MELIYANA, . (2013) GERAKAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN LINGKUNGAN MASYARAKAT BELITUNG : (Studi Deskriptif HAM Lingkungan terhadap Pertambangan Inkonvensional di Kabupaten Belitung). Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
FILE 1 CD SKRIPSI.pdf Download (3MB) |
Abstract
Penelitian ini membahas gerakan lingkungan hidup dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan masyarakat Belitung. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memperoleh gambaran atau informasi mengenai upaya dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan pada penambang timah konvensional atau penambangan timah rakyat yang tidak melakukan reklamasi lahan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pedekatan kualitatif. Alat pengumpulan data yang digunakan penulis yaitu observasi dan wawancara. Data yang telah diperoleh dari hasil observasi dan wawancara penelitian di analisis dengan deskriptif, kemudian di buat kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa gerakan lingkungan hidup yang dilakukan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia, Kelompok Peduli Lingkungan Belitung, Badan Lingkungan Hidup Daerah Belitung dan Dinas Pertambangan dan Energi, pada sosialisasi tahap awal ini telah memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pertambangan yang seharusnya melakukan perbaikan lahan (reklamasi) serta revegetasi namun ketika pengetahuan ini dikonstruksikan oleh masyarakat melalui analisis dan evaluasi sehingga membentuk suatu makna bahwa reklamasi dan revegetasi itu tidak menguntungkan bagi yang melakukannya. Namun langkah untuk menumbuhkan kesadaran lingkungan masyarakat untuk melakukan reklamasi dan revegetasi lahan dilakukan oleh Forum Perkumpulan Dukun Belitung yaitu dengan mengintruksikan dan memberikan contoh nyata akan penimbunan kembali lahan yang telah di tambang selain itu lahan yang telah reklamasi itu supaya dijadikan lahan perkebunan seperti sawit, karet dan sengon ataupun tanaman lainnya yang akan menghasilkan atau menguntungkan secara ekonomi (materi) dikemudian hari. Dengan langkah ini telah dapat merubah paradigma masyarakat untuk melakukan reklamasi lahan dan revegetasi lahan karena masyarakat mengangap bahwa dengan melakukan penimbunan dan penanaman sawit, karet ataupun sengon akan memberikan keuntungkan bagi mereka di kemudian hari. Dan upaya lainnya yang dilakukan oleh adat yaitu membatasi kepemilikan TI, sehingga setiap kepala keluarga hanya boleh memiliki TI maksimal 2 set dengan tujuan lahan untuk pertambangan ini tidak dimonopoli oleh masyarakat yang memiliki modal yang besar. Upaya proteksi terhadap lingkungan perairan yaitu sungai dan laut serta melakukan sosialisasi kepada masyarakat secara luas akan pentingnya untuk melindungi sungai (mangrove) dan pantai, serta melakukan kegiatan advokasi lainnya yang berkenaan dengan lingkungan khusunya perairan dilakukan oleh KPLB dan WALHI dengan tujuan wilayah ini tidak tersentuh oleh pertambangan rakyat (inkonvensional) maupun perusahaan. Kesimpulan yang didapatkan dengan berbagai gerakan ini yaitu dalam upaya melakukan perbaikan lahan kritis di Belitung dengan memberikan kebijakan yang memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan bagi masyarakat yang melakukan penimbunan, dengan begitu masyarakat akan memiliki motivasi untuk melakukan reklamasi dan tentunya juga upaya ini haruslah di dorong oleh kebijakan-kebijakan pemerintah, sehingga hak manusia terhadap lingkungan akan terpenuhi begitu juga dengan hak lingkungan hidup itu sendiri.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Drs. Tjipto Sumadi, M.Si.,M.Pd. ; 2). Dra. Wuri Handayani, M.Si. |
Subjects: | Geografi, Antropologi > Ilmu Lingkungan |
Divisions: | FIS > S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan |
Depositing User: | Users 14685 not found. |
Date Deposited: | 04 Aug 2022 06:51 |
Last Modified: | 04 Aug 2022 06:51 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/32320 |
Actions (login required)
View Item |