GERAKAN SOSIAL ANTI RIBA SEBAGAI GERAKAN FUNDAMENTALISME KEAGAMAAN ( Studi Kasus: Gerakan Riba Crisis Center, Cilandak Jakarta Selatan )

RINALDI ISNAWAN PRASETYANTO, . (2017) GERAKAN SOSIAL ANTI RIBA SEBAGAI GERAKAN FUNDAMENTALISME KEAGAMAAN ( Studi Kasus: Gerakan Riba Crisis Center, Cilandak Jakarta Selatan ). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
skripsi Rinaldi 4815133976 (kombinasi).pdf

Download (2MB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis aksi sosial dari gerakan fundamentalisme keagamaan untuk mengurangi riba di masyarakat. Hal ini karena riba merupakan sesuatu yang telah dilarang dalam agama, namun realita yang terjadi di masyarakat justru menyiratkan bahwa hal yang menurut agama merupakan sebuah kezaliman berubah menjadi kelaziman. Pembuktian dari hal tersebut adalah makin menjamurnya lembaga-lembaga ribawi di tengah-tengah masyarakat Indonesia, meskipun Majelis Ulama Indonesia telah memberikan fatwa haram riba pada tahun 2004. Maka dari itu, untuk mengantisipasi hal tersebut muncullah gerakan fundamentalisme yang bergerak untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya- bahaya riba baik secara religi maupun secara sosial dan ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data penelitian diperoleh melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara dengan subjek penelitian lima pengurus Riba Crisis Center dan empat masyarakat yang dibantu advokasi serta diberikan beasiswa pendidikan oleh Riba Crisis Center dalam penyelesaian riba. Lokasi penelitian dilakukan di komunitas Riba Crisis Center, Cilandak Jakarta Selatan pada bulan Januari hingga Maret 2017. Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan data primer dan data sekunder serta dianalisis dengan analisa data kualitatif yang diperkaya dengan studi literatur yang ekstensif. Berdasarkan temuan data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat ditemukan bahwa pola aksi yang dilakukan Riba Crisis Center mensinergikan tiga fungsi yakni edukasi, ekonomi dan advokasi untuk memberikan upaya solutif kepada masyarakat agar meninggalkan riba. Dalam gerakannya pun, Riba Crisis Center melakukan kombinasi antara aksi di dunia maya dan di dunia nyata agar tujuan dari gerakan dapat tercapai. Terdapat beberapa implikasi di masyarakat hasil dari gerakan yang dilakukan Riba Crisis Center, diantaranya adalah merubah pola pikir masyarakat sehingga masyarakat sadar dan menjauhi riba yang telah dilarang oleh agama, lalu masyarakat dilatih kemandiriannya melalui pemberdayaan. Selain itu terdapat tiga karakteristik fundamentalisme keagamaan dalam gerakan ini yakni kebangkitan revivalisme, orthodoxy dan evangelisme dalam keagamaan. The purpose of this study is to analyze the social action of religious fundamentalism movement to reduce usury in society. This is because usury is something that has been forbidden in religion, but the reality that occurs in society actually implies that the thing that according to religion is a tyranny changed into customary. The proof of this is the increasing proliferation of racial institutions in the midst of Indonesian society, although the Indonesian Ulema Council has given fatwa illegitimate usury in 2004. Therefore, to anticipate this came the movement of fundamentalism that moves to educate the public related to many dangers of usury both religiously and socially and economically. This research uses qualitative approach with case study method. Research data obtained through observation, documentation, and interviews with research subjects five administrators of Riba Crisis Center and four people who is assisted by advocacy and given education scholarships by Riba Crisis Center in the settlement of usury. The research location was done in Riba Crisis Center community, Cilandak Jakarta Selatan in January to March 2017. In data collection, the writer used primary and secondary data and analyzed by qualitative data analysis enriched with extensive literature study. There are some implications in the society as the result from the movement by Riba Crisis Center, among others are to change the mindset of society so that people are aware and away from usury that has been forbidden by religion, then the community is trained their independence through empowerment. In addition there are three characteristics of religious fundamentalism in this movement that is the resurrection of revivalism, orthodoxy and evangelism in religion.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Abdi Rahmat, M.Si 2) Ahmad Tarmiji Alkhudri, M.Si s
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 20 Apr 2022 01:24
Last Modified: 20 Apr 2022 01:24
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27128

Actions (login required)

View Item View Item