ANNISA ROCHMANA, . (2017) PERBANDINGAN TAHAN LUNTUR WARNA GOSOKAN TERHADAP KAIN RAYON DENGAN TEKNIK SHIBORI MENGGUNAKAN PEWARNAAN KULIT UBI UNGU DENGAN ZAT PEMBANGKIT WARNA TAWAS DAN KAPUR SIRIH. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (429kB) |
|
Text
LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (486kB) |
|
Text
SKRIPSI BAB 1-5 HARD COVER ICHA.pdf Download (875kB) |
|
Text
judul dll ICHA pdf.pdf Download (351kB) |
|
Text
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ICHA pdf.pdf Download (237kB) |
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai tahan luntur warna gosokan terhadap perubahan warna dari hasil pewarnaan menggunakan kulit ubi ungu dengan teknik shibori pada kain rayon mana yang lebih baik antara yang menggunakan zat pembangkit warna tawas dan kapur sirih. Hipotesis penelitian ini adalah nilai tahan luntur warna terhadap gosokan antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna tawas lebih baik daripada yang menggunakan zat pembangkit warna kapur sirih. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Balai Besar Tekstil Bandung pada tahun akademik 2016/2017. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen, terdiri dari dua kelompok perlakuan, yaitu kelompok kain rayon dengan teknik shibori menggunakan pewarnaan kulit ubi ungu dengan zat pembangkit warna tawas dan kelompok kain rayon dengan teknik shibori menggunakan pewarnaan kulit ubi ungu dengan zat pembangkit warna kapur sirih. Populasi dalam penelitian ini adalah hasil pewarnaan menggunakan kulit ubi ungu dengan teknik shibori menggunakan zat pembangkit warna tawas dan kapur sirih. Sampel dalam penelitian ini diambil dari dua kelompok kain rayon hasil pewarnaan menggunakan kulit ubi ungu menggunakan kedua zat pembangkit warna tersebut sebanyak 20 helai kain, masing-masing kelompok terdiri dari 10 helai kain rayon dengan teknik shibori menggunakan pewarnaan kulit ubi ungu dengan zat pembangkit warna tawas dan 10 helai kain rayon dengan teknik shibori menggunakan pewarnaan kulit ubi ungu dengan zat pembangkit warna kapur sirih. Dari hasil eksperimen diperoleh bahwa rata-rata nilai tahan luntur warna gosokan kering terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna tawas diperoleh (1,34±0.55) dan rata-rata nilai tahan luntur warna terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna kapur sirih diperoleh (0,62±0,63). Dan hasil eksperimen diperoleh bahwa rata-rata nilai tahan luntur warna gosokan basah terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna tawas diperoleh (2.88±0,86) dan rata-rata nilai tahan luntur warna terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna kapur sirih diperoleh (1.34±0,55). Hasil persyaratan analisis yaitu uji normalitas uji homogenitas, data berdistribusi normal dan homogen, maka untuk menguji hipotesis penelitian ini digunakan uji t dengan uji kesamaan dua rata-rata. Hasil analisis data diperoleh nilai gosokan basah thitung = 3,521 . Sedangkan ttabel = 2,306 dengan jumlah sampel 20, derajat kebebasan 8 pada taraf signifikansi = 0,05. Karena harga thitung > ttabel yaitu 3,521 > 2,306 maka H0 ditolak. Hasil analisis data diperolehnilai gosokan kering thitung =3,560 . Sedangkan ttabel = 2,306 dengan jumlah sampel 20, derajat kebebasan 8 pada taraf signifikansi = 0,05. Karena harga thitung > ttabel yaitu 3,560 > 2,306 maka H0 ditolak Hal ini berarti nilai tahan luntur warna terhadap perubahan warna antara kain yang menggunakan zat pembangkit warna kapur sirih lebih baik daripada yang menggunakan zat pembangkit warna tawas. The purpose of this study is to determine the value of color fastness rubbing against the color change of the coloring results using purple yam skin with shibori technique on which rayon fabric is better between that using the substance of color alum and whiting. The hypothesis of this study is that the color fastness value of the color change between the fabric using the alum dye generator is better than those using the whiteboard coloring agent. This research was conducted at Laboratorium Balai Besar Tekstil Bandung in academic year 2016/2017. The method used is the experimental method, consisting of two groups of treatment, namely the rayon fabric group with shibori technique using purple yams skin coloration with alum dye substance and rayon fabric group with shibori technique using purple yam coloring with betel lime coloring agent. The population in this research is the result of coloring using purple yam skin with shibori technique using the alum generation and the lime. The sample in this study was taken from two groups of colored rayon cloth using purple yam skin using both coloring agents as much as 20 pieces of cloth, each group consisting of 10 pieces of rayon fabric with shibori technique using purple yams skin coloration with alum dye generator And 10 strands of rayon fabric with a shibori technique using purple yam skin coloration with betel lime coloring agent. From the experimental result, it is found that the mean of color fastness value to the color change between the fabric using the alum color generator obtained (1,34±0.55) and the mean color fastness value for the discoloration of the fabric using the lime dyeing agent obtained (0,62±0,63). From the experimental result, it is found that the mean of color fastness value to the color change between the fabric using the alum color generator obtained (2.88±0,86) and the mean color fastness value for the discoloration of the fabric using the lime dyeing agent obtained (1.34±0,55). Result of requirement of analysis that is normality test of homogeneity test, normal and homogenous distribution data, hence to test this research hypothesis used t test with equality test of two mean. The result of data analysis wet obtained tcount = 3,521 While ttable =2,306 with sample size 20, degree of freedom 8 at significance level = 0,05. Because the price of t count> ttable is 3,521> 2,306 then H0 is rejected. The result of data analysis dry obtained tcount = 3,560 While ttable =2,306 with sample size 20, degree of freedom 8 at significance level = 0,05. Because the price of t count> ttable is 3,560> 2,306 then H0 is rejectedThis means that the color fastness value for discoloration between fabrics using betel lime coloring agents is better than that using the alum color generation substance.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1) Dr. Dewi Suliyanthini, AT,MM 2) Dra. Harsuyanti RL.M.HUM |
Subjects: | Desain Kostum, Tata Busana > Tata Busana |
Divisions: | FT > S1 Pendidikan Tata Busana |
Depositing User: | sawung yudo |
Date Deposited: | 01 Jul 2022 01:21 |
Last Modified: | 01 Jul 2022 01:21 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/31283 |
Actions (login required)
View Item |