MAKNA CERITA JENAKA DALAM 360 CERITA JENAKA NASRUDDIN HOJA KARYA IRWAN WINARDI: KAJIAN HERMENEUTIK HANS-GEORG GADAMER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X

ELIYANA MARETASAR, . (2015) MAKNA CERITA JENAKA DALAM 360 CERITA JENAKA NASRUDDIN HOJA KARYA IRWAN WINARDI: KAJIAN HERMENEUTIK HANS-GEORG GADAMER DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA KELAS X. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Skripsi_ELIYANA MARETASARI_JBSI_FBS.pdf

Download (2MB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (86kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan struktur dan makna cerita jenaka dalam 360 cerita jenaka Nasruddin Hoja karya Irwan Winardi melalui kajian hermeneutik Hans-Georg Gadamer. Penelitian ini dibatasi hanya dalam 30 cerita jenaka Nasruddin Hoja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik analisis isi. Penelitian ini menggunakan kajian hermeneutik dari Hans-Georg Gadamer yang membagi penafsiran dalam empat lingkaran hermeneutik, yakni bildung/ kebudayaan, sensus communis/ pendapat bersama, pertimbangan, taste/ selera. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa aspek bildung yang paling dominan muncul dalam 30 cerita jenaka Nasruddin Hoja. Analisis tersebut membuktikan bahwa cerita jenaka Nasruddin Hoja memiliki kecendrungan pada nilai-nilai budaya. Nilai budaya ketimuran berkembang dalam masyarakat Turki yang kemudian masuk dalam konsep penceritaan. Nilai spiritual Islam dan nilai sosial dalam konteks budaya timur di Turki memberikan pengajaran tentang pengetahuan moral berupa hukum yang mengatur hubungan antar manusia (keluarga, teman, tetangga, dan murid) dan sesama makhluk di dunia. Konteks budaya melatarbelakangi kebudayaan timur di Arab-Turki yang dianut pula dalam konteks budaya timur di Indonesia. Hubungan kekerabatan dalam nilai budaya timur di Indonesia berkembang saat agama Islam masuk ke Indoneia pada abad 13. Selain itu terdapat pula konsep pertimbangan dalam cerita jenaka, yang memusatkan cara berfikir manusia yang berdasar pada konsep hukum/ budaya dan prinsip tertentu. Maka dalam hal ini antara aspek bildung dan pertimbangan yang terdapat dalam cerita jenaka merupakan dua hal yang saling berkaitan. 30 cerita jenaka Nasruddin Hoja dapat diimplikasikan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA kelas X, yaitu dalam materi struktur dan interpretasi makna dari teks anekdot

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Gres Grasia Azmin, M.Si. ; 2). Siti Gomo Attas, M.Hum.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Users 8922 not found.
Date Deposited: 12 May 2022 04:05
Last Modified: 12 May 2022 04:05
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/28251

Actions (login required)

View Item View Item