DINAMIKA PERGESERAN RUANG SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus: Pedagang di Arena Lenggang Jakarta, Monas)

RR. MARIA DESI AMBARWATI, . (2017) DINAMIKA PERGESERAN RUANG SOSIAL PEDAGANG KAKI LIMA (Studi Kasus: Pedagang di Arena Lenggang Jakarta, Monas). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKP. RR Maria Desi_Dinamika.pdf

Download (6MB)

Abstract

Studi ini menjelaskan tentang relasi agen-struktur yang berubah seiring diterapkannya program penataan Pedagang Kaki Lima (selanjutnya disebut PKL) dengan fokus kajian pedagang kuliner dan non-Kuliner di arena Lenggang Jakarta, Monas. Pedagang sebagai agen informal menginginkan kondisi peningkatan dalam kelas sosial sehingga menerima program penataan yang dibuat oleh Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta (selanjutnya disingkat Pemda DKI Jakarta), tentu dengan persyaratan administrasi yang harus dipenuhi oleh pedagang. Menghindari razia dan memiliki tempat dagang yang lebih baik, membuat pedagang menerima program penataan ini. Pedagang sebagai agen informal memiliki keterbatasan kapital, dan berusaha beradaptasi dengan struktur yang dibentuk oleh agen formal. Pedagang pun membuat strategi tertentu yang didasari oleh struktur di Lenggang Jakarta. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan relasi antara para agen yang dipengaruhi struktur pada Arena Lenggang Jakarta, dan juga dominasi yang diterapkan oleh agen formal kepada agen informal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Penelitian sejenis yang terkait dengan fenomena penataan PKL, dilakukan oleh Dimas Tiko Prahadisasongo dan Suryantika Sinaga yang sama-sama melihat manfaat program penataan PKL. Kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian adalah konsep field, konsep agen-struktur, dan konsep PKL. Penulis melakukan penelitian di lokasi kuliner dan non-Kuliner bernama Lenggang Jakarta yang berada di Ikatan Restoran dan Taman Indonesia Monumen Nasional (selanjutnya disebut IRTI Monas). Penulis melakukan wawancara dengan jumlah informan sebanyak 12 orang dengan perincian 2 informan kunci dari Dinas dan Sudin KUMKMP, dan informan lainnya sebagai data pendukung masing-masing dari sisi pedagang resmi kuliner dan non-Kuliner, sisi konsumen, pedagang tidak resmi, dan informan pedukung sebagai triangulasi data. Berdasarkan data yang berhasil dikumpulkan, terdapat perubahan yang terjadi dikarenakan perubahan arena, seperti relasi antara agen formal dan informal, adanya perubahan struktur yang diterapkan agen formal, dan struktur tersebut juga mempengaruhi adaptasi pedagang di Arena Lenggang Jakarta. Penulis memberikan argumen bahwa struktur yang terbentuk mengakibatkan keterbatasan penerapan strategi yang dilakukan pedagang, serta mempengaruhi pedagang dari segi penerapan strategi, pendapatan, dan relasi yang sudah terbentuk dengan konsumen. The research explain about the relation of agents-structure that has been changed after enactment of the street vendors structuring program with the study focuses on culinary and non-culinary vendors at Lenggang Jakarta, Monas. Vendors as informal agent, wants to change their social class so they receive the structuring program that was made by the Regional Government of Jakarta, and of course they must through the registration process. They receive the program because they want to avoid the raid and they can having the better marketplace. Vendor as an informal agent had a limited capital and they must try to adapt the structure which formed by formal agent. The vendors make the selling strategies which based on structures in Lenggang Jakarta. The purpose of this research is to explain the relation between agents that affected by the structure in Lenggang Jakarta, and also to explain the domination of formal agents to informal agents. This research used the qualitative approach with case study method. Previous research that explain about street vendor phenomenon was made by Dimas Tiko Prahadisasongo and Suryantika Sinaga. Their research focus on the benefit of program. The framework of concept is field concept, agen-structure concept, and street vendor concept. The author conducting the research at culinary and non- culinary location called Lenggang Jakarta, Ikatan Restoran and Taman Indonesia, Monumen Nasional. The author conducting the interview with twelve informants, with two key informants from Dinas KUMKMP and Sudin KUMKMP; and then other informants whose give supporting data from Culinary and non-Culinary Vendors at Lenggang Jakarta, Lenggang Jakarta Consumers, illegal vendors, and an informant who give the supporting data for triangulation. Based on the data collected, there are changes that occur by the changes of arena, such as relation between formal agent and informal agents, the implementation of new structure by formal agents, and that structure also affect the adaptation of vendors at Lenggang Jakarta. The author argue that the formed structure, causing the limitation of implementation strategy which done by vendors at Lenggang Jakarta, that structure also affect the vendors from implementation strategy, revenue, and the relations that are already formed with consumers.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Rusfadia Saktiyanti Jahja, M.Si, 2) Abdul Rahman Hamid, S.H., M.H.
Subjects: Ilmu Sosial > Sosiologi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 20 Apr 2022 05:23
Last Modified: 20 Apr 2022 05:23
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27214

Actions (login required)

View Item View Item