INFERENSI PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

SIFANI YUZKA CHOIRUNISA, . (2017) INFERENSI PADA IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
SIfani Yuzka C - Inferensi pada Iklan Layanan Masyarakat dan Implikasinya terhadap Pembelajaran B.pdf

Download (9MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan inferensi wacana lisan berdasarkan analisis konteks penafsiran dan konteks peristiwa komunikasi pada iklan layanan masyarakat. Fokus penelitian ini adalah inferensi dengan menggunakan analisis konteks penafiran dengan kategori prinsip penafsiran personal, prinsip penafsiran lokasional, prinsip penafsiran temporal, dan prinsip penafsiran analogi serta mengacu pada konteks peristiwa komunikasi yang terdiri atas setting and scene, participant, ends, act sequence, keys, instrument, norms, dan genres. Objek penelitian ini adalah 50 iklan layanan masyarakat yang terdiri atas 487 pasangan ujaran. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskripsi kualitatif dengan teknik analisis isi yang dibantu dengan instrumen tabel analisis inferensi. Hasil analisis yang diperoleh berdasarkan konteks penafsiran menunjukkan bahwa dari 830 prinsip penafsiran yang ditemukan dari 485 pasangan ujaran dalam 50 iklan yang dianalisis paling banyak mengandung prinsip penafsiran personal sebesar 49%. Berdasarkan konteks peristiwa komunikasi yang terjadi di dalam iklan, diketahui bahwa maksud isi pesan paling banyak disampaikan dalam bentuk tindak ilokusi yaitu sebesar 42% dengan isi pesan yang paling banyak bersifat ajakan sebesar 68% dan hasil komunikasi berupa pemahaman akan informasi yang disampaikan sebesar 56%. Konteks komunikasi yang paling banyak digunakan adalah cara komunikasi secara santai yaitu sebesar 38% dengan cara bicara dalam menyampaikan maksud isi iklan paling banyak dilakukan secara terbuka yaitu sebesar 66%. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui sebanyak 9% iklan menggunakan tokoh wanita sebagai pelaku komunikasi dengan penggunaan latar tempat berupa rumah warga sebesar 29% serta latar waktu yang paling banyak digunakan adalah pada siang hari sebesar 66%. Paling banyak iklan memiliki suasana santai saat berkomunikasi, yaitu sebesar 40%. Berdasarkan keseluruhan analisis konteks, diperoleh data iklan dengan maksud memberitahukan informasi, program, atau layanan yang diadakan oleh Lembaga Resmi Negara agar masyarakat mengikutinya lebih banyak ditemukan yaitu sebesar 54% dari keseluruhan iklan yang dianalisis. Analisis inferensi ini berimplikasi pada pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP pada KD 3.3 dan 4.3 Kurikulum 2013 Revisi 2016. This study aims to determine the inference of oral discourse based on the analysis of interpretation context and the context of communication events on public service advertisements. This research focuses on inference by using the analysis of the context of the disbelief with the categories of personal interpretation principles, the principle of local interpretation, temporal interpretation principle, and the principle of interpreting analogies and referring to the context of communication events consisting of setting and scene, participant, ends, act sequences, keys, Instruments, norms, and genres. The object of this research is 50 public service ads consisting of 487 utterences set. The method used in this research is qualitative description method with content analysis technique supported by inference analysis table instrument. The results of the analysis obtained in the context of interpretation show that from 830 the interpretive principles found from 485 analytic pairs in the 50 most analyzed ads contained 49% personal interpretation principles. Based on the context of communication events occurring within the advertisement, it is known that the content of the message is delivered in the form of 42% consists of the persuasive-intendedmessage 68% and the communication result of the delivered information understanding by 56%. The most widely used communication context is the way of communication in a relaxed manner by 38% showed in the convey speech used to the purpose of the most widely done advertising content by 66%. Based on the results of data analysis, it is known that 9% of advertisements use female characters as communicators with the use of the background of the place in the form of houses of citizens of 29% and the most used time background is in the daytime by 66%. Most ads have a relaxed atmosphere when communicating, by 40%. Based on the overall context analysis, ad data obtained with the intention to inform information, programs, or services held by the State Authority for the community to follow more found that is equal to 54% of the total ads analyzed. This inference analysis is also expected to have implications in Pembelajaran Bahasa Indonesia of VIII grade students in Kompetensi Dasar (KD)3.3 and 4.3 stated in Curriculum 2013 Revision 2016.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Liliana Muliastuti, M. Pd. 2). Dr. Siti Ansoriyah, M.Pd.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 25 Apr 2022 06:59
Last Modified: 25 Apr 2022 06:59
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27971

Actions (login required)

View Item View Item