REFERENSI ANAFORA DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK JAWA BLANGKON DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS SISWA KELAS IX SMPN 236 JAKARTA

DWI ENDAH SEPTYANI, . (2011) REFERENSI ANAFORA DALAM KUMPULAN CERITA PENDEK JAWA BLANGKON DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN MENULIS SISWA KELAS IX SMPN 236 JAKARTA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
Dwi Endah Septyani.pdf

Download (705kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui informasi tentang referensi anafora yang muncul dalam kumpulan cerita pendek Jawa Blangkon. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta selama Januari-Juni 2011. Penelitian ini difokuskan pada referensi anafora baik yang diwujudkan dalam bentuk pronomina persona, pronomina demonstratif, maupun pronomina komparatif dalam kumpulan cerita pendek Jawa Blangkon. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan cara mereduksi data yakni 1/3 dari keseluruhan cerpen, menjadi 6 cerpen. Objek penelitian ini adalah wacana cerita pendek Jawa Blangkon. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri dan dibantu dengan tabel analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kumpulan cerita pendek Jawa “Blangkon” terdiri dari 42 paragraf, 240 kalimat, dan 198 pasangan kalimat yang berdekatan. Jumlah referensi anafora yang muncul adalah 91 buah, yang terdiri dari 63 buah (69,24%) pronomina persona, 26 buah (28,58%) pronomina demonstratif, dan 2 buah (2,2%) pronomina komparatif. Jumlah pronomina persona memiliki frekuensi kemunculan terbesar dibandingkan pronomina lainnya, terutama pronomina persona ketiga sebanyak 54 buah (59,34%), kemudian pronomina persona pertama sebanyak 9 buah (9,9%). Namun demikian, pronomina persona kedua sama sekali tidak ditemukan dalam penelitian ini. Selain itu, pronomina penunjuk umum memiliki frekuensi kemunculan terbesar dibandingkan pronomina demonstratif lainnya, yakni 22 buah (24,18%), sedangkan pronomina demonstratif penunjuk tempat dan penunjuk ihwal memiliki frekuensi kemunculan yang sama, masing-masing sebanyak 2 buah (2,2%). Begitu pula dengan pronomina komparatif sebanyak 2 buah (2,2%) Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan dalam pembelajaran menulis bagi siswa SMP kelas IX tentang referensi anafora dalam bahasa Indonesia. Implikasi tersebut dapat digunakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa tentang referensi anafora yang diterapkan dalam menulis. Penelitian ini menyarankan untuk guru bahasa Indonesia mampu mengembangkan materi ajar dan memvariasikannya, sehingga pembelajaran menjadi bermanfaat dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1) Prof. Dr. H. Achmad HP 2) Drs. Krisanjaya, M. Hum
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia
Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: sawung yudo
Date Deposited: 26 Jun 2022 08:50
Last Modified: 26 Jun 2022 08:50
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/30718

Actions (login required)

View Item View Item