SHANDY FAHRI AZMIE, . (2011) NASIONALISME DALAM NOVEL DRAMA DI BOVEN DIGUL KARYA KWEE TEK HOAY SUATU KAJIAN STRUKTURALISME GENETIK SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN SASTRA DI SMA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
SHANDY FAHRI AZMIE.pdf Download (567kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sebuah struktur sosial dalam sebuah naskah muncul, dan mengetahui bagaimana pula latar belakang pengarang beserta peran, sikap dan posisinya dalam masyarakat. Pada dasarnya penelitian ini bertujuan untuk memaparkan hubungan antara struktur teks dan struktur sosial dalam upayanya untuk mencari genesis sebuah karya, dan pandangan dunianya mengenai nasionalisme dalam novel Drama di Boven Digul karya Kwee Tek Hoay. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknis analisis isi. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah strukturalisme genetik. Fokus dalam penelitian ini adalah pandangan dunia yang dihubungkan dengan gagasan nasionalisme dalam novel Drama di Boven Digul. Pada strukturalisme genetik, pandangan dunia merupakan sub bahasan yang berisi gagasan, aspirasi, dan perasaan pengarang dan kelompok sosialnya. Gagasan nasionalisme diperoleh berdasarkan analisis struktur sosial masyarakat dan struktur teks serta hubungan diantara keduanya. Strukturalisme genetik yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendapat yang dikemukakan oleh Lucien Goldman yang mengatakan bahwa strukturalisme genetik adalah seperangkat preposisi yang dinyatakan secara sistematis, saling berhubungan secara logis, dan didasarkan pada data yang empirik. Dalam usaha mendapatkan gagasan nasionalisme, digunakanlah metode analisis peran tokoh yang dikemukakan oleh Algirdas Julien Greimas yang dikenal dengan Model Aktan. Dalam Model Aktan, Greimas mengasumsikan bahwa tindakan manusia itu mengarah kepada pada tujuan tertentu Berdasarkan hasil penelitian, terdapat gagasan mengenai nasionalisme yang menjadi pandangan dunia dalam novel Drama di Boven Digul dalam sebuah upaya untuk memaknai kebangsaan Indonesia. Gagasan nasionalisme tersebut ditemukan berdasarkan analisis struktur sosial dalam masyarakat dan struktur teks serta hubungan diantara keduanya. Gagasan nasionalisme terlihat dalam usahanya untuk memaknai kebangsaan Indonesia berdasarkan perspektif peranakan Tionghoa dari pengarang. Peranakan Tionghoa pengarang yang menyebabkan peran, sikap, dan posisi dalam memandang nasionalisme berdasarkan keinginan untuk tetap “memerintah diri sendiri dengan memiliki identitas ke-Indonesia-an sebagai sebuah bangsa namun tetap berada di bawah hukum pemerintahan Kolonial Belanda ”. Hal tersebut didasari atas sifat kooperatif Kwee Tek Hoay dalam perspektif memposisikan pemerintahan Kolonial Belanda. Melalui novel Drama di Boven Digul, Kwee Tek Hoay menawarkan penafsiran yang berbeda mengenai gagasan nasionalisme. Bahwa nasionalisme dapat dilihat melalui perspektif kooperatif sebagai sebuah pilihan dalam memperjuangkan bangsa Indonesia pada saat itu. Implikasinya terhadap pembelajaran sastra yaitu guru dapat menjadikan alternatif dalam mengembangkan materi ajar sastra di SMA. Dengan demikian, diharapkan pembelajaran sastra akan lebih bervariasi dan menyenangkan bagi siswa, tidak selalu ketika memaknai sebuah karya sastra hanya berdasarkan unsur interinsiknya saja.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Siti Gomo Attas, M. Hum ; 2). Irsyad Ridho, M. Hum |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia |
Divisions: | FBS > S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia |
Depositing User: | Users 14685 not found. |
Date Deposited: | 16 Aug 2022 02:20 |
Last Modified: | 16 Aug 2022 02:20 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/32488 |
Actions (login required)
View Item |