ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BUNYI [AI] UNTUK DIFTONG <EI> DAN BUNYI [TS] UNTUK HURUF <Z> SISWA KELAS XII SMAN 30 TEMA FREIZEIT

DWI AGUSTIN, . (2012) ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN BUNYI [AI] UNTUK DIFTONG <EI> DAN BUNYI [TS] UNTUK HURUF <Z> SISWA KELAS XII SMAN 30 TEMA FREIZEIT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (115kB)
[img] Text
ZUSAMMENFASSUNG.pdf

Download (194kB)
[img] Text
LEMBAR PENGESAHAN DKK.pdf

Download (93kB)
[img] Text
COVER SKRIPSI.pdf

Download (18kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (156kB)
[img] Text
BAB I-V.pdf

Download (610kB)
[img] Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (84kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang kesalahan pelafalan bunyi [ai] untuk diftong <ei> dan bunyi [ts] untuk huruf <z> yang dilakukan siswa dalam membaca nyaring teks bahasa Jerman tema Freizeit.Teks yang digunakan adalah teks yang terdapat pada buku Kontakte Deutsch 1 yang berjudul Andrea berichtet aus ihrem Alltag. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan metode observasi dan dibatasi hanya sampai frekuensi kesalahan, karena untuk mencari sumber kesalahan tersebut diperlukan proses penelitian yang lebih mendalam lagi. Analisis pada penelitian ini dilakukan berdasarkan pengembangan dari teori Arikunto yaitu dengan mengelompokkan data ceklis (√) “pelafalan benar” dan “pelafalan salah”. Untuk pemberian tanda √ kapan bunyi tersebut dianggap sebagai kategori benar dan salah, peneliti terlebih dahulu mendengarkan hasil rekaman siswa ketika sedang membaca teks. Kemudian peneliti menjumlahkan berapa banyak tanda √ dan menghitung prosentasenya. Dari analisis data diketahui bunyi [ai] yang dilafalkan benar oleh siswa sebanyak 33,20% dan 66,80% bunyi yang dilafalkan salah. Untuk bunyi [ts] tidak ada satu bunyipun yang dilafalkan benar oleh siswa. Salah satu penyebab kesalahan pelafalan diftong <ei> dan huruf [z] yang dilakukan, karena siswa melafalkan kata yang mengandung bunyi tersebut dengan bunyi lain dari bunyi [ai] dan bunyi [ts]. Pada kata yang mengandung bunyi [ai] siswa melafalkan sebanyak 15 variasi bunyi dan pada bunyi [ts] siswa melafalkan sebanyak 5 variasi bunyi. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan, bahwa siswa belum dapat memenuhi salah satu kriteria penilaian keterampilan berbicara yaitu pelafalan. Dari hasil penelitian ini pula dapat dikatakan perbedaan kaidah pelafalan bahasa Indonesia dengan bahasa Jerman merupakan kemungkinan faktor terbesar terjadinya kesalahan pelafalan bunyi [ai] untuk diftong <ei> dan bunyi [ts] untuk huruf <z>, karena pada penelitian ini diketahui bahwa siswa melafalkan kedua bunyi tersebut sesuai dengan kaidah pelafalan bahasa Indonesia yaitu siswa paling banyak melafalkan diftong <ei> dengan bunyi [ei] dan huruf <z> dengan bunyi [z]. Oleh karena itu dalam proses pembelajaran bahasa Jerman sebaiknya pengajar lebih memperhatikan pelafalan siswa dan memperbaiki kesalahan pelafalan bunyi-bunyi bahasa Jerman yang dilakukan.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dra. Kurniasih RH, M.A ; 2). Dra. Indira Kusumadewi, M.Pd.
Subjects: Bahasa dan Kesusastraan > Bahasa Jerman
Divisions: FBS > S1 Pendidikan Bahasa Jerman
Depositing User: Users 14614 not found.
Date Deposited: 22 Aug 2022 04:30
Last Modified: 22 Aug 2022 04:30
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/32917

Actions (login required)

View Item View Item