BENTUK PENGIMAJIAN DALAM BUKU KUMPULAN PUISI POHON DUKA TUMBUH DI MATAMU KARYA KHRISNA PABICHARA (SUATU KAJIAN STILISTIKA)

DIANA FITRI, . (2017) BENTUK PENGIMAJIAN DALAM BUKU KUMPULAN PUISI POHON DUKA TUMBUH DI MATAMU KARYA KHRISNA PABICHARA (SUATU KAJIAN STILISTIKA). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Skripsi Diana Fitri.pdf

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek imaji yang terdapat pada kumpulan puisi Pohon Duka Tumbuh di Matamu. Kemudian melihat cara kerja gaya bahasa stilistika dalam menganalisis puisi pada kumpulan puisi Pohon Duka Tumbuh di Matamu untuk mendeskripsikan imaji dalam aspek penglihatan, pendengaran, gerak, perabaan, penciuman, pencecapan, dan perasaan. Selain itu, penelitian ini juga diimplikasikan pada pembelajaran sastra, khususnya materi ajar puisi untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian ini ialah peneliti sendiri yang dibantu oleh tabel analisis data imaji. Objek penelitian ialah buku kumpulan puisi Pohon Duka Tumbuh di Matamu karya Khrisna Pabichara. Penelitian ini tidak terikat tempat. Penelitian ini berlangsung antara Januari 2017 sampai dengan Juli 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imaji perasaan, penglihatan, dan gerak sangat mendominasi dibandingkan dengan kemunculan imaji pendengaran, perabaan, penciuman, dan pencecapan. Imaji perasaan sebagai imaji yang sering muncul yaitu sekitar 30% dari keseluruhan imaji yang ditemukan. Imaji perasaan yang muncul terutama untuk memaparkan tentang perasaan rindu kepada semua hal yang ada di sekitar penyair, yakni kekasih hati, keluarga tercinta, tempat-tempat yang terdapat banyak kenangan, dan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sedangkan imaji yang paling sedikit ditemukan ialah imaji perabaan yakni sekitar 2% dari keseluruhan imaji yang ditemukan. Imaji perabaan terutama untuk memaparkan tentang sentuhan lembut pada kulit yang menunjukkan bagaimana seseorang memperlakukan orang terkasih dengan sangat halus dan tentang rasa dingin yang menggerayangi hingga terasa mencucuk-cucuk kulit saat rindu sedang melanda. Selain itu, ditemukan adanya bentuk imaji yang kerap kali muncul secara bersamaan di setiap larik, yakni imaji penglihatan dan imaji gerak, ada pula imaji perasaan yang selalu muncul bersamaan dengan imaji gerak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa imaji tidak dapat berdiri sendiri. Kemudian di dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA, pengimajian dapat dijadikan sebuah pengembangan materi bagi guru agar dapat meningkatkan kemampuan analisis terhadap puisi terutama pada diksi dan imaji. The purpose of this research is to observe the imagery aspect found in the poetry book compilation Pohon Duka Tumbuh di Matamu using stylistics language style analysis to describe the imagery aspects of the sight, hearing, movement, touch, sniffing, savory, and feeling. Besides, this research is also implied to literature learning, especially on the poetry subject for senior high school. The researcher uses qualitative descriptive method and considers herself as the istrument which is aided with imagery table analysis. The source of the data is the poetry book compilation Pohon Duka Tumbuh di Matamu by Khrisna Pabhicara. This research is not tied to some places which compiled betweeen January until July 2017. The result shows that the imagery of feeling, sight, and movement are more dominated than other imagery; hearing, touch, sniffing, and savory. The feeling imagery is the most dominant; about 30% from the whole imagery in the book. The imagery of feeling represents the longing of his surroundings; sweet heart, lovely family, memorable places, and the almightly God. While the less used is the imagery of touch which only found 2%. This imagery of touch is used to describe the gentle touch from the poet to his beloved and the the cold sensation which beaks the leather while the longing is unrestrainable. Besides, there also found the imagery which always similarly states in the each line; the imagery of sight and movement. There also found the imagery of feeling which similarly emerges with the imageryof movement. So, it is concluded that one imagery can not stand alone without others. Then, within the learning process of Indonesian Language and Literature, this imagery can be applied as the improvement of teaching materials to enhance the skill of poetry analysis especially on the diction and imagery.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Dra. Sri Suhita, M.Pd., 2) Dr. Gres Grasia Azmin, M.Si.,
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 23 May 2022 09:12
Last Modified: 23 May 2022 09:12
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/28877

Actions (login required)

View Item View Item