SILCIA BRENDA, . (2017) ANALISIS UPACARA PERNIKAHAN ETNIS TIONGHOA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
skripsi silcia brenda.pdf Download (1MB) |
|
Text
Lembar Pernyataan.pdf Download (309kB) |
|
Text
Lembar Pengesahan.pdf Download (272kB) |
Abstract
Tradisi pernikahan merupakan salah satu bentuk tradisi yang harus dilestarikan. Namun semakin hari, tradisi pernikahan etnis Tionghoa mulai terkikis dan tidak dilaksanakan secara lengkap. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan upacara pernikahan etnis Tionghoa yang terjadi di lapangan, agar mendapatkan antisipasi semakin memudarnya Budaya Tionghoa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Tradisi pernikahan etnis Tionghoa yang umumnya dilakukan di Jakarta Barat adalah lamaran, pertunangan, Sangjit, Bridal Shower/ Bachelor Party, pemasangan seprei, makan onde persaudaraan, teh pai, upacara pemberkatan, resepsi, dan menyalakan lentera. Umumnya yang dihilangkan adalah prosesi dari tahapan pernikahan (seperti meletakkan anak laki-laki di rumah mempelai pria saat sangjit). Upacara pernikahan etnis Tionghoa di Jakarta Barat umumnya masih dilakukan namun ada beberapa tahapan pernikahan etnis Tionghoa yang sudah hampir tidak dilakukan lagi, yaitu penggunaan jasa mei ren, upacara Cio Tau, dan prosesi pembukaan payung. Namun pada upacara Cio Tau, masih ada 1 prosesi yang dilaksanakan yaitu penggantian seprai. Pengetahuan calon mempelai dan saran dari orang tua & Wedding Organizer berperan penting dalam pemilihan tahapan pernikahan secara tradisi. Hal yang menjadi faktor atas tidak terlaksananya upacara pernikahan etnis Tionghoa secara lengkap adalah kurangnya pengetahuan akan tahapan upacara pernikahan etnis Tionghoa, tidak percaya akan makna yang terkandung dalam setiap tahapan upacara pernikahan, tidak mau repot, dan juga anggapan bahwa tahapan-tahapan tersebut hanya mebuang-buang uang. Wedding’s tradition is one of tradition that must to be preserved. But, day by day wedding’s tradition of Tionghoa’s ethnic start to fading and not to be full implemented. The purpose of this study is to describe the wedding ceremonies of Tionghoa’s ethnic that occur at reality, in order to get the anticipation of the faded of Tionghoa’s culture. The method used is qualitative research method. Tradition of Tionghoa’s ethnic marriage that commonly in West Jakarta is propose, engagement, Sangjit, Bridal Shower / Bachelor Party, bed linen’s replacement, eating onde, tea pie, blessing ceremony, reception and lantern. Commonly omitted is the procession of the marriage stage (such as putting the boy at the groom's house when sangjit). Tionghoa’s ethnic wedding ceremony in West Jakarta is generally still done but there are several stages of Tionghoa’s ethnic marriage that has been almost no longer done, such as mei ren, Cio Tau ceremony, and the procession of opening the umbrella. But at the ceremony Cio Tau, there is still one procession that is done namely the bed linen’s replacement. Knowledge of prospective brides and advice from parents & Wedding Organizer plays an important role in the selection of traditional marriage. The fact that the Tionghoa’s ethnic marriage ceremony is not fully comprehended is the lack of knowledge of the Tionghoa’s ethnic marriage ceremony, not believing in the meaning contained in every stage of the wedding ceremony, troublesome’s feeling, and also assuming that the stages are wasting money.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dr. Jenny Sista Siregar, M. Hum 2) Dra. Harsuyanti RL, M. Hum |
Subjects: | Tata Rias > Tata Rias (Makeup) |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Tata Rias |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 26 Apr 2022 01:26 |
Last Modified: | 26 Apr 2022 01:26 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/27984 |
Actions (login required)
View Item |