DARMALENA PRATIWI, . (2011) PENGGUNAAN KATA DAN FRASA POLISEMI BERUNSUR ANGGOTA BADAN DALAM TETRALOGI NOVEL KARYA ANDREA HIRATA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
SKRIPSI DARMALENA 2125071411.pdf Download (974kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan makna dan hubungan makna kata, frasa polisemi berunsur anggota badan, karena digunakan berdasarkan konteks dan situasi konteks yang berbeda mengakibatkan adanya kenerbagaian makna. Teori yang digunakan adalah perkembangan makna suatu kata berdasarkan komponen makna dasarnya yang dilihat dari perkembangan maknanya. Penelitian ini dilakukan di Jakarta dan dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2010/2011. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Objek penelitian adalah teks kalimat, dengan sumber data menggunakan tetralogi novel karya Andrea Hirata. Fokus penelitian perkembangan makna dan hubungan makna polisemi berunsur anggota badan. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri dengan dibantu kartu data dan tabel analisis data. Adapun tabel analisis data digunakan untuk mengetahui perkembangan makna dan hubungan makna polisemi berunsur anggota badan dalam tetralogi novel tersebut. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan menganalisis setiap kata, frasa polisemi di dalam kalimat dengan hubungan makna dari komponen makna dasar dari aspek letak, bentuk, dan fungsi. Hasil penelitian ini diperoleh 131 polisemi dari 30 nama anggota tubuh dengan frekuensi penggunaan tertinggi adalah kepala yang berjumlah 22 buah atau 16,8%, kedua hati yaitu berjumlah 19 buah atau 14,5%, dan ketiga mata yang berjumlah 9 buah atau 6,9% . Anggota tubuh yang memiliki frekuensi terkecil adalah badan, dada, darah, gigi, kulit, lambung, lidah, lutut, nadi, otak, dan sendi dengan frekuensi penggunannnya 1 kali atau 0,8%. Berdasarkan tiga aspek komponen makna dasar yaitu letak, bentuk, dan fungsi frekuensi tertinggi dari penggunaan polisemi berunsur anggota tubuh ada pada aspek letak, yaitu sebanyak 68 atau 51,9%. Selanjutnya, aspek fungsi di urutan kedua dengan frekuensi penggunaan sebanyak 30 buah atau 22,9%. Di urutan ketiga adalah aspek bentuk dengan frekuensi penggunaan 20 buah atau 15,2%. Selanjutnya diurutan keempat adalah aspek letak dan bentuk dengan frekuensi penggunaan 9 buah atau 6,9%. Lalu urutan kelima adalah aspek bentuk dan fungsi dengan frekuensi penggunaan 3 buah atau 2,3% dan di urutan keenam adalah aspek fungsi dan letak dengan frekuensi penggunaan hanya 1 buah atau 0,8%. Berdasarkan penelusuran terhadap bentuk polisemi berunsur anggota tubuh, ditemukan beberapa makna lain yang belum tercantum di dalam KBBI. Bentuk-bentuk polisemi tersebut yaitu panjang mulut bermakna ‘berbicara panjang lebar’, kecil hati bermakna ‘ragu/pesimis’, denyut nadi yang bermakna ‘sumber utama mata pencaharian’, dan jantung hati yang bermakna’pusat kota’, dan sendi kehidupan bermakna ‘sumber kehidupan untuk menyambung hidup’.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Prof. Dr. Sakura Ridwan, M.Pd 2) Miftakhulkhairah Anwar, M.Hum |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 25 Jun 2022 12:59 |
Last Modified: | 25 Jun 2022 12:59 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/30687 |
Actions (login required)
View Item |