KEHIDUPAN PROSTITUSI REMAJA DAN SOLUSI PENANGGULANGAN

ISMAIL SALEH, . (2013) KEHIDUPAN PROSTITUSI REMAJA DAN SOLUSI PENANGGULANGAN. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (95kB)
[img] Text
FILE 3.pdf

Download (314kB)
[img] Text
FILE 5.pdf

Download (773kB)
[img] Text
FILE 6.pdf

Download (91kB)
[img] Text
FILE 1.pdf

Download (302kB)
[img] Text
FILE 2.pdf

Download (175kB)
[img] Text
FILE 4.pdf

Download (167kB)

Abstract

Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2012 sampai bulan April 2013, Warem Tenda Biru di Kelurahan Wanasari, Kecamatan Cibitung yang berdekatan dan berada di belakang Rumah Sakit Daerah (RSD) Kabupaten Bekasi berseberangan dengan Perumahan Pondok Tanah Mas dan dikelilingi pemukiman penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa sajakah penyebab prostitusi remaja khususnya wanita dan bagaimana upaya solusi yang diberikan Pemerintahan Bekasi dalam upaya penanggulangan prostitusi remaja di Daerah Cibitung-Bekasi. Metode penelitian Kualitatif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu variable atau gejala. Informan yang digunakan adalah lima pekerja seks komersial dan germo yang ada di salah satu café di tenda biru serta key informan yang digunakan adalah Departemen Sosial, Satpol PP, Dinas Sosial dan Tokoh Masyarakat. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi langsung, studi dokumen, mengumpulkan foto, live wawancara sehingga data dapat dikumpulkan dan diolah menjadi sebuah hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan Faktor-faktor penyebab prostitusi yang ada di tenda biru khususnya remaja wanita ( 16-21 Tahun ), faktor utama yang menyebabkan mereka terjun ke dalam dunia prostitusi adalah faktor ekonomi dan pendidikan ( dari kelima PSK yang diwawancarai, empat diantaranya terjun ke prostitusi karena faktor tersebut ), selain itu faktor-faktor lain yang menyebabkan mereka ikut terjun ke dalam dunia pelacuran adalah adanya dorongan dari orang tua, cacat pada salah satu tubuh mereka, dorongan dari teman dan bujuk rayu para calo ( germo ). Untuk menanggulangi maraknya kegiatan prostitusi yang dilakukan oleh remaja wanita, pemerintahan Bekasi khususnya Satpol PP dan Dinas Social ada dua cara yaitu dengan cara tindakan Preventif ( sebelum terjadi ) dan Representive ( setelah terjadi ). Bekerja sama dengan sekolah untuk mensosialisasikan kepada siswa SMP dan SMA mengenai bahaya prostitusi bagi kesehatan dan bagi diri sendiri selain itu memberikan penyuluhan kepada masyrakat yang bertaraf hidup rendah dengan memberikan bekal pengetahuan menjaga keluarga dari bahaya prostitusi. Selain itu bila kasus prostitusi ini telah terjadi maka dinas social bekerja sama dengan Satpol PP dan Kementrian Social PSKW ( Panti Social Karya wanita ) yang memiliki masing-masing tugas yaitu Satpol PP memiliki tugas untuk mengadakan penangkapan para PSK yang ada di jalan maupun yang ada di tempat lokalisasi, setelah di tangkap oleh Satpol PP para pask dikirim ke dinas social untuk di data terlebih dahulu dan dikasih penyuluhan sementara sebelum dikirim ke Panti Social yang menangani PSK yaitu Panti Social Karya Wanita ( PSKW ) yang berada di Pasar Rebo Jakarta timur. Di panti PSKW para PSK mendapatkan penyuluhan berupa keterampilan untuk kerja sehingga PSK yang masuk ke panti ini mempunyai Skill ketika mereka sudah keluar dari Panti ini sehingga tidak kembali lagi ke pekerjaan yang lama sebagai PSK.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. M. Maiwan, M.Si. ; 2). Raharjo, S.Pd., M.Si.
Subjects: Ilmu Sosial > Kondisi Sosial,Masalah Sosial,Reformasi Sosial
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Sosiologi
Depositing User: Users 14685 not found.
Date Deposited: 04 Aug 2022 05:53
Last Modified: 04 Aug 2022 05:53
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/32307

Actions (login required)

View Item View Item