ANALISIS PERGESERAN MAKNA KATA 「君」 DAN 「僕」

RAHEL DESKA TRIFENA, . (2015) ANALISIS PERGESERAN MAKNA KATA 「君」 DAN 「僕」. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Skripsi [PDF Non-Editable].pdf

Download (5MB)
[img] Text
Daftar Riwayat Hidup.pdf
Restricted to Registered users only

Download (28kB)

Abstract

Bahasa bergeser (language shifts), bahasa berubah (language changes) secara terus menerus sepanjang waktu (Rahadi, 1994:77). Sekitar seribu lima ratus tahun yang lalu, bahasa Jepang mengambil kanji dari bahasa China dan aspek linguistik bahasa Inggris dan kemudian memasukkannya ke dalam Yamato Kotoba. Butuh sekitar lebih dari seribu tahun untuk menghilangkan bentuk bahasa yang terkandung dalam Yamato Kotoba. Yamato Kotoba tercipta pada masa di mana Jepang masih belum memiliki huruf. Pada saat itulah bangsa Jepang memasukkan kanji dari linguistik China. Akibat dari restorasi Meiji, terdapat perubahan dari berbagai faktor yang mempengaruhi budaya dan linguistik, sehingga dapat terlihat bukti-bukti pergeseran bahasa Jepang dari penggunaan pronomina personanya. Noto mengatakan bahwa bahasa Jepang tidak memiliki pronomina persona. Orang Jepang menggunakan terlalu banyak nomina sebagai pengganti pronomina persona dan menganggap bahwa itu adalah pronomina persona. Akan tetapi tidak ada peraturan khusus untuk menentukan bagaimana seseorang harus memanggil orang lain, hanya pilihan pribadi dari pembicara yang dapat menentukan apa pronomina persona yang digunakan bagi seseorang (Noto, 2013:17). Dengan memberikan pronomina persona yang pasti dan spesifik terhadap seseorang, orang Jepang akan membuat membuat sikap mental mereka terhadap orang tersebut menjadi sangat jelas. Dari semua pronomina persona, yang paling menarik adalah kata「君」dan「僕」 karena penggunaannya dirasa cocok. Nagasaki (2007:132) juga menjelaskan bahwa pergeseran makna pada kata kimi dan boku terjadi pada zaman Meiji, di mana Pronomina persona orang pertama boku dan pronomina persona orang kedua kimi yang kini digunakan oleh laki-laki, dahulu digunakan dalam percakapan antar sesama samurai pada zaman Edo dengan makna sonkeigo pada kata kimi dan makna kenjougo pada kata boku. Setelah zaman Meiji, kedua pronomina persona ini meluas dengan ragam tulisan sebagai fokusnya, dan makna yang terkandung di dalamnya menjadi seperti yang digunakan sekarang ini.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Drs. Sudjianto M.Hum. ; 2). Eky Kusuma Hapsari M.Hum
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jepang
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jepang
Depositing User: Users 8922 not found.
Date Deposited: 11 May 2022 05:47
Last Modified: 11 May 2022 05:47
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/28075

Actions (login required)

View Item View Item