PERBEDAAN PENDAPATAN PEDAGANG PUSAT PERBELANJAAN DEPOK JAYA SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA SISTEM SATU ARAH DI KOTA DEPOK JAWA BARAT

VIRA FITRIANI, . (2022) PERBEDAAN PENDAPATAN PEDAGANG PUSAT PERBELANJAAN DEPOK JAYA SEBELUM DAN SESUDAH ADANYA SISTEM SATU ARAH DI KOTA DEPOK JAWA BARAT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA.

[img] Text
COVER.pdf

Download (742kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (288kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (348kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (301kB) | Request a copy
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (192kB) | Request a copy
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (254kB)
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan perubahan penentuan lokasi usaha sebelum dan sesudah adanya sistem satu arah di Pusat Perbelanjaan Depok Jaya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret – April 2022. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang yang berada di Pusat Perbelanjaan Depok Jaya, dengan 61 sampel berdasarkan kriteria purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan deskriptif persentase dan Uji T berpasangan. Uji T berpasangan dilakukan untuk mengetahui perbedaan pendapatan kotor dan pendapatan bersih sebelum dan sesudah diberlakukan sistem satu arah di Pusat Perbelanjaan Depok Jaya. Dalam penelitian ini terdapat faktor – faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi usaha, yaitu transportasi, tingkat upah, sikap masyarakat, aksesibilitas, lalu lintas, tempat parkir, persaingan, dan peraturan pemerintah. Hasil penelitian diketahui terdapat perubahan pada faktor penentuan lokasi usaha yaitu perbedaan transportasi, tingkat upah, sikap masyarakat, aksesibilitas dan peraturan pemerintah. Transportasi dan aksesibilitas mengalami perubahan dikarenakan laju kendaraan menjadi tinggi sehingga menurunkan minat calon pembeli untuk mampir berbelanja, keadaan sistem satu arah menyulitkan akses menuju Pusat Perbelanjaan Depok Jaya, dimana harus memutar arah pada kendaraan yang berasal dari Jalan Raya Sawangan dan Jalan Kartini. Setelah diberlakukan pemberlakuan sistem satu arah, kendaraan yang berasal dari Jalan Raya Sawangan harus memutar arah melewati Jalan Dewi Sartika, Jalan Raya Margonda dan Jalan Arif Rahman Hakim lalu menuju Jalan Nusantara. Perubahan pada aksesibilitas menuju Pusat Perbelanjaan Depok Jaya ini berdampak pula terhadap perubahan sikap masyarakat dimana masyarakat sebagai calon pembeli menjadi enggan untuk memutar arah dan menurunkan minat berbelanja. Hasil penelitian pada uji T berpasangan menunjukan nilai signifikansi (0,000) yang artinya lebih kecil dari (0,05) dan nilai t hitung (23,463) yang artinya lebih besar dari t tabel (2,00030) terhadap pendapatan kotor sehingga dasar keputusan uji hipotesis ini adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Maka diketahui terdapat dampak pemberlakuan sistem satu arah terhadap tingkat pendapatan kotor pedagang di Pusat Perbelanjaan Depok Jaya, dengan penurunan pendapatan kotor sebesar Rp. 1,155,737.705 dalam satu hari. Adapun pada pendapatan bersih diketahui nilai signifikansi (0,000) yang artinya lebih kecil dari (0,05) dan nilai t hitung (15,957) yang artinya lebih besar dari t tabel (2,00030) terhadap pendapatan bersih sehingga dasar keputusan uji hipotesis ini adalah H0 ditolak dan H1 diterima. Maka diketahui terdapat dampak pemberlakuan sistem satu arah terhadap tingkat pendapatan bersih pedagang di Pusat Perbelanjaan Depok Jaya. dengan penurunan pendapatan bersih sebesar Rp. 346,721.311 dalam satu hari. ***** The purpose of this study is to compare income differences and changes in business location determination before and after the installation of the one-way system at the Depok Jaya Shopping Center. This research was conducted out from March to April 2022. This study's population consisted of 61 samples drawn from the Depok Jaya Shopping Center using purposive sampling criteria. This study employed a descriptive quantitative method. In this study, descriptive percentages and a paired T-test were used for analysis. The difference between gross and net income before and after the implementation of the one-way system at the Depok Jaya Shopping Center was determined using a paired T-test. Transportation, wage levels, community attitudes, accessibility, traffic, parking lots, competition, and government regulations are all factors that influence the location of a business in this study. The findings revealed changes in the factors influencing business location, specifically differences in transportation, wage levels, community attitudes, accessibility, and government regulations. The state of the one-way system makes it difficult to access the Depok Jaya Shopping Center, which has to turn around on vehicles coming from Jalan Raya Sawangan and Jalan Kartini. Transportation and accessibility have changed due to high vehicle speeds, reducing the interest of potential buyers to stop by for shopping. After to the implementation of the one-way system, vehicles leaving Jalan Raya Sawangan had to pass through Jalan Dewi Sartika, Jalan Raya Margonda, and Jalan Arif Rahman Hakim before reaching Jalan Nusantara. This change in accessibility to the Depok Jaya Shopping Center has an impact on people's attitudes, as potential buyers are hesitant to turn around and reduce their interest in shopping. The results of the research on the paired T-test show a significance value (0.000), which means it is less than (0.05), and the T-count value (23.463), which means it is greater than the t table (2,00030) on gross income, indicating that H0 is rejected and H1 is accepted. Then it is discovered that the implementation of a one-way system has an effect on the gross income level of traders at the Depok Jaya Shopping Center, with a decrease in gross income of Rp. 1,155,737,705 in one day. On net income, it is known that the significance value (0.000), which means it is less than (0.05), and the t-count value (15.957), which means it is greater than t table (2,00030), on net income, so that the basis for the decision to test this hypothesis is H0 rejected and H1 accepted. Then it is discovered that the implementation of a one-way system has an effect on the level of net income of traders at the Depok Jaya Shopping Center, resulting in a Rp. 346,721,311 decrease in net income in one day.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Additional Information: 1). Dr. Oot Hotimah, M.Si. ; 2). Dr. Aris Munandar, M.Si.
Subjects: Geografi, Antropologi > Geografi
Ilmu Sosial > Sejarah Ekonomi, Kondisi Ekonomi
Divisions: FIS > S1 Pendidikan Geografi
Depositing User: Users 15046 not found.
Date Deposited: 25 Aug 2022 03:16
Last Modified: 25 Aug 2022 03:16
URI: http://repository.unj.ac.id/id/eprint/33290

Actions (login required)

View Item View Item