Last Modified: 21 Apr 2022 04:15
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/26980

Actions (login required)

View Item View Item