VIOLITA PRADANA, . (2021) PENGARUH IRADIASI GAMMA TERHADAP PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN DAYA HASIL BENIH JEWAWUT (Setaria italica (L.) P. Beauv.) AKSESI GAMBIR MANIS DAN BURU KUNING. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (533kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (779kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (314kB) |
|
Text
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (555kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (465kB) |
|
Text
COVER.pdf Download (864kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (297kB) |
Abstract
Jewawut (Setaria italica (L.) P. Beauv.) digunakan sebagai makanan manusia di berbagai Negara Asia, Eropa bagian Tenggara, dan Afrika Utara. Namun, di Indonesia hanya digunakan sebagai pakan burung. Hal ini disebabkan karena kurangnya penelitian dan pengembangan komoditas tersebut,sehingga kualitas biji jewawut masih rendah dan masyarakat belum mengetahui kandungan gizi jewawut. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan meningkatkan potensi genetik komoditas kualitas biji melalui induksi mutasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) nilai viabilitas benih Gambir Manis dan Buru Kuning; (2) pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap pertumbuhan jewawut; (3) dosis optimum untuk meningkatkan keragaman genetik jewawut; dan (4) korelasi antara parameter morfologi dengan daya hasil. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta. Induksi mutasi benih jewawut menggunakan sinar Cobalt60 dilakukan di Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi – BATAN, Jakarta. Metode yang digunakan yakni eksperimen menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor, yaitu (1) pemberian 6 dosisiradiasi gamma (0, 25, 50, 75, 100, dan 125 Gy) dan (2) aksesi jewawut terdiri dari aksesi Gambir Manisdan Buru Kuning. Parameter yang diamati pada penelitian ini berupa parameter viabilitas, parameter pada fase vegetatif dan parameter pada fase generatif. Data kualitatif diuji dengan statistik deskriptif dan data kuantitatif diuji dengan Annova satu arah pada taraf 5%, apabila terdapat perbrdaan dilanjutkan dengan uji DMRT dan dilanjut dengan uji korelasi Pearson taraf 5% dan 1%. Presentase daya berkecambah jewawut aksesi Gambir Manis (93,33%) dan Buru Kuning (91,33%). Lethal Dose 50% (LD50) Gambir Manis adalah 133,07 Gy dan Buru Kuning adalah 125,37 Gy. Dosis 50 Gy menjadi dosis optimum iradiasi kedua aksesi jewawut dalam menginduksi tinggi tanaman, jumlah daun dan densitas stomata, panjang akar, panjang malai, Bobot Basah Tajuk (BBT), Bobot Basah Akar (BBA), Bobot Kering Tajuk (BKT) dan Bobot Kering Akar (BKA), bobot biji, dan bobot 1.000 biji. Parameter morfologi yang sangat berkorelasi dengan parameter daya hasil adalah bobot 1.000 biji, sehingga bobot 1.000 biji merupakan parameter yang paling baik diamati untuk menjadi pembanding karakter antar aksesi jewawut Gambir Manis dan Buru Kuning. ********** Foxtail millet (Setaria italica (L.) P. Beauv.) is used as human food in various Asian countries, Southeastern Europe, and North Africa. However, in Indonesia it is only used as bird feed. This is due to the lack of research and development of these commodities, so the quality of seeds is still low and people do not know the nutritional content of foxtail millet. One way to overcome this problem is by increase the genetic potential of seed quality commodities through mutation induction. This study aims to determine (1) the viability value of Gambir Manis and Buru Kuning seeds; (2) the effect of gamma ray irradiation on growth; (3) optimum dose to increase the genetic diversity of two accessions; and (4) correlation between morphological parameters and yield. This research was conducted at the Biology Greenhouse, FMIPA, Jakarta State University. Mutation induction seeds using Cobalt-60 rays was carried out at the Isotope and Radiation Technology Application Center – BATAN, Jakarta. The method used is an experiment using a completely randomized design (CRD) with two factors: (1) administration of 6 doses of gamma irradiation (0, 25, 50, 75, 100, and 125 Gy) and (2) accessions Gambir Manis and Buru Kuning. The parameters observed in this study were parameters in the vegetative phase and parameters in the generative phase. Qualitative data was tested with descriptive statistics and quantitative data was tested with one-way ANOVA at 5% level, if there was a difference, it was continued with DMRT test and continued with Pearson correlation test at 5% and 1%. Viability percentage of accessions Gambir Manis is 93,33% and Buru Kuning is 91,33%. Lethal Dose 50% (LD50) of Gambir Manis is 133,07 Gy and Buru Kuning is 125,37 Gy. The dose of 50 Gy was the optimum dose of irradiation for the two accessions in inducing plant height, leaf number and stomata density, root length, panicle length, canopy wet weight (BBT), root wet weight (BBA), canopy dry weight (BKT), root dry weight (BKA), seed weight, and weight of 1.000 seeds. The morphological parameter that was highly correlated with the yield power parameter was the weight of 1.000 seeds, so that the weight of 1.000 seeds was the best parameter to be observed to be a comparison of characters between Gambir Manis and Buru Kuning accessions.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Reni Indrayanti, M.Si. 2). Dr. Adisyahputra, M.S. |
Subjects: | Sains > Ilmu Bumi > Biologi |
Divisions: | FMIPA > S1 Biologi |
Depositing User: | Users 14629 not found. |
Date Deposited: | 13 Jul 2022 01:43 |
Last Modified: | 13 Jul 2022 01:43 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/31673 |
Actions (login required)
View Item |