RIZKA FEBRIANI P., . (2017) SEKOLAH ISLAM TERPADU: SEBUAH TANTANGAN BAGI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL INDONESIA (STUDI KASUS : SEKOLAH MENENGAH PERTAMA AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH, EMPANG, BOGOR). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
RIZKA FEBRIANI P..pdf Download (5MB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana SMP Al Irsyad Bogor memasukkan konten pendidikan multikultural di dalam proses belajar mengajar dalam kesehariannya. Dan juga untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi Sekolah Islam Terpadu dalam mengajarkan konten pendidikan multikultural di dalam kelas. Selain itu juga, penelitian ini mengungkapkan hal-hal apa saja yang perlu dibenahi dalam pelaksanaan pendidikan di Sekolah Islam dan juga dimana posisi Sekolah Islam itu sendiri di dalam sistem pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini, menggunakan metode kualitatif, penelitian yang menghasilkan data deskriptif. Sedangkan dalam pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pendidikan Multikultural yang digadang-gadang Indonesia, sampai saat ini masih menjadi sebuah konsep yang memiliki bias arti. Pendidikan yang idealnya dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali, sudah diwujudkan Indonesia dalam bentuk ‘Sekolah Negeri’. Namun, tren baru pendidikan berupa sekolah-sekolah berbasis keagamaan, khususnya Sekolah Islam Terpadu lama kelamaan rupanya menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat saat ini. Sekolah berstatus ‘negeri’ tak lagi menjadi pilihan utama orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Sekolah Islam Terpadu hadir dan menawarkan nilai plus yang tak hanya mengajarkan tentang materi-materi pelajaran umum, tetapi juga mengajarkan nilai- nilai keagamaan yang saat ini memang dibutuhkan dalam membentuk moral siswa. Tentu saja hal ini menarik animo kebanyakan orang tua dalam menjawab kegelisahan tentang dasar pelajaran keagamaan untuk anak-anaknya. Selain itu, Sekolah Islam Terpadu juga dinilai memiliki prestige tersendiri bagi beberapa orang tua. Kehadiran Sekolah Islam Terpadu pada akhirnya menjadi salah satu permasalahan jika keberadaannya dikaitkan dengan konsep Pendidikan Multikultural, karena tujuan pendidikan multikultural menginginkan masyarakat setuju dengan adanya perbedaan baik suku, bahasa, budaya dan juga agama. Ditambah lagi dengan, jika Sekolah Islam Terpadu tersebut terletak di salah satu daerah dengan status ‘Kampung Arab’ yang kebanyakan peserta didiknya pun merupakan keturunan Arab, yakni SMP Al Irsyad Al Islamiyyah, Empang, Bogor. This study aims to find out how Junior High School Al Irsyad Bogor incorporates the content of multicultural education in the learning process in their daily life. And also to know what obstacles faced by Integrated Islamic School in teaching the content of multicultural education in the classroom. In addition, this study reveals what things need to be addressed in the implementation of education in Islamic Schools and also where the position of the Islamic School itself in the Indonesian education system. In this study, using qualitative methods, research that produces descriptive data. While in collecting data by way of observation, interview, and documentation. Multicultural education has embraced by Indonesia, until now still be a concept that has a bias meaning. Education that ideally can be reached by all levels of society without exception, has been realized Indonesia in the form of 'School Affairs'. However, the new trend of education in the form of religious-based schools, especially the Islamic School Terpadu over time seems to be one of the needs for today's society. School 'status' is no longer the primary choice of parents in sending their children to school. The Integrated Islamic School is present and offers a plus value that not only teaches about general subjects, but also teaches religious values that are currently needed in shaping the morale of students. Of course this attracts the interest of most parents in answering the anxiety about the basic religious lesson for their children. In addition, the Integrated Islamic School is also considered to have its own prestige for some parents. The presence of an Integrated Islamic School is ultimately one of the problems if its existence is linked to the concept of Multicultural Education, because the goal of multicultural education wants the community to agree with the differences of ethnicity, language, culture and religion. In addition, if the Integrated Islamic School is located in one of the regions with the status of 'Kampung Arab', most of the students are Arab descendants, namely SMP Al Irsyad Al Islamiyyah, Empang, Bogor.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Yuanita Aprilandini, M.Si 2) Achmad Siswanto, M.Si |
Subjects: | Ilmu Sosial > Sosiologi |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Sosiologi |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 20 Apr 2022 01:50 |
Last Modified: | 20 Apr 2022 01:50 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27141 |
Actions (login required)
View Item |