NARASI DI BALIK KATA Pancasila dalam Pidato-Pidato Kenegaraan Presiden Soeharto (1967-1997)

VIRZANIRA, . (2017) NARASI DI BALIK KATA Pancasila dalam Pidato-Pidato Kenegaraan Presiden Soeharto (1967-1997). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
NARASI DI BALIK KATA.pdf

Download (4MB)

Abstract

Skripsi ini bertujuan untuk menjabarkan hubungan antara pidato kenegaraan Soeharto dengan proses hegemoni negara secara kontekstual. Terdapat dua permasalahan dalam skripsi ini yakni Pertama, apakah yang melatar belakangi konten pidato kenegaraan Soeharto, dan Kedua, Bagaimana Soeharto menggunakan pidato kenegaraan sebagai alat hegemoni ideologi negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yang terdiri dari lima tahapan yaitu penentuan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Hasil dari penelitian ini yaitu: Pertama bahwa gaya bahasa dan konten pidato Soeharto dipengaruhi oleh latar belakang Soeharto serta latar belakang situasi politik tertentu. Pidato kenegaraan Soeharto terbagi menjadi tiga periode yakni 1) Awal Berdiri (1967-1973), 2) Pergolakan (1974-1984), dan 3) Masa Tenang (1985-1997). Kedua, Soeharto menggunakan pidato sebagai alat hegemoninya dengan berbagai cara: 1) Pembahasan dalam pidato Soeharto sebagian besar membahas hal-hal pragmatis daripada hal-hal ideologis, seperti pembangunan negara, dengan menggunakan data-data statistik; 2) Tersirat dalam pidatonya bahwa pemerintahan Orde Baru menolak ideologi lain selain Pancasila; 3) Penggunaan bahasa politik yang baku serta nilai dan norma kesopanan yang otomatis menjadikan Soeharto sebagai pencetus penggunaan bahasa politik yang baik dan benar yang berlaku hingga masa kini. The purpose of this essay is to explain the relation between Soeharto‟s State Speeches with the process of hegemony contextually. There are two problems in this essay: First, what is the background of Soeharto‟s State Speeches‟s content, and Second, How did Soeharto use state speech as a hegemonic tool of nation ideology. The method of this research is historical method that consist of five step: topic determination, heuristic, verification, interpretation, and historiography. The result of this research are: First, Soeharto‟s State Speeches‟s content and language style were influenced by Soeharto‟s background and also the political situation at that time. Periodically, Soeharto‟s State Speeches are devided as three: 1) The emergence (1967-1973), 2) The upheaval (1974-1984), and 3) Quiet Period (1985-1997); Second, Soeharto was using speeches as hegemonic tool in three different ways: 1) Soeharto‟s State Speech talks more about pragmatic issues that ideology, such as nation building, by using statical datas; 2) Soeharto‟s State Speech implied that New Orde were refusing any other ideology besides Pancasila; 3) The application of a normative political language makes Soeharto as the pioneer of normative political language in Indonesia that has been occur until now.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dra. Ratu Husmiati, M.Hum 2) Humaidi. M.Hum
Subjects: Sejarah Dunia > Sejarah
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sejarah
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 21 Apr 2022 06:59
Last Modified: 21 Apr 2022 06:59
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27430

Actions (login required)

View Item View Item