TATU AFIDATUL AMALIAH, . (2009) KONSTRUKSI VERBA DWITRANSITIF DALAM BAHASA SUNDA DIALEK BANTEN DI WILAYAH SERANG. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.
Text
ABSTRAK tatu revisi.pdf Download (12kB) |
|
Text
bab 2 tatu revisi.pdf Download (236kB) |
|
Text
BAB I tatu revisi.pdf Download (144kB) |
|
Text
BAB III tatu revisi.pdf Download (73kB) |
|
Text
BAB IV tatu revisi.pdf Download (288kB) |
|
Text
DAFTAR ISI TATU.pdf Download (61kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA tatu 16feb 2009.pdf Download (98kB) |
|
Text
BAB V tatu revisi.pdf Download (94kB) |
|
Text
DAFTAR TABEL.pdf Download (51kB) |
|
Text
cover tatu revisi.pdf Download (23kB) |
|
Text
Tabel 4.pdf Download (21kB) |
|
Text
LEMBAR PERSEMBAHAN revisi.pdf Download (118kB) |
|
Text
Tabel 3.pdf Download (47kB) |
|
Text
Tabel 2.pdf Download (19kB) |
|
Text
Tabel Analisis Kalimat Dwitransitif.pdf Download (83kB) |
|
Text
Tabel 5.pdf Download (11kB) |
|
Text
Tabel 6.pdf Download (15kB) |
|
Text
Tabel 7.pdf Download (11kB) |
|
Text
Tabel 8.pdf Download (25kB) |
|
Text
KATA PENGANTAR tatu.pdf Download (65kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mengetahui konstruksi verba dwitransitif dalam bahasa Sunda dialek Banten wilayah Serang. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis. Fokus penelitian ini hanya pada konstruksi verba dwitransitif dalam bahasa Sunda dialek Banten yang digunakan di wilayah Serang. Objek penelitian ini adalah majalah Damar dan Swara Daerah Banten. Konstruksi verba dwitransitif yang digunakan dalam penelitian ini adalah konstruksi verba dwitransitif dalam Bahasa Sunda dialek Banten (yang terdapat dalam majalah Sunda-Banten). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri dan majalah-majalah yang berbahasa Sunda Banten, yakni majalah Damar dan Swara Daerah Banten. Dari penelitian tersebut diperoleh 71 data konstruksi verba dwitransitif. Data tersebut kemudian dianalisis berdasarkan verba yang dilihat dari segi semantisnya, antara lain: verba perbuatan (aksi), verba proses, verba keadaan, dan verba pengalaman. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa 52 konstruksi verba dwitransitif yang terdapat verba perbuatan (aksi), 6 konstruksi verba dwitransitif yang terdapat verba proses, dan 13 konstruksi verba dwitransitif yang terdapat verba keadaan. Kemudian jika dilihat dari verba perbuatan (aksi) 71 konstruksi verba dwitransitif terdapat verba aksi 8 konstruksi verba dwitransitif, verba aksi-pengalaman 32 konstruksi verba dwitransitif, verba aksi-benafaktif 11 konstruksi verba dwitransitif, dan verba aksi-lokatif 1 konstruksi verba dwitransitif. Selanjutnya, konstruksi verba dwitransitif yang didalamnya terdapat verba proses ada 6 konstruksi verba dwitransitif, 1 konstruksi verba dwitransitif yang termasuk verba proses-benafaktif, dan 13 konstruksi verba dwitransitif yang termasuk verba keadaan. Dari keseluruhan hasil penelitian ini dapat dilihat konstruksi verba dwitransitif dalam verba perbuatan (aksi) banyak digunakan. Saran peneliti dengan adanya penelitian ini hendaknya menjadi pijakan awal bagi peneliti-peneliti lain mengenai konstruksi verba dwitransitif yang mungkin tidak terbatas hanya pada verba yang dilihat dari segi semantisnya saja, tetapi juga yang mencakup berbagai aspek kebahasaan.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Additional Information: | 1). Dr. Dendy Sugono ; 2). Drs. Krisanjaya, M.Hum. |
Subjects: | Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Indonesia Bahasa dan Kesusastraan > Kesusastraan > Sastra Indonesia |
Divisions: | FBS > S1 Sastra Indonesia |
Depositing User: | Users 14614 not found. |
Date Deposited: | 19 Aug 2022 07:42 |
Last Modified: | 19 Aug 2022 07:42 |
URI: | http://repository.unj.ac.id/id/eprint/32817 |
Actions (login required)
View Item |