PERBANDINGAN TAHAN LUNTUR WARNA PADA PENCUCIAN TERHADAP KAIN KATUN DENGAN TEKNIK JUMPUTAN MENGGUNAKAN PEWARNAAN KULIT UBI UNGU DENGAN ZAT PEMBANGKIT WARNA GARAM DIAZONIUM DAN ASAM ASETAT/CUKA

SRINI LARASATI, . (2017) PERBANDINGAN TAHAN LUNTUR WARNA PADA PENCUCIAN TERHADAP KAIN KATUN DENGAN TEKNIK JUMPUTAN MENGGUNAKAN PEWARNAAN KULIT UBI UNGU DENGAN ZAT PEMBANGKIT WARNA GARAM DIAZONIUM DAN ASAM ASETAT/CUKA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SKRIPSI srini 2017.pdf

Download (794kB)
[img] Text
DAFTAR RIWAYAT HIDUP pdf.pdf

Download (160kB)
[img] Text
Daftar Pustaka pdf.pdf

Download (217kB)
[img] Text
LENBAR PENGESAHAN.pdf

Download (464kB)
[img] Text
LEMBAR PERNYATAAN.pdf

Download (477kB)
[img] Text
judul, abstrak dll.pdf

Download (247kB)
[img] Text
Lampiran .pdf

Download (401kB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tahan luntur warna pencucian terhadap perubahan warna dan penodaan dari hasil pewarnaan menggunakan kulit ubi ungu dengan teknik jumputan pada kain katun mana yang lebih baik antara yang menggunakan zat pembangkit warna garam diazonium dan asam asetat/cuka. Hasil dari penelitian ini adalah nilai tahan luntur warna terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna garam diazonium lebih baik daripada yang asam asetat/cuka dan nilai tahan luntur warna terhadap penodaan antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna garam diazonium lebih baik daripada yang menggunakan asam asetat/cuka. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Tekstil Bandung. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil pewarnaan menggunakan kulit ubi ungu dengan teknik jumputan menggunakan zat pembangkit warna garam diazonium dan asam asetat/cuka. Sampel dalam penelitian ini diambil dari dua kelompok kain katun hasil pewarnaan menggunakan kulit ubi ungu menggunakan kedua zat pembangkit warna tersebut sebanyak 20 helai kain, masing-masing kelompok terdiri dari 5 helai dengan zat pembangkit warna garam diazonium dan 5 helai kain katun dengan zat pembangkit warna asam asetat/cuka untuk perubahan warna dan 5 helai kain katun dengan zat pembangkit warna garam diazonium dan 5 helai kain katun dengan zat pembangkit warna asam asetat/cuka untuk penodaan . Hasil penelitian ini diperoleh rata-rata nilai tahan luntur warna terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna garam diazonium diperoleh (3,06 ± 0.746) dan rata-rata nilai tahan luntur warna terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna asam asetat/cuka diperoleh (6,14± 1.532) dan rata-rata nilai tahan luntur warna terhadap penodaan antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna garam diazonium diperoleh (2 ± 1.414) dan rata-rata nilai tahan luntur warna terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna asam asetat/cuka diperoleh (4,24 ± 1.485) Hasil persyaratan analisis yaitu uji normalitas uji homogenitas, data berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan uji t dengan uji kesamaan dua rata-rata. Hasil analisis data diperoleh harga thitung = 3,285. Sedangkan ttabel = 2,306 dengan jumlah sampel 10, derajat kebebasan 8 pada taraf signifikansi = 0,05. Karena harga thitung > ttabel yaitu 3,285 > 2,306 maka H0 ditolak. Hal ini berarti nilai tahan luntur warna terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna garam diazonium lebih baik daripada yang menggunakan zat pembangkit warna asam asetat/cuka. Dan Hasil analisis data diperoleh harga thitung = 3,752. Sedangkan ttabel = 2,306 dengan jumlah sampel 10, derajat kebebasan 8 pada taraf signifikansi = 0,05. Karena harga thitung > ttabel yaitu 3,752 > 2,306 maka H0 ditolak. Hal ini berarti nilai tahan luntur warna terhadap penodaan antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna garam diazonium lebih baik daripada yang menggunakan zat pembangkit warna asam asetat/cuka. The purpose of this research is to know the color fastness value of washing to the color change and staining of the coloring result using purple yam skin with jumputan technique on which cotton fabric is better between using diazonium salt coloring agent and acetic acid / vinegar. The result of this study is that the color fastness value of the color change between the fabric using the diazonium salt coloring agent is better than that of acetic acid / vinegar and the color fastness value against staining between the fabric using the diazonium salt coloring agent is better than that using Acetic acid / vinegar. This research was conducted at Laboratorium Balai Besar Tekstil Bandung. The method used is the experimental method. The population in this research is the result of coloring using purple yam skin with jumputan technique using diazonium salt coloring agent and acetic acid / vinegar. The sample in this study was taken from two groups of cotton fabrics dyed using purple yam skin using both color-generating materials as much as 20 pieces of cloth, each group consisting of 5 strands with diazonium salt coloring agent and 5 pieces of cotton cloth with coloring agents Acetic acid / vinegar for discoloration and 5 pieces of cotton fabric with diazonium salt-coloring agents and 5 cotton fabrics with acetic acid / vinegar colorgenerating agents for staining. The results of this study obtained an average of the color fastness value of the color change between the fabric using the diazonium salt coloring agent obtained (3.06 ± 0.746) and the average color fastness value of the color change between the fabric using acid-generating agents Acetate / vinegar was obtained (6.14 ± 1.532) and the mean color fastness value for staining between the fabric using the diazonium salt coloring agent was obtained (2 ± 1.414) and the mean color fastness value for the discoloration between the fabric Using acetic acid / vinegar color generation agent (4,24 ± 1.485) Result of requirement of analysis that is normality test of homogeneity test, normal and homogenous distribution data, hence to test this research hypothesis used t test with equality test of two mean. The result of data analysis obtained tcount = 3,285. While ttable = 2.306 with the number of samples 10, degrees of freedom 8 at the level of significance = 0.05. Because tcount price> ttable is 3.285> 2.306 then H0 is rejected. This means that the color fastness value for discoloration between a cloth using a diazonium salt coloring agent is better than that using acetic acid / vinegar color generation. And result of data analysis obtained tcount = 3,752. While ttable = 2.306 with the number of samples 10, degrees of freedom 8 at the level of significance = 0.05. Because tcount price> ttable is 3.752> 2.306 then H0 is rejected. This means that the color fastness value of staining between the fabric using the diazonium salt coloring agent is better than that using acetic acid / vinegar color generation.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dr. Dewi Suliyanthini, AT,MM 2) Dra. Harsuyanti RL.M.HUM
Subjects: Desain Kostum, Tata Busana > Tata Busana
Divisions: FT > S1 Pendidikan Tata Busana
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 25 Apr 2022 05:53
Last Modified: 25 Apr 2022 05:53
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27900

Actions (login required)

View Item View Item