TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH HAMBATAN KOMUNIKASI ORGANISASI DI BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KOTA BOGOR

DEFANKA FARADIBA KUSUMA, . (2021) TUGAS AKHIR KARYA ILMIAH HAMBATAN KOMUNIKASI ORGANISASI DI BAGIAN UMUM SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH (DPRD) KOTA BOGOR. Diploma thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
DEFANKA FARADIBA K_1408518084 .pdf

Download (2MB)

Abstract

Setiap organisasi termasuk Sekretariat DPRD Kota Bogor pasti mengalami hambatan dalam melakukan proses komunikasi. Hambatan Komunikasi adalah gangguan yang terjadi dalam proses komunikasi yang berdampak negatif untuk organisasi apabila tidak segera ditemukan sumber masalahnya. Hambatan komunikasi organisasi yang dialami pada instansi ini meliputi hambatan semantik, teknis dan manusiawi yang membuat kinerja staff menjadi kurang maksimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan komunikasi internal dengan dimensi vertikal yang dialami oleh Sekretariat DPRD Kota Bogor terutama pada Bagian Umum. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Hambatan Komunikasi oleh Cruden dan Sherman dalam bukunya yang berjudul “Personel Management”. Dibahas juga mengenai komunikasi organisasi yang berguna untuk menafsirkan sebuah pesan antara satu bagian unit komunikasi dengan yang lainnya di dalam sebuah organisasi. Komunikasi formal tidak dapat dipisahkan dari sebuah organisasi, yang merupakan jalur komunikasi dan ditentukan oleh hierarki resmi dengan rantai komando dalam organisasi, di dalamnya terdapat arah komunikasi vertikal dan horizontal. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan berupa pengumpulan data, pereduksian data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Uji keabsahan data penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini ialah Bagian Umum mengalami beberapa hambatan pada komunikasi organisasinya dengan arah vertikal, yakni: pemilihan kata yang kurang tepat, kesalahan penafsiran pesan, proses penyampaian pesan yang kurang efisien, pemilihan media yang kurang tepat, rencana kerja yang belum efektif, kurangnya media untuk menyampaikan pendapat dan keluhan anggota serta faktor fisik dan psikis individu. Kesimpulannya, Bagian Umum DPRD Kota Bogor masih banyak mengalami hambatan-hambatan komunikasi organisasi yang membuat komunikasi tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Hambatan komunikasi yang paling dominan terjadi adalah hambatan teknis pada arah komunikasi vertikalnya yakni antara atasan dan pegawai. Dengan menemukan dan mengatasi sumber masalah dari hambatan tersebut, organisasi dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik sekaligus hubungan internal juga dapat lebih terbina dengan harmonis dan produktif. Every organization including the Secretariat of DPRD Bogor must experience obstacles in performing out the communication process. Communication barriers are disturbances that occur in the communication process that have a negative impact on the organization if the source of the problem is not immediately found. Organizational communication barriers experienced in this agency include semantic, technical and human barriers that make staff performance less optimal. The purpose of this study was to determine the internal communication barriers with vertical dimensions experienced by the Secretariat of DPRD Bogor, especially in the General Section. The theory used in this research is the theory of Communication Barriers by Cruden and Sherman in their book entitled “Personnel Management”. It also discusses organizational communication which is useful for interpreting a message between one part of the communication unit with another within an organization. Formal communication cannot be separated from an organization, which is a communication line and is determined by an official hierarchy with a chain of command within the organization, in which there are vertical and horizontal communication directions. This study uses a descriptive research method with a qualitative approach. Data collection techniques used are in-depth interviews and observation. Data analysis techniques used in the form of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions/verification. Test the validity of this research data using source triangulation. The results of this study are that the General Section experienced several obstacles in its organizational communication with vertical directions, specifically: less precise in word selection, message misinterpretation, inefficient message delivery process, less precise media selection, ineffective work plan, lack of media to express members opinions and complaints also an individual physical and psychological factors. In conclusion, the General Section of the Bogor City DPRD is still experiencing many organizational communication barriers that make communication not run effectively and efficiently. The most dominant communication barriers that occur are technical barriers in the vertical communication direction, namely between superiors and employees. By finding and overcoming the source of the problem from these obstacles, the organization can carry out its duties and responsibilities well as well as internal relations can also be fostered in a harmonious and productive manner.

Item Type: Thesis (Diploma)
Additional Information: 1). Wina Puspita Sari, M.Si
Subjects: Ilmu Sosial > Komunitas Sosial, Ras dan Kelompok
Divisions: FIS > D III Hubungan Masyarakat
Depositing User: Users 14626 not found.
Date Deposited: 04 Jul 2022 05:29
Last Modified: 04 Jul 2022 05:29
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/31343

Actions (login required)

View Item View Item