YUNIAR ERNAWATI, . (2015) ANALISIS TERHADAP HASIL RIAS PENGANTIN JANGAN MENIR PADA PROYEK FOTO EKSISTENSI DI RUANG PUBLIK. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
SKRIPSI_YUNIAR ERNAWATI.NO REG 5535087679.pdf Download (1MB) |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengangkat keberadaan Jangan menir, tidak hanya di atas pelaminan atau foto prewedding tetapi berada pada tempat umum atau di tengah keramaian masyarakat. Dengan keberadaan hanya satu pengantin wanita saja tanpa pengantin pria, diharapkan akan menjadi perhatian bagi masyarakat yang berada di sekitar ruang publik yang dijadikan lokasi pengambilan foto, dapat memberi kesan original dan mampu menambah eksistensi tata rias tradisional khususnya dalam projek eksistensi budaya etnis, sehingga menjadi salah satu cara dalam pelestarian tradisi khusus busana Pengantin Jangan menir. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif, deskriptif yang mempunyai tujuan untuk meneliti hasil dari riasan tersebut. Penelitian kualitatif dapat di artikan sejenis penelitian formatif yang secara khusus memberikan teknik untuk memperoleh jawaban atau informasi mendalam tentang pendapat dan perasaan seseorang meliputi hasil riasan jangan menir dan pendapat atau opini orang pada yang melihat pengantin jangan menir pada ruang publik. Sumber data penelitian ini adalah informan yang didapat melalui wawancara dengan pemerhati adat, perias pengantin dan model pengantin jangan menir yang menyaksikan secara langsung keberadaan pengantin dengan riasan jangan menir pada waktu dan tempat ruang publik yang sama. Hasil penelitian ini terdapat hal-hal yang harus diperhatikan pada tata rias pengantin jangan menir di ruang publik yaitu: kondisi pencahayaan alam (letak posisi cahaya matahari) dan angle model pengantin, ukuran dahi mempengaruhi proporsional pengaplikasian paes pada pengantin jangan menir, pemilihan kamera, pemilihan warna foundation, eyeshadow, blush on, lipstik yang disesuaikan dengan warna busana, agar hasil pemotratan maksimal di outdoor maka, pada dasarnya harus dijaga agar makeup tidak luntur terkena panas dan keringat tapi juga jangan terlalu tebal sehingga dimensi wajah tidak terlihat, sebaiknya selalu dikontrol dengan touch up, pencahayaan yang baik karena ini pemotretan outdoor maka sebaiknya dilakukan antara jam 06.00 – 09.00 WIB atau dari jam 15.00-18.00 WIB karena matahari masih lembut cahayanya sehingga bagus dikulit , serta lingkungan aktivitas publik yang mendukung. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan pengembangan mata kuliah tata rias wajah pengantin dan tata rias wajah foto di Program Studi Pendidikan Tata Rias, Jurusan Ilmu Kesejahteraan Keluarga, Universitas Negeri Jakarta. *The aim of this research is to raise the not groats; not only on pelaminan or photographs prewedding but in public areas or in the middle of the crowd. With the existence of only one bride course without groom , expected to be the attention for the community located around public space as the areas of photography , can give the impression of original and capable of increase existence hairdos traditional of projects particularly in existence ethnic culture , so as to be one way in preserving special tradition bridal outfit no groats . The method of this research is a method of qualitatif , descriptive which has the goal to scrutinize results from the makeup .Qualitative research can be in some kind of research define formative that specifically gives techniques to obtain an answer or in-depth information about the opinions and feelings of someone covering the results do not groats makeup and opinions or opinion on people who do not see a bride groats on public space .Data sources of this research is informants obtained through interviews with culture observer , make up artist a bride and models bridal users do not groats who witnessed directly the existence of a bride with makeup no groats on time and place space same public This research result there are certain features that must be considered in hairdos a bride don 't groats in a public hall i.e. the condition of lighting position nature ( the location of the light of the sun angle model ) and a bride , the size of the forehead affect proportional pengaplikasian paes groats on a bride do not , the selection of the camera , the selection of color foundation , eyeshadow , blush , lipstick adapted to fashion color , to the results of pemotratan maximum outdoor then , basically must be controlled to prevent trogon makeup not exposed to heat and sweat but also do not be so thickly so that the dimensions of the face not seen, should always controlled in touch up , lighting good because outdoor recording equipment and this should be done between hours 6 am until 9 am wib or of the hours 15.00 until 18.00 wib because of the sun light dikulit still tender so this is great , as well as public activity that supports the environment . Expected of the results of this study can give the development of course a bride and makeup of the face of a photograph at Program Study Health and Beauty, Case Study At in Major Homes Economics of Engineering State University of Jakarta.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Jenny Sista Siregar, M.Hum. ; 2). Dra. Lilis Jubaedah, M.Kes |
Subjects: | Kesenian > Seni (umum) Tata Rias > Tata Rias (Makeup) |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Tata Rias |
Depositing User: | Users 8922 not found. |
Date Deposited: | 19 May 2022 07:51 |
Last Modified: | 19 May 2022 07:51 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/28465 |
Actions (login required)
View Item |